Buah mangga memang tidak asing lagi diantara kita yang berada di kawasan katulistiwa. Buah mangga ditengarai berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Dan saat ini Indonesia menjadi salah satu lumbung buah mangga di dunia. Buah mangga terutama dihasilkan secara berurutan dari yang terbesar oleh negara-negara India, Tiongkok, Meksiko, Thailand, Pakistan, Indonesia,
Brasil, Filipina, dan Bangladesh. Total produksi buah mangga dunia di tahun ‘80an sekitar 15 juta ton, namun hanya sekitar 90.000 ton (1985) yang diperdagangkan di tingkat dunia. Artinya, sebagian besar buah mangga dikonsumsi secara lokal. Sementara itu pasar utama mangga adalah Asia Tenggara, Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Singapura, Hong Kong dan Jepang merupakan pengimpor yang terbesar di Asia.
Tetapi jangan keburu bangga dulu dengan peringkat produksi mangga Indonesia di atas. Indonesia memang menempati urutan kelima sebagai negara penghasil mangga di dunia, periode 2003-2005, akan tetapi tidak termasuk 10 besar pengekspor mangga dunia. Ini patut kita pertanyakan, kenapa bisa demikian???
Yeah, jawabannya bisa beragam. Mungkin karena tingkat konsumsi buah mangga dalam negeri besar, maka sebagian besar produksi mangga terserap pasar dalam negeri. Yang ini positif lah, biar rakyat Indonesia tercukupi vitaminnya dari buah mangga. hehe..
Kemungkinan kedua, produk buah mangga Indonesia tidak bisa bersaing dengan luar negeri. Kalo yang ini negatif.., tetapi saya yakin varietas dalam negeri bisa bersaing dengan luar, lha wong saya cinta produk dalam negeri je.. hehe... lagi!
Kemungkinan karena tanaman mangganya jarang dipupuk dan dirawat dengan intensif, jadinya produksi minimalis. Ditambah lagi faktor pengemasan yang kurang canggih mungkin. Ditambah lagi tengkulak yang maunya untung sendiri, jadinya petani males ngurusi tanaman mangganya. Kalo yang ini sih lebih kepada tanggung jawab pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari syaiton-syaiton yang terkutuk.
Ah, kok jadi nglantur nulisnya.
Yang penting sekarang berfikir positif untuk kemajuan petani di Indonesia. Kami titipkan bangsa ini kepadamu Pengusaha. haha..
Ada cerita ni tentang buah mangga. Ada beberapa teman dari eropa yang kebetulan ngangsu kaweruh di kampus tua, sangat doyan makan buah mangga. Mereka sering memborong buah mangga dan memakannya rame-rame di kos-kosan 'tuna asmara'. Maklumlah, buah mangga jarang yang bisa berbuah di daerah subtropis, sehingga harus ngimpor dari luar dan harganya selangit. Berbanding terbalik dengan kita disini, Buah mangga yang sangat istimewa ini akan anjlok harganya disaat panen raya seperti ini. Perlu penanganan pengemasan dan distribusi yang serius agar buah mangga mendapatkan nilai yang sesuai dengan keistimewaannya.
Bayangkan, berbeda jauh dengan mangga yang satu ini, buah mangga ini disebut mangga Miyazaki, karena berasal dari propinsi Miyazaki. Kalau mangga yang biasa diimpor Jepang harga per satu kilogramnya berkisar 820 yen sampai 2.250 yen, mangga Miyazaki, atau disebut juga mangga merah, karena mirip warna merah buah apel, bisa mencapai 11.371 yen sekilonya atau setara Rp 830.000,-. Harga tersebut ditawarkan di sebuh supermarket di kawasan Meguro.
