728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
Pertanian Tangguh
Pertanian Tangguh adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan secara alami dan mandiri. Pemanfaatan sumber alam terutama berarti budi daya secara organik dan berkesinambungan serta mandiri dan tangguh. Usaha pertanian tangguh memiliki ciri-ciri penting:

1. Pertanian Tangguh-berani dan optimis terhadap kegiatan pertanian yang sedang dilakukan
2. Pertanian Tangguh-mau belajar tentang cara-cara pertanian yang efektif
3. Pertanian Tangguh-slengean dan cuek terhadap apa kata orang
4. Pertanian Tangguh-menjalin kerjasama dengan berbagai orang (yang positif tentunya)
5. Pertanian Tangguh-punya komunitas untuk bertani bersama-sama dalam mewujudkan pertanian terpadu
6. Pertanian Tangguh-berkomunikasi secara baik dan santun
7. Pertanian Tangguh-bekerja sangat keras dan cerdas

yang lain kawan-kawan pertanian tangguh bisa tambahkan sendiri deh... hehehe...

Terkait dengan pertanian tangguh, usaha pertanian tangguh adalah sekumpulan kegiatan pertanian yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan). Petani tanguh adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani secara tangguh. Khusus untuk pembudidaya hewan ternak disebut sebagai peternak tangguh. Ilmuwan tangguh serta pihak-pihak lain yang tangguh yang terlibat dalam perbaikan metode pertanian tangguh dan aplikasinya juga dianggap terlibat dalam pertanian tanguh.

Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani dan perkebunan, sehingga sektor - sektor ini sangat penting untuk dikembangkan di negara kita. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.

Cakupan obyek pertanian yang dianut di Indonesia meliputi budidaya tanaman (termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan, dan perikanan. Sebagaimana dapat dilihat, penggolongan ini dilakukan berdasarkan objek budidayanya:

    * budidaya tanaman, dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang diolah secara intensif,
    * kehutanan, dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar,
    * peternakan, dengan obyek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia),
    * perikanan, dengan obyek hewan perairan (ikan, amfibia dan semua non-vertebrata).

Pembagian dalam pendidikan tinggi sedikit banyak mengikuti pembagian ini, meskipun dalam kenyataan suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai objek ini bersama-sama sebagai bentuk efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga dipelajari dalam ilmu-ilmu pertanian.

Dari sudut keilmuan, semua objek pertanian sebenarnya memiliki dasar-dasar yang sama karena pada dasarnya usaha pertanian adalah kegiatan ekonomi:

    * pengelolaan tempat usaha,
    * pemilihan bibit,
    * metode budidaya,
    * pengumpulan hasil,
    * distribusi,
    * pengolahan dan pengemasan,
    * pemasaran.

Sebagai kegiatan ekonomi, pertanian dapat dipandang sebagai suatu sistem yang dinamakan agribisnis. Dalam kerangka berpikir sistem ini, pengelolaan tempat usaha dan pemilihan bibit (varietas, galur, dan sebagainya) biasa diistilahkan sebagai aspek "hulu" dari pertanian, sementara distribusi, pengolahan, dan pemasaran dimasukkan dalam aspek "hilir". Budidaya dan pengumpulan hasil merupakan bagian dari aspek proses produksi. Semua aspek ini penting dan bagaimana investasi diarahkan ke setiap aspek menjadi pertimbangan strategis.
[sunting] Bentuk - Bentuk Pertanian di Indonesia

   1. Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut.
   2. Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.
   3. Pekarangan

Pekarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah (biasanya dipagari dan masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan untuk ditanami tanaman pertanian.
[sunting] Upaya meningkatkan hasil pertanian

Upaya meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan dengan cara:

    * Ekstensifikasi
    * Intensifikasi
    * Diversifikasi
    * Rehabilitasi
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Pertanian Tangguh - 9756people
Info Petani -
EKOLOGI PIKIRAN
Ekologi pikiran namanya, yaitu dunia ciptaan manusia yang berupa abstraksi mental, gagasan serta cara mengolah realita. Dalam ekologi pikiran, berbagai hal seperti tren, bahasa, ideologi, gaya hidup, dan sejenisnya, muncul, menghilang ataupun bertahan. Ekologi pikiran menjadi penting karena manusia hanya mampu memahami realitas sejauh apa yang mampu dipikirkannya. Tapi, di luar apa yang mampu dipikirkannya selalu ada sesuatu yang lain. Ekologi pikiran.

