Tidak menyangka di negara maju seperti Jepang ditemukan ciplukan buah liar yang dijual di pasar, tepatnya di pasar Ishikawa. Di Indonesia sering kita jumpai pohon ciplukan tumbuh liar diantara tanaman kacang tanah dan jagung. Ciplukan merupakan tumbuhan herba tahunan dengan tinggi 0,1 - 1 m, berasal dari Amerika yang kini telah tersebar secara luas di daerah tropis di dunia. Ciplukan biasa tumbuh di tanah dengan ketinggian antara 1-1550 m dpl.
Ciplukan buah liar ini di pasar Prefektur Ishikawa ternyata per pak nya (isi 18 buah) dijual dengan harga 780 yen. Atau 43 yen per buah, kalau dirupiahkan menjadi 4.300 rupiah. Ciplukan ini rasanya agak langu dibanding ciplukan dari Jawa meskipun ukurannya lebih besar. Ciplukan Jawa rasanya memang lebih manis.
Nama ilmiahnya yaitu
Physalis angulata L. Di Jepang dinamai
Houzuki, orang Inggris menyebutnya
Morel berry, sedangkan dalam bahasa Indonesia dinamakan Ciplukan, sebutan di daerah bermacam macam yaitu
Ceplukan di Jawa,
Cecendet di Sunda,
Yor-yoran di Madura,
Lapinonat di Seram,
Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan di Bali,
Dedes di Sasak,
Leletokan di Minahasa.
Klasifikasi
Physalis angulata L. dalam sistematika tumbuhan adalah sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonnae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Marga : Physalis
Spesies :
Physalis angulata L
Komposisi beberapa bagian tanaman ini, herbanya mengandung Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, Withangulatin A. Bijinya mengandung 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam stearat. Akarnya mengandung alkaloid. Daunnya mengandung glikosida flavonoid (luteolin). Tunasnya mengandung flavonoid dan saponin.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, baik secara in vitro maupun in vivo bahwa ciplukan memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik.
Hasil penelitian Baedowi (1998) pada mencit yang diberikan 28,5 mL/kg BB menunjukan bahwa daun ciplukan mempunyai aktivitas antihiperglikemia yang dapat mempengaruhi sel β insulin pankreas.
Ayo…siapa yang ingin mengembangkan budidaya ciplukan besar-besaran sebagai bahan obat herbal untuk menggantikan obat-obatan kimia yang mulai dihindari oleh masyarakat negara maju?