Bakteri antagonis adalah jasad renik (microorganisme) yang mengintervensi kegiatan patogen (penyebab penyakit) pada tumbuhan. Pada dasarnya terdapat 3 mekanisme antagonis yaitu:
Cara pengendalian ini seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk menjaga lingkungan sehat, mendorong aplikasi teknologi yang ramah lingkungan bahkan mengarah pada sistem usaha tani organik.Corynebacterium sangat cocok untuk mencegah layu yang disebabkan oleh bakteri pada daun/ tanaman hortikultura, palawija maupun tanaman Padi sawah.
- Hiperparasitisme : terjadi apabila organisme antagonis memparasit organisme parasit (patogen tumbuhan)
- Kompetisi ruang dan hara : terjadi persaingan dalam mendapatkan ruang hidup dan hara, seperti karbohidrat, Nitrogen, ZPT dan vitamin.
- Antibiosis : terjadi penghambatan atau penghancuran suatu organisme oleh senyawa metabolik yang diproduksi oleh organisme lain.
Cara pengendalian ini seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk menjaga lingkungan sehat, mendorong aplikasi teknologi yang ramah lingkungan bahkan mengarah pada sistem usaha tani organik.Corynebacterium sangat cocok untuk mencegah layu yang disebabkan oleh bakteri pada daun/ tanaman hortikultura, palawija maupun tanaman Padi sawah.
Perbanyakan Corynebacterium
Produksi massal menggunakan media buatan (cair) EKG/Ekstrak kentang gula
Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan Alat yang digunakan antara lain alat Fermentasi yang sederhana, terdiri dari aerator, KMnO4 (larutan PK), glass wool (sebagai filter), slang plastik, sambungan slang berbentuk L, botol plastik, jerigen/galon air mineral, panci, kompor,baskom, saringan plastik, corong plastik, jarum ose (jarum kawat), lilin, alkohol.
Bahan-bahan terdiri dari kentang 300 gr/1 lt air, gula pasir 20 gr/1 lt air, air (dikonversikan dengan jumlah kentang dan gula),stater (biang) Corynebacterium.
2. Pembuatan EKG
Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan Alat yang digunakan antara lain alat Fermentasi yang sederhana, terdiri dari aerator, KMnO4 (larutan PK), glass wool (sebagai filter), slang plastik, sambungan slang berbentuk L, botol plastik, jerigen/galon air mineral, panci, kompor,baskom, saringan plastik, corong plastik, jarum ose (jarum kawat), lilin, alkohol.
Bahan-bahan terdiri dari kentang 300 gr/1 lt air, gula pasir 20 gr/1 lt air, air (dikonversikan dengan jumlah kentang dan gula),stater (biang) Corynebacterium.
2. Pembuatan EKG
- Kupas kentang, potong tipis
- Rebus sampai irisan kentang memutih, kemudian saring larutan ekstrak kentang tersebut
- Tambahkan gula pasir, aduk hingga larut kemudian saring kembali
- Sterilkan dengan dandang selama 15 menit pada suhu 120 derajat celcius kemudian dinginkan
- Masukkan larutan kedalam jerigen kemudian buka mulut botol stater, ambil koloni bakteri dengan menggunakan jarum ose kemudian masukkan/campurkan kedalam jerigen atau tambahkan 5 ml air kedalam botol stater dan lepaskan koloni bakteri dengan bantuan jarum ose. Tutup mulut jerigen rapat
- Inkubasikan dengan fermenter sederhana dalam ruang bersih dengan suhu 25-27 derajat celcius sekitar 14 hari kemudian dapat digunakan.
- Siapkan larutan semprot dengan mencampurkan 5 ml larutan Corynebacterium yang sudah jadi kedalam 1 liter air.
- Siapkan larutan perekat dengan mencampurkan 1 ml kedalam 100 ml air bersih, kemudian campurkan kedalam larutan 1 liter diatas
- Saring dan masukkan larutan kedalam tangki semprot, kemudian tambahkan 15-16 liter air.
- Semprotkan pada persemaian dan tertanaman umur 14, 28 dan 42 hst. Lebih baik apabila dilakukan perendaman benih yang siap semai selama 15 menit
- Konsentrasi 5ml/liter, dengan dosis 2,5 liter formulasi Corynebacterium per ha dengan volume semprot antara 500-600 liter, kepadatan populasi bakteri minimal 10(pangkat)6 Cfu/cc
- Waktu aplikasi pada sore hari, mulai pukul 15.00 WIB, hindari aplikasi siang hari untuk mencegah pengaruh sinar matahari.
(sumber: Laboratorium PHP wilayah Banyumas)
Info Petani -