Pada hari Senin, tanggal 18 Oktober, bertempat di Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, telah diselenggarakan upacara penandatangan kontrak proyek bantuan hibah grassroots melalui LSM Jepang “Pengembangan Ramah Lingkungan dengan Aneka Pemanfaatan Jarak Pagar (Jatropha Curcas) di Indonesia (Tahap III)” (jumlah bantuan maksimal USD432,783). Pada acara penandatanganan ini, hadir untuk menandatangi kontrak, Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, Kojiro Shiojiri dan Direktur Perwakilan LSM APEX (Asian People’s Exchange), Bapak Nao Tanaka.
Kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di bagian timur Indonesia, merupakan wilayah yang sangat gersang, banyak lahan tidurnya, bahkan banyak penduduk kurang mampu yang tinggal disana. LSM Jepang APEX melaksanakan “Proyek Pengembangan Ramah Lingkungan dengan Aneka Pemanfaatan Jarak Pagar (Jatropha Curcas) di Indonesia” di Sikka. Proyek yang berdurasi selama 3 tahun ini, selain mempromosikan penanaman jarak pagar dengan partisipasi masyarakat setempat dan menyelenggarakn penghijauan, juga bertujuan meningkatkan pendapatan penduduk lokal dengan menjual biji tanaman tersebut. Secara bersamaan isi proyek ini juga mencakup pemanfaatan energi yang didapat dari hasil proses pembuatan minyak dari biji jarak bagi peningkatan taraf hidup masyarakat.
Kontrak yang ditandatangani kali ini merupakan proyek tahun ke-3. Selama 2 tahun terakhir, seluas 320 hektar tanah telah ditanami tanaman jarak pagar, bahkan hasilnya kelihatan yang mana Jatropha Center yang telah selesai dibangun sebagai fasilitas untuk membuat minyak dari biji jarak telah selesai. Proyek pada tahun ke-3 bertujuan untuk memulai kegiatan model pengembangan lokal secara menyeluruh berdasarkan hasil akumulasi yang didapat selama 2 tahun terakhir.
Melalui pelaksanaan proyek ini, selain penghijauan lahan tidur di kabupaten Sikka yang gersang dan banyak lahan tidur, serta merupakan tempat tinggal banyak penduduk kurang mampu, diharapkan dapat memajukan pengembangan lokal dengan partisipasi masyarakat.
Sumber: Press Release, Kedutaan Jepang di Jakarta tanggal 18 Oktober 2010
Info Petani -