Sebuah perusahaan baru berharap para pengedara mobil melakukan pembuatan ethanol di rumahnya masing-masing untuk mengisi tanki bahan bakar mobilnya. Hal ini dilakukan agar harga bahan makanan tidak naik.
Harga jagung di Amerika Serikat per bushel pada bulan Maret 2007 baru 3,91 US dollar semakin lama semakin naik, merangkak naik terus, lalu naik tajam pada bulan Januari 2008 dan akhirnya tertinggi pada bulan April 2008 mencapai 6,30 US dollar.
Produksi ethanol di Amerika serikat pada awal tahun 1980-an baru 0,2 milyar gallon, mengalami peningkatan terus akhirnya pada tahun 2007 produksinya mencapai 6,5 milyar gallon.
E-Fuel Corp. memperkenalkan mesin MicroFueler yang merupakan mesin pembuat ethanol pertama kali di dunia yang dapat dikerjakan di rumah. Penduduk dapat membuat ethanol sendiri dan memindahkannya ke tangki bahan bakar kendaraannya masing-masing.
Harga satu unit mesin yang mudah dipindahkan ini 10.000 US dollar. Mesin dilengkapi dengan pompa pengisi bahan bakar, Penggunaan mesin ini untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar yang telah mencapai titik tertinggi.
Menurut E-fuel Corp. mesin tersebut dapat memproduksi ethanol dengan biaya listrik rumah tangga 1 US dollar per gallon (3,8 liter).
Mesin ini memfermentasi bahan bakar yang bahan bakunya dari gula. Harga gula selama ini murah ketika suplainya dunia cukup.
Sistem pembuatan ethanol di Amerika Serikat selama ini menggunakan jagung yang telah ditentang oleh dunia karena telah menimbulkan peningkatan harga makanan sedunia.
“Tidak ada lagi seorang ibu menangis karena anak-anaknya tidak memperoleh gula yang cukup” kata Tom Quinn CEO dan pendiri E-Feul Corp.
Gula yang biasa dimakan harganya sangat mahal, sehingga E-Feul Corp akan menghubungkan pengguna mesin tersebut dengan pensuplai gula surplus yang berharga murah, termasuk gula yang tidak dapat dimakan (inedible) dari Mexico berharga jauh lebih rendah. Diharapkan juga pengguna mesin ini dapat membantu pembayaran untuk Feedstock dengan cara menjual carbon credit dengan penggunaan mesin tersebut karena membuat ethanol dari gula menghasilkan emisi gas rumah kaca lebih rendah dari pada dari jagung.
Selain keuntungan diatas, pembelian mesin ini akan terlunasi oleh penggunaan mesin itu sendiri dengan cepat. Untuk 1 rumah tangga dengan 2 mobil yang dikendarai sepanjang 55.520 km per tahun, Microfueler akan membayar mesin itu sendiri kurang dari dua tahun dengan asumsi harga bensin 3,60 US dollar per gallon. Mesin tersebut dapat menghasilkan 35 gallon (132 liter) 100 persen ethanol per minggu.
Sumber : Japan Times 10 Mei 2008
Harga jagung di Amerika Serikat per bushel pada bulan Maret 2007 baru 3,91 US dollar semakin lama semakin naik, merangkak naik terus, lalu naik tajam pada bulan Januari 2008 dan akhirnya tertinggi pada bulan April 2008 mencapai 6,30 US dollar.
Produksi ethanol di Amerika serikat pada awal tahun 1980-an baru 0,2 milyar gallon, mengalami peningkatan terus akhirnya pada tahun 2007 produksinya mencapai 6,5 milyar gallon.
E-Fuel Corp. memperkenalkan mesin MicroFueler yang merupakan mesin pembuat ethanol pertama kali di dunia yang dapat dikerjakan di rumah. Penduduk dapat membuat ethanol sendiri dan memindahkannya ke tangki bahan bakar kendaraannya masing-masing.
Harga satu unit mesin yang mudah dipindahkan ini 10.000 US dollar. Mesin dilengkapi dengan pompa pengisi bahan bakar, Penggunaan mesin ini untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar yang telah mencapai titik tertinggi.
Menurut E-fuel Corp. mesin tersebut dapat memproduksi ethanol dengan biaya listrik rumah tangga 1 US dollar per gallon (3,8 liter).
Mesin ini memfermentasi bahan bakar yang bahan bakunya dari gula. Harga gula selama ini murah ketika suplainya dunia cukup.
Sistem pembuatan ethanol di Amerika Serikat selama ini menggunakan jagung yang telah ditentang oleh dunia karena telah menimbulkan peningkatan harga makanan sedunia.
“Tidak ada lagi seorang ibu menangis karena anak-anaknya tidak memperoleh gula yang cukup” kata Tom Quinn CEO dan pendiri E-Feul Corp.
Gula yang biasa dimakan harganya sangat mahal, sehingga E-Feul Corp akan menghubungkan pengguna mesin tersebut dengan pensuplai gula surplus yang berharga murah, termasuk gula yang tidak dapat dimakan (inedible) dari Mexico berharga jauh lebih rendah. Diharapkan juga pengguna mesin ini dapat membantu pembayaran untuk Feedstock dengan cara menjual carbon credit dengan penggunaan mesin tersebut karena membuat ethanol dari gula menghasilkan emisi gas rumah kaca lebih rendah dari pada dari jagung.
Selain keuntungan diatas, pembelian mesin ini akan terlunasi oleh penggunaan mesin itu sendiri dengan cepat. Untuk 1 rumah tangga dengan 2 mobil yang dikendarai sepanjang 55.520 km per tahun, Microfueler akan membayar mesin itu sendiri kurang dari dua tahun dengan asumsi harga bensin 3,60 US dollar per gallon. Mesin tersebut dapat menghasilkan 35 gallon (132 liter) 100 persen ethanol per minggu.
Sumber : Japan Times 10 Mei 2008
Info Petani -