Penelitian dilaksanakan di perusahaan susu Farida di desa Megare kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo yang dimulai pada tanggal 20 Maret sampai 20 April 2006. Tujuan penelitian adalah mendiskripsikan pelaksanaan bauran pemasaran dan untuk menetahui implikasi bauran pemasaran terhadap volume penjualan susu. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi dan referensi tentang bauran pemasaran dan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam membuat kebijakan pemasaran.
Penelitian bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode studi kasus untuk memperoleh diskripsi kondisi tertentu dengan akumulasi data untuk membuktikan hipotesis. Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan menggunakan metode interview, observasi, dan dokumentasi. Data diklasifikasikan menjadi dua yaitu data primer yang di dapatkan langsung dari perusahaan dan data sekunder dari dokumen, catatan, buku yang mendukung penelitian.
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas (independent variable) yaitu biaya produksi, harga, biaya distribusi, dan biaya promosi dan variabel terikat (dependent variable) yaitu volume penjualan. Metode analisa data menggunakan analisa regresi linier berganda dan pengujian hipotesis dengan uji t dan uji f.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan Farida menerapkan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari strategi produksi yaitu memproduksi susu segar dengan kualitas yang terjaga kemurniannya. Strategi harga yang digunakan adalah berdasarkan kesepakatan anggota ikatan para peternak sapi perah didaerah Sidoarjo untuk konsumen dan pengecer. Strategi distribusi yang diterapkan dengan menjual secara langsung susu segar di tempat dimana susu segar itu diproduksi, sedangkan strategi promosi dilakukan dengan menjaga kepercayaan pelanggan dan memberikan bonus setiap tahun dengan harapan pelanggan mensosialisasikan produk dengan komunikasi person to person.
Implikasi bauran pemasaran terhadap volume penjualan dilakukan dengan perhitungan secara statistik pada masing-masing lembaga pemasaran. Bauran pemasaran berimplikasi pada volume penjualan pada pegecer, konsumen, dan KUD secara simultan masing-masing sebesar 55,8 persen; 89,6 persen dan 93,2 persen pada tingkat signifikansi 0,05. Sedangkan secara parsial yang berimplikasi terhadap volume penjualan adalah biaya produksi sebesar Rp 0,681 pada pengecer, Rp 0,672,- pada konsumen, dan Rp 0,719,- pada KUD.
Kesimpulan penelitian bahwa strategi bauran pemasaran yang diterapkan pada perusahaan susu Farida cukup efektif dan bauran pemasaran mempunyai implikasi yang signifikan terhadap volume penjualan. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya penelitian lebih lanjut mengenai besarnya pengaruh harga dan biaya distribusi terhadap volume penjualan dan hendaknya perusahaan meningkatkan kualitas susu serta memperluas jaringan pemasaran.
Info Petani -