IKAMAJA adalah Ikatan Alumni Magang Petani Muda Indonesia di Jepang. Anggotanya adalah para petani yang pernah melakukan magang pada pertanian di Jepang sejak tahun 1984. Banyak diantara mereka yang telah penjadi petani yang berhasil dan ada yang menjadi Petani Teladan, Kepala Desa dan bahkan menjadi anggota DPRD.
Pertemuan Nasional IKAMAJA ke II dilaksanakan pada tanggal 8-11 November 2006 di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Tani Mandiri desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Bandung. Tempat tersebut merupakan Pertanian milik Bapak Isak Ketua IKAMAJA yang akan menjadi tempat pelatihan para petani di Jawa Barat.
Tema Pertemuan Nasional II adalah Meningkatkan kesejahteraan IKAMAJA Melalui Kelembagaan dan Profesionalisme.
Pertemuan dihadiri oleh menteri Pertanian, Kepala Badan Pengembangan SDM, Komisi IV DPR RI Bapak Umul, Kepala Dinas Tanaman Pangan Jawa Barat Bapak Asep Abdi, Atase Pertanian Perwakilan KBRI Tokyo, Pudjiatmoko dan 42 anggota IKAMAJA yang berasal dari 18 propinsi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dilakukan penandatangan MOU antara IKAMAJA dan PT. Emaralindo Hijau Lestari kerjasama dalam agribisnis disaksikan oleh Menteri Pertanian dan Kepala Badan Pengembangan SDM.
Selesai penandatanganan MOU dilanjutkan penandatanganan Prasasti berdirinya P4S Tani Mandiri pada tanggal 9 November 2006.
Telah dilakukan temu wicara Mentan, Komisi IV DPR, Atase Pertanian KBRI Tokyo, Kepala Badan Pengembangan SDM, Wakil Gubernur Jabar dengan anggota IKAMAJA, yang diliput oleh stasiun TVRI.
Dalam temu wicara Menteri Pertanian menyampaikan bahwa petani muda IKAMAJA harus percaya diri dan bangga akan kemampuannya dalam memproduksi hasil pertanian, mengolah dan memasarkannya. Departemen Pertanian akan memberikan fasilitas sarana fisik dan computer untuk kelancaran berjalannya kegiatan pelatihan. Pada tahun 2009 ditargetkan terdapat 2 P4S di setiap kabupaten. Departemen Pertanian akan mengusahakan kredit tanpa agunan dengan bunga lebih rendah 2,5%.
Komisi IV DPR RI yang diwakili Bapak Umul menyampaikan bahwa Komisi IV akan memperjuangkan anggaran untuk memberikan fasilitas yang diperlukan P4S. Untuk mensosialisasi IKAMAJA beliau menawarkan agar beraudiensi dengan Komisi IV DPR RI.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia menyampaikan bahwa pihaknya akan mendorong dan memfasilitasi semua kegiatan yang berhubungan dengan pelatihan dan penyuluhan pertanian. Indonesia saat ini masih kekurangan 44.000 penyuluh pertanian.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Jawa Barat menyampaikan bahwa Pemerintah daerah akan mendukung sepenuhnya kegiatan pelatihan pertanian di Jawa Barat.
Dalam temu wicara disampaikan oleh Atase Pertanian bahwa Jepang maju dalam bidang pertanian karena di dukung oleh R and D perguruan tinggi dan lembaga penelitian.
Dalam temu wicara disampaikan oleh Ketua IKAMAJA bahwa mengharapkan agar P4S memperoleh fasilitas dari Deptan agar dapat mengembangkan kemaqmpuannya.
Dalam dialog, para anggota IKAMAJA telah menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
Mereka mengharapkan pemerintah tetap meneruskan program magang yang telah berjalan sejak tahun 1984.
Anggota IKAMAJA memohon fasilitas dari Departemen Pertanian dalam penyelenggaraan pertemuan nasional.
Untuk kelancaran kegiatan IKAMAJA mereka mengharapkan pemberian fasilitas-fasilitas dari Departemen Pertanian
Mereka memohon agar Balai pendidikan dan latihan Deptan terbuka untuk menerima pelatihan dari anggota IKAMAJA.
Mereka memohon bantuan untuk memperoleh modal kredit dengan mudah.
Meskipun di tempat mereka belum terbentuk P4S tetapi secara tidak langsung mereka telah menjadi penyuluh swakarsa karena mereka telah memberikan penerangan ke masyarakat disekitarnya.
Mereka mengucapkan terimakasih atas diberikannya bantuan kepada keluarga yang tertimpa musibah tsunami.
Lima hal penting yang perlu diperhatikan dalam program magang pemuda petani adalah sebagai berikut:
Metoda perekrutan calon petani muda magang dilaksanakan dengan professional.
Preorientasi yang dilaksanakan di Indonesia diberikan pembekalan yang cukup mengenai bahasa, budaya, adat-istiadat Jepang.
Orang tua angkat diusahakan paham tentang budaya Indonesia.
Masa orientasi dan pembekalan di Jepang harus cukup memadai agar siap ditempatkan di pertanian Jepang.
Untuk memperlancar persiapan mereka berusaha pertanian di Indonesia, sebaiknya dipersiapkan program pasca magang dengan baik. Mereka diberikan surat keterangan tentang keahlian bidang pertanian untuk disampaikan kepada para kepala pemerintah daerah.
Hasil diskusi dengan orang tua angkat dari Gunma Mr. Yamasaki, orang tua angkat petani muda di Jepang telah merintis program magang pertama kali dengan cara melakukan pengkajian di berbagai negara yang terlibat dalam IAEA (International Agricultural Exchange Association). Setelah itu mereka mendirikan IAEA Jepang. Hal ini dapat dijadikan bahan kajian untuk pengembangan kegiatan IKAMAJA di Indonesia.
Dalam pertemuan telah dibahas persiapan Kongres IKAMAJA II di PENAS-Palembang pada tahun 2007.
Pada Pertemuan Nasional kali ini dijelaskan juga tentang pengetahuan mengenai Skim usaha tani yang disampaikan oleh PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Bank Syariah Mandiri.
Dalam seminar telah disampaikan Sumber-sumber Pembiayaan untuk Pengembangan Sektor Pertanian oleh Dr. Endang S. Thohari.