Ekologi pikiran dalam versi ini karena semakin memanasnya tentang perdebatan kontroversi pemanasan global (global warming) setelah diterbitkannya sebuah buku fiksi ilmiah State of Fear karya Michael Crichton yang dipublikasikan tahun 2004. Buku ini menggunakan debat hangat mengenai pemanasan global sebagai latar belakang cerita.



State of Fear, novel fiksi-ilmiah karya Michael Chrichton, menyoroti ekologi pikiran untuk membahas isu pemanasan global. Layaknya Dan Brown dengan Da Vinci Code-nya, Chrichton adalah penulis yang piawai mengombinasikan fakta dan fiksi sehingga keduanya menyatu dalam cerita. Dengan logika yang runut disertai puluhan catatan kaki yang merujuk berbagai data, jurnal, dan literatur, Chrichton mengajak pembaca untuk melihat secara lebih jernih isu pemanasan global.

Isu pemanasan global adalah bagian dari politik yang memanfaatkan ekologi pikiran. Dalam budaya modern, manusia bisa diatur hanya ketika ada suatu ancaman yang membuat mereka takut. Di era perang dingin, isu yang digunakan adalah "komunisme" yang dikonstruksi sedemikian rupa agar orang takut dan dengan demikian berjalan di "rel" tertentu.

Ketika perang dingin usai, dikhawatirkan manusia bebas dari rasa takut dan menjadi berani sehingga sulit dikuasai. Oleh karena itu, wacana baru perlu digulirkan. Ekologi pikiran didesain khisis agar umat manusia meyakini bahwa pemanasan global adalah ancaman terbesar bagi bumi kita saat ini. Dengan ketakutan yang ada, maka orang bisa diarahkan untuk mempercaiyai hal tertentu.

Isu pemanasan global terutama mengangkat pelelehan es di Antartika karena meningkatnya panas bumi. Emisi karbon dioksida yang berlebih menyebabkan lubang di ozon sehingga bumi bertambah panas. Guna menurunkan kadar karbon dioksida --yang juga menjadi sumber polusi-- maka negara-negara sepakat menandatangani Protokol Kyoto, kecuali Amerika. Melalui data-data tersebut ditemukan bahwa pelelehan es di kutub bukan terjadi sejak era industri, melainkan sudah terjadi sejak ribuan tahun lalu. Bahkan menariknya, volume es di kutub sebenarnya justru bertambah dalam beberapa tahun terakhir.

Sedangkan perihal suhu bumi yang meningkat, lewat sejumlah data ditunjukkan bahwa tidak ada peningkatan seperti digembar-gemborkan. Penelitian menunjukkan bahwa pada kota-kota kecil dengan penduduk sedikit dan relatif tidak ada penambahan penduduk, tidak ditemukan peningkatan suhu seperti halnya pada kota-kota besar dengan penduduk padat serta mengalami peningkatan jumlah penduduk. Kesimpulannya, peningkatan suhu lebih disebabkan kepadatan penduduk dan bukan sebuah pemanasan yang terjadi secara global. Dengan demikian, "kondisi ketakutan" (state of fear) atas pemanasan global adalah ekologi pikiran yang diciptakan lewat politik, legal, dan media.

