Pendahuluan
Nata de Cassava bisa dijadikan makanan desert (pencuci mulut) karena selain rasanya enak juga mengandung serat tinggi yang dapat membantu pencernaan. Nata de Cassava dengan kandungan kalori yang rendah sehingga dapat menjadi pilihan dijadikan makanan diet.
Penampilan makanan ini sangat menarik dengan nilai estetika tinggi berwarna putih agak bening, tekstur kenyal, dan aroma segar