Era revolusi hijau menyebabkan penggunaan pupuk anorganik yang terus menerus bahkan dosisnya sudah melebihi ambang batas ekonomi. Petani terpacu untuk terus meningkatkan hasil pertaniannya tanpa mempedulikan akibatnya pada lahan pertanian miliknya. Tanpa disadari unsur-unsur hara di dalam tanah terus diambil oleh tanaman tanpa ada upaya untuk menggantinya kembali. Unsur-unsur yang terambil dari dalam tanah dan tidak tergantikan itu adalah unsur-unsur mikro, yang jarang terperhatikan oleh petani, padahal meskipun mikro (kecil) namun manfaatnya tidak bisa dikesampingkan. Petani hanya memenuhi unsur-unsur makro berupa N, P dan K yang tersedia di pupuk anorganik.
Jerami merupakan sumber kalium yang sangat murah dan dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik untuk penanaman padi pada musim berikutnya. Pengembalian jerami ke dalam tanah adalah salah satu cara untuk mengembalikan unsur-unsur mikro di dalam tanah. Pupuk organik mengandung unsur-unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah yang sedikit namun lengkap. Pengembalian jerami ke dalam tanah akan lebih baik setelah dilakukan proses fermentasi atau pengomposan pada jerami padi tersebut, agar ketika dibenamkan ke dalam tanah, tanah langsung dapat menyerapnya, meskipun pupuk dari jerami termasuk pupuk yang lambat penyerapannya (slow released).
Untuk mengingatkan petani akan pentingnya pengembalian jerami ke dalam tanah, maka diadakan pelatihan praktek fermentasi jerami oleh PPL setempat dan para petani. Sumber mikroba pengompos (dekomposer) yang digunakan adalah super farm yang banyak tersedia, agar petani mudah untuk mendapatkannya.Cara pembuatan kompos jerami adalah sebagi berikut:
1. Jerami ditumpuk dengan ketinggian mencapai 15-20 cm, tumpukan dapat diulang sampai mencapai ketinggian + 1 meter.
2. Pada setiap lapisan jerami dicipratkan larutan dekomposer.
3. Kondisi optimum jerami yang akan dikomposkan berada pada kadar air 50-65%
4. Bagian atas tumpukan jerami ditutup dengan plastik berwarna gelap untuk mempertahankan kelembaban dan untuk menghindari tumpukan terguyur hujan atau terkena panas matahari yang berlebihan
5. Dilakukan pembalikan seminggu sekali.
6. Kompos akan matang pada umur 6-7 minggu. Kompos yang matang berwarna kecoklatan dan tumpukan jerami terlihat mengempis hampir setengahnya
7. Kompos dibongkar dan diangin- anginkan untuk menstabilkan kondisi kompos.
Rating: 5
Reviewer: Info Petani -
ItemReviewed: Mengembalikan Jerami Ke Dalam Sawah - 9756people
Jerami merupakan sumber kalium yang sangat murah dan dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik untuk penanaman padi pada musim berikutnya. Pengembalian jerami ke dalam tanah adalah salah satu cara untuk mengembalikan unsur-unsur mikro di dalam tanah. Pupuk organik mengandung unsur-unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah yang sedikit namun lengkap. Pengembalian jerami ke dalam tanah akan lebih baik setelah dilakukan proses fermentasi atau pengomposan pada jerami padi tersebut, agar ketika dibenamkan ke dalam tanah, tanah langsung dapat menyerapnya, meskipun pupuk dari jerami termasuk pupuk yang lambat penyerapannya (slow released).
Untuk mengingatkan petani akan pentingnya pengembalian jerami ke dalam tanah, maka diadakan pelatihan praktek fermentasi jerami oleh PPL setempat dan para petani. Sumber mikroba pengompos (dekomposer) yang digunakan adalah super farm yang banyak tersedia, agar petani mudah untuk mendapatkannya.Cara pembuatan kompos jerami adalah sebagi berikut:
1. Jerami ditumpuk dengan ketinggian mencapai 15-20 cm, tumpukan dapat diulang sampai mencapai ketinggian + 1 meter.
2. Pada setiap lapisan jerami dicipratkan larutan dekomposer.
3. Kondisi optimum jerami yang akan dikomposkan berada pada kadar air 50-65%
4. Bagian atas tumpukan jerami ditutup dengan plastik berwarna gelap untuk mempertahankan kelembaban dan untuk menghindari tumpukan terguyur hujan atau terkena panas matahari yang berlebihan
5. Dilakukan pembalikan seminggu sekali.
6. Kompos akan matang pada umur 6-7 minggu. Kompos yang matang berwarna kecoklatan dan tumpukan jerami terlihat mengempis hampir setengahnya
7. Kompos dibongkar dan diangin- anginkan untuk menstabilkan kondisi kompos.
Info Petani -