Busyett, mahal banget ya mangga ini. Itulah kawan-kawan, satu pelajaran dari negri sakura ini, sesuatu kalau dilakukan dengan serius, akan menghasilkan buah yang bernilai tinggi. Tidak hanya petaninya yang serius, pemerintahnya serius, pengusahanya juga serius, marketingnya juga serius, forwardingnya juga serius. Semua-mua serius deh!
selamat malam,
Rating: 5
Reviewer: Info Petani -
ItemReviewed: BUAH MANGGA - 9756people
Brasil, Filipina, dan Bangladesh. Total produksi buah mangga dunia di tahun ‘80an sekitar 15 juta ton, namun hanya sekitar 90.000 ton (1985) yang diperdagangkan di tingkat dunia. Artinya, sebagian besar buah mangga dikonsumsi secara lokal. Sementara itu pasar utama mangga adalah Asia Tenggara, Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Singapura, Hong Kong dan Jepang merupakan pengimpor yang terbesar di Asia.
Tetapi jangan keburu bangga dulu dengan peringkat produksi mangga Indonesia di atas. Indonesia memang menempati urutan kelima sebagai negara penghasil mangga di dunia, periode 2003-2005, akan tetapi tidak termasuk 10 besar pengekspor mangga dunia. Ini patut kita pertanyakan, kenapa bisa demikian???
Yeah, jawabannya bisa beragam. Mungkin karena tingkat konsumsi buah mangga dalam negeri besar, maka sebagian besar produksi mangga terserap pasar dalam negeri. Yang ini positif lah, biar rakyat Indonesia tercukupi vitaminnya dari buah mangga. hehe..
Kemungkinan kedua, produk buah mangga Indonesia tidak bisa bersaing dengan luar negeri. Kalo yang ini negatif.., tetapi saya yakin varietas dalam negeri bisa bersaing dengan luar, lha wong saya cinta produk dalam negeri je.. hehe... lagi!
Kemungkinan karena tanaman mangganya jarang dipupuk dan dirawat dengan intensif, jadinya produksi minimalis. Ditambah lagi faktor pengemasan yang kurang canggih mungkin. Ditambah lagi tengkulak yang maunya untung sendiri, jadinya petani males ngurusi tanaman mangganya. Kalo yang ini sih lebih kepada tanggung jawab pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari syaiton-syaiton yang terkutuk.
Ah, kok jadi nglantur nulisnya.
Yang penting sekarang berfikir positif untuk kemajuan petani di Indonesia. Kami titipkan bangsa ini kepadamu Pengusaha. haha..
Ada cerita ni tentang buah mangga. Ada beberapa teman dari eropa yang kebetulan ngangsu kaweruh di kampus tua, sangat doyan makan buah mangga. Mereka sering memborong buah mangga dan memakannya rame-rame di kos-kosan 'tuna asmara'. Maklumlah, buah mangga jarang yang bisa berbuah di daerah subtropis, sehingga harus ngimpor dari luar dan harganya selangit. Berbanding terbalik dengan kita disini, Buah mangga yang sangat istimewa ini akan anjlok harganya disaat panen raya seperti ini. Perlu penanganan pengemasan dan distribusi yang serius agar buah mangga mendapatkan nilai yang sesuai dengan keistimewaannya.
Bayangkan, berbeda jauh dengan mangga yang satu ini, buah mangga ini disebut mangga Miyazaki, karena berasal dari propinsi Miyazaki. Kalau mangga yang biasa diimpor Jepang harga per satu kilogramnya berkisar 820 yen sampai 2.250 yen, mangga Miyazaki, atau disebut juga mangga merah, karena mirip warna merah buah apel, bisa mencapai 11.371 yen sekilonya atau setara Rp 830.000,-. Harga tersebut ditawarkan di sebuh supermarket di kawasan Meguro.
Busyett, mahal banget ya mangga ini. Itulah kawan-kawan, satu pelajaran dari negri sakura ini, sesuatu kalau dilakukan dengan serius, akan menghasilkan buah yang bernilai tinggi. Tidak hanya petaninya yang serius, pemerintahnya serius, pengusahanya juga serius, marketingnya juga serius, forwardingnya juga serius. Semua-mua serius deh!
selamat malam,
Info Petani -