Ekologi pikiran sebenarnya sudah sering dibahas tapi selalu saja menarik. Michael Foucault pernah melakukan penelitian mengenai bagaimana diskursus membentuk cara berpikir masyarakat mengenai kebenaran. Jacques Lacan juga pernah mengidentifikasi bahwa masyarakat tertata adalah masyarakat yang bisa diatur karena ancaman kastrasi (baca: konsekuensi hukuman). Demikian pula Jean Baudrillard yang mengemukakan simulakra (simulasi tanpa rujukan realitas). Sederet pemikir postruktralis mulai Nietzche sampai Zizek, membahas ekologi pikiran dengan sudut pandang dan istilahnya masing-masing.

Nah, jadi jangan percaya dengan apa yang kalian lihat di depan mata anda. Jangan-jangan ekologi pikiran yang telah dilakukan dan sedang berjalan menyelimuti kita semua adalah bentukan dari suatu kepentingan besar yang akan membawa kita pada kehancuran umat manusia. Marilah kita melihat dengan mata hati dan keimanan yang paling dalam, bagaimana seyogyanya kita memperlakukan alam semesta ini.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: EKOLOGI PIKIRAN - 9756people
Info Petani -
RILIS FK THL TBPP NASIONAL TENTANG HASIL RAPAT PANJA DPR
FORUM KOMUNIKASI
TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN NASIONAL
Sekretariat: Kebur Kidul RT 04 RW 14 Argomulyo, Cangkringan, Sleman, D.I. Yogyakarta
 
HP: 081328403755, 0818279145, 081804002329 E-Mail: fk_thltbppnas@yahoo.co.id Official Blog: thl-tbpp.blogspot.com

RELEASE
FORUM KOMUNIKASI TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU
PENYULUH PERTANIAN NASIONAL
( FK THL TBPP NASIONAL)
TENTANG
HASIL RAPAT KERJA GABUNGAN KOMISI II, KOMISI VIII DAN KOMISI X DPR RI DENGAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL, MENTERI PERTANIAN, MENTERI KEUANGAN, MENTERI AGAMA, MENTERI KESEHATAN,
MENTERI DALAM NEGERI, KEPALA KEPEGAWAIAN NEGARA DAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
Tanggal 26 April 2010

Kepada Koordinator dan Pengurus Forum Komunikasi THL TBPP Propinsi dan Kabupaten/kota Seluruh Indonesia. Kami Pengurus FK THL TBPP Nasional menyampaikan perkembangan dan hasil kegiatan pengawalan, kegiatan Panitia Kerja Gabungan Komisi II, Komisi VIII dan Komisi X DPR RI dalam penyelesaian tenaga honorer, sebagai berikut:
1. Pada Tanggal 26 April 2010 telah dilaksanakan Rapat Kerja Gabungan Komisi II, Komisi VIII dan Komisi X dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Pertanian, Menteri Keuangan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Kepala Kepegawaian Negara dan Kepala Badan Pusat Statistik tentang Penyelesaian Tenaga Honorer, adapun kesimpulan yang dibacakan oleh Wakil Ketua Panja Taufiq Efendi, adalah sebagai berikut :
a. Komisi Gabungan dan Pemerintah sepakat untuk merumuskan dan menuntaskan penyelesaian tenaga
honorer secara menyeluruh agar dikemudian hari tidak menimbulkan permasalahan-permasalahan baru.
b. Pemerintah akan mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh keputusan rapat gabungan Komisi II, Komisi VIII dan Komisi X DPR RI tentang masalah tenaga honorer sebagai bahan dalam perumusan Peraturan Pemerintah.
c. Komisi Gabungan meminta agar dalam pelaksanaan veifikasi dan validasi tenaga honorer diselesaikan
selama tiga bulan dengan mempertimbangkan formasi CPNS tahun 2010. Perlu dipertimbangkan sanksi
hukum untuk mengantisipasi manipulasi dan rekayasa administrasi dalam verfikasi dan validasi.
2. Implikasi bagi THL TBPP dari Kesimpulan pada point (1) adalah :
a. Pemerintah menyetujui adanya 5 kriteria tenaga honorer, dimana THL TBPP dikategorikan pada kriteria ke-5 yaitu tenaga honorer yang pengangkatannya tidak sesuai PP No 48 tahun 2005 jo PP No 43/2007 tapi dipertimbangkan untuk jadi CPNS dengan mekanisme THL TBPP di test sesama tenaga honorer dengan
PP baru.
b. Pemerintah diberi waktu untuk melakukan validasi dan verifikasi database tenaga honorer dalam waktu tiga
bulan namun diprioritaskan untuk tenaga honorer yang memenuhi syarat PP No.43/2007.
c. Untuk itu kami memohon agar propinsi atau kabupaten/kota yang database THL TBPP belum sempurna
segera disempurnakan sebagai upaya validasi dan verifikasi database internal organisasi.
3. Hasil Keputusan Rapat Kerja Gabungan Komisi II, Komisi VIII dan Komisi X DPR RI dengan pemerintah pada Tanggal 26 April 2010 tersebut dimana THL TBPP tetap memperoleh kesempatan menjadi CPNS melalui mekanisme di test sesama Tenaga Honorer dengan PP baru merupakan buah dari upaya dan kerjasama FK THL TBPP Nasional, FK THLTBPP Propinsi dan Kabupaten/kota seluruh Indonesia yang terus mengkomunikasikan, memberi masukan serta mengusulkan kepada anggota Panja Gabungan Komisi II, Komisi VIII dan Komisi X DPR RI agar THL TBPP tetap diakomodir dalam mekanisme penyelesaian tenaga honorer.
4. Hasil Keputusan Rapat Panja Gabungan DPR RI dengan Pemerintah merupakan langkah awal yang baik guna mewujudkan adanya payung hukum sebagai dasar bagi pengangkatan THL TBPP menjadi CPNS, untuk itu kami pengurus FK THL TBPP Nasional tetap mengingatkan dan menghimbau kesadaran THL TBPP seluruh Indonesia agar segera memberikan kontribusi iuran yang telah disepakati untuk mendukung kegiatan-kegiatan FK THLTBPP Nasional selanjutnya.
5. Atas Nama THL TBPP seluruh Indonesia kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Panja Gabungan Komisi II, Komisi VIII dan Komisi X DPR RI yang telah, tetap dan selalu berupaya mendorong, mendukung dan memperjuangkan agar THL TBPP di angkat menjadi Penyuluh Pertanian PNS.
6. Atas Nama THL TBPP seluruh Indonesia kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Menteri Pertanian beserta jajarannya dalam hal ini Badan SDM Kementrian Pertanian yang telah berupaya mendorong, mendukung dan memperjuangkan agar THL TBPP dapat di angkat menjadi penyuluh pertanian PNS.

Jakarta, 26 April 2010
Ketua

Dedy Alfian
Download File:



Press Rilis 26 April 2010 Fknas                                                            
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: RILIS FK THL TBPP NASIONAL TENTANG HASIL RAPAT PANJA DPR - 9756people
Info Petani -
Prospek Ubijalar Sebagai Pangan Olahan Non Beras
Komoditas ubijalar (Ipomoea batatas (L.) Lamb.) sebagai bahan pangan sumber karbohidrat, disamping itu mengandung vitamin A, C dan mineral. Selain sebagai bahan pangan pokok dapat juga diolah menjadi bahan pangan olahan seperti selai, saos, juice dan bahan baku industri. Ubijalar yang daging umbinya berwarna ungu, banyak mengandung anthocyanin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena berfungsi mencegah penyakit kanker. Ubijalar yang daging umbinya berwarna kuning, banyak mengandung vitamin A; sedangkan beberapa varietas ubijalar mengandung vitamin A yang sebanding dengan wortel.

Ubijalar bisa ditanam baik pada lahan sawah maupun lahan tegalan. Pada umumnya didaerah pedesaan mempunyai produktifitas sekitar 10 ton per hektar. Sedangkan dengan teknik budidaya yang tepat beberapa ubijalar dapat menghasilkan lebih dari 30 ton umbi basah per hektar.Varietas unggul ubijalar selain produktifitasnya tinggi, juga mempunyai sifat agak tahan terhadap hama boleng Cylas formicarius dan penyakit kudis Sphaceloma batatas. Pada umumnya di dataran rendah, ubijalar dipanen pada umur 3,5 sampai dengan 5 bulan. Sedangkan di dataran tinggi ubijalar dipanen pada umur 5 sampai dengan 8 bulan.

Sari adalah varietas unggul ubijalar berumur genjah dan tahan kudis. Sedangkan varietas Boko sesuai untuk dikonsumsi dalam bentuk ubijalar rebus atau goreng karena rasanya yang enak dan manis. Varietas seperti Sukuh, Jago dan Kidal mempunyai kandungan bahan kering dan pati yang tinggi, sangat cocok untuk dibuat sebagai pati dan tepung. Teknik membuat tepung dengan cara mencuci umbi, mengupas, mengiris, menjemur dan menghancurkan (menepungkan) selanjutnya diayak.

Pengolahan ubijalar menjadi setengah jadi, seperti granula atau tepung ubijalar, dapat memperpanjang masa simpan dan meningkatkan nilai tambah. Granula ubi jalar dibuat dari ubijalar kubus yang dikeringkan. Granula mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan ubijalar segar pada waktu diolah menjadi sawut atau nasi .

Dalam pembuatan selai, bahan dari ubijalar dapat mensubstitusi nanas sampai 50 persen, sedang untuk pembuatan saus dapat digunakan sampai 100 persen. Untuk membuat selai dan saus tidak menyaratkan ukuran umbi, sehingga dapat menggunakan umbi-umbi dengan kualitas yang agak rendah dengan yang berukuran kecil-kecil. Pati dan tepung ubijalar dapat digunakan untuk membuat aneka jenis kue, mie, hingga es krim. Dalam pembuatan cookies, spikuk, onbeytkuk dengan komposisi hampir sampai 100 persen. Sedangkan tepung ubijalar dalam pembuatan roti tawar dapat mensubstitusi terigu sebesar 15 persen dan pembuatan mie dapat mensubstitusi terigu sebesar 20 persen. (source:neocassava.blogspot.com)
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Prospek Ubijalar Sebagai Pangan Olahan Non Beras - 9756people
Info Petani -
TIWUL, ENAK DAN BERGIZI
Tiwul, masih ingatkah dengan nama makanan yang satu ini? atau ada yang belum pernah melihat atau merasakannya? makanan khas Indonesia yang telah terlupakan oleh serbuan hotdog, burger, pizza maupun makanan luar negeri lainnya.
Tiwul, sering diasumsikan dengan makanan kampung, ndeso gak ningrat dan makanan rakyat susah. Tiwul adalah hasil olahan dari tepung ubi kayu melalui proses tradisional, yaitu tepung ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan dikukus selama 20-30 menit. Tiwul atau nasi tiwul dapat dikonsumsi langsung sebagai pangan pokok seperti nasi beras padi atau dicampur dengan parutan kelapa sebagai kudapan. Selain itu, tiwul dapat pula dikeringkan menjadi tiwul instan tradisional yang tahan disimpan lebih dari satu tahun.
Berbicara tentang Tiwul instan, di Wonosari sudah ada pabrik Tiwul instan...nama perusahaannya PT Sinar Sukses Sentosa (SSS) yang merupakan anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur, sebuah perusahaan nasional yang terkenal dengan produksi mi instan.
Makanan yang dipandang sebelah mata ini ternyata memiliki nilai nutrisi yang bisa dijadikan sumber kalori alternatif utama.Keunggulan berdasarkan aspek nutrisi dibandingkan dengan padi adalah lemak, kalsium, zat besi, vitamin A dan C. Bila tepung ubi kayu dicampur dengan 18 persen tepung kedelai, tepung komposit tersebut menjadi bahan pangan pokok yang bergizi tinggi dan lebih lengkap dibandingkan dengan padi. Dengan demikian, diversifikasi dengan memanfaatkan tepung komposit tersebut berpeluang mengurangi jumlah penderita anemia, kekurangan zat besi, protein, dan vitamin, baik A maupun C. Nah masih ada gak yang mencibir sinis saat mendengar nama makanan ini disebutkan?

Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: TIWUL, ENAK DAN BERGIZI - 9756people
Info Petani -
AKU BERTANYA
Aku bertanya pada terik matahari tengah hari, ‘Apa yang engkau sukai?’

Ia menjawab, “ Aku senang melihat jemuran ibu-ibu rumah rumah tangga pada kering, gabah-gabah petani yang dijemur menjadi siap giling, tanaman-tanaman tumbuh dan berkembang dengan sehat dan – meski aku kasihan – aku bangga pada para petani yang tetap tekun bekerja di sawah dengan keringat bercucuran karenaku … Sungguh, alangkah mulianya tetesan-tetesan keringat mereka

Aku bertanya pada hujan yang turun teratur, ‘Apa yang engkau sukai?’

Ia menjawab, “Aku senang karena aku bisa turun kembali ke permukaan bumi setelah aku naik dan menggantung di angkasa.. Sebagian-ku menyerap ke bawah permukaan tanah, menjadi air tanah yang kemudian diminum oleh segenap makhluk hidup yang butuh minum serta untuk keperluan lain melalui mata air, sumur galian maupun yang tersalurkan lewat jaringan pipa PDAM serta air-air dalam kemasan .. Sebagian-ku lagi mengalir dari mata air atau limpasan permukaan menuju sungai-sungai utama, kemudian terbagi ke jaringan primer, sekunder dan tersier hingga sampailah aku ke petak-petak sawah petani .. Aku membasahinya dan aku senang melihat tanaman-tanaman yang tumbuh dan berkembang sehat di atasnya .. Sungguh aku senang dan bersyukur telah menjadi bagian penting dari sesuatu yang tumbuh dan kemudian menjadi sesuatu yang sangat diperlukan bagi keberlangsungan segenap makhluk hidup di muka bumi ini

Aku bertanya pada angin yang berhembus sepoi, ‘Apa yang engkau sukai?’

Ia menjawab, “Aku senang karena bisa menyegarkan hamba Allah yang kegerahan (sumuk, jare wong Jowo), aku senang bisa membantu percikan api membakar kayu bakar ibu-ibu petani yang masak di dapur, dan aku bangga serta bersyukur karena telah mampu membawa terbang awan ke mana Tuhanku perintahkan untuk menjadi hujan di mana Ia tentukan

Aku bertanya pada api, ‘Apa yang engkau sukai?’

Ia menjawab, “Aku senang karena telah menjadi simbol energi yang telah membuat busi sepeda motor, mobil, dan lain-lain mampu menggerakkan mesin-mesinnya sehingga manusia bisa menikmati dan menggunakan sarana-sarana itu untuk mendukung aktivitas mereka .. Aku senang karena dengan sifatku masakan ibu-ibu menjadi enak untuk dinikmati suami dan anak-anak mereka, baik apakah aku dalam wujud nyala api kayu bakar, kompor minyak tanah maupun kompor gas .. Aku senang karena telah membakar batubara hingga bisa mengkondisikan uap air yang mampu menggerakkan turbin pembangkit listrik tenaga uap .. Dengan tenaga listrik, dunia ini menjadi semarak dengan berbagai aktiivitas .. (ingat, jika listrik padam maka Anda-anda yang suka OL di FB ini akan menggerutu karena PC Anda off tiba-tiba atau hape Anda tidak bisa di-charge .. Ya kan, he he ..)

Aku bertanya pada tanah (baca : permukaan bumi), “Apa yang engkau sukai?’

Ia menjawab, “Segala yang berat-berat tertimpa padaku .. Manusia berjalan hilir mudik dan kini jumlahnya mencapai 6 milyar lebih (benar nggak, kalau salah dikoreksi ya ..), hewan dan ternak yang berkeliaran mencari pakan, kendaraan-kendaraan ringan dan berat yang berlalu lalang di jalan-jalan, rumah-rumah, gedung-gedung dan bangunan-bangunan pencakar langit .. Ah, semuanya sungguh berat tak terkira .. Yah, akulah penopang sejati segala yang ada, segala yang diam dan segala yang bergerak di atasku .. Mereka semua berasal dariku dan aku merindukan mereka semua hingga pada suatu saat semuanya kembali pada ‘pelukan’ ku .. (Hiiirrrrrrrhhh, ngeri ..)

Lalu aku berjalan dan akhirnya bertemu sekumpulan orang-orang yang menamakan dirinya Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP), ‘Apa yang kalian sukai?’

Mereka sepakat menjawab, “Kami senang dan bangga karena telah mendapatkan kesempatan untuk mengabdikan ilmu dan keahlian kami sesuai disiplin ilmu yang kami miliki ..”

‘Lalu apa harapan kalian?’, lanjutku

Mereka sepakat menjawab (dan kali ini lebih kompak), “Kami tentu sangat berharap agar kesempatan ini terus berlanjut. Kami ingin agar ruang pengabdian kami lebih optimal sehingga kinerja kami lebih maksimal. Sebagai manusia biasa kami ingin hidup dalam situasi dan kondisi yang lebih pasti. Tentu wajar dan tidak munafik bahwa kami menginginkan status profesi kami lebih pasti dari sekedar menjadi Tenaga Kontrak menjadi PNS. Itu adalah suatu kebanggaan bagi kami, karena itu bermakna kompetensi, peran dan keberadaan kami diakui secara total .. Kami telah menancapkan bendera pengabdian kami dan janganlah kami dihadapkan pada situasi dan kondisi yang membuat kami surut langkah ..
Dadaku terkesiap dan hatiku bergetar dengan jawaban tegas mereka .. Dengan penuh empati dan simpati, kujabat tangan mereka tangan seraya kukatakan , “ Bersabarlah semoga Allah berkenan menuntun tekad dan perjalanan kalian dan semoga Dia berkenan pula mengetuk hati para penentu kebijakan yang menentukan nasib kalian, hingga menjadi jelas dan terang benderang status kalian ke depan .. Jangan putus asa dan TETAP SEMANGAT.’

Aku kembali bertanya, ‘Apa yang kalian tidak sukai?’

Mereke lagi-lagi menjawab kompak, ‘Kami benci (baca : tidak suka) ketidakpastian dan sesuatu yang molor-molor ..’

‘Apa itu’, sergahku

Mereka menjawab setengah berteriak, ‘Ketidakpastian nasib dan honor yang terlambat …’
Lalu dengan susah payah kucari dan akhirnya ketemu dengan honor THL-TBPP itu dan kutanya, “Wahai Honor Sihonor, kenapa engkau terlambat menemui mereka padahal engkau sangat ditunggu-tunggu?’
Si Honor diam, tapi ia meminta secarik kertas dan ballpoint. Kuberikan, maka iapun menulis dengan lancar, “Lidahku kelu, tenggorokanku tersekat, bibirku sariawan, aku panas dalam .. AKU NGGAK BISA JAWAB !!!!!!!’
(kontributor :Ir. Nur Samsu, THL-TBPP 2008 BPP Paiton – Kabupaten Probolinggo untuk http://thl-tbpp.blogspot.com/)
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: AKU BERTANYA - 9756people
Info Petani -
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
5 Info Petani © 2012 Design Themes By Blog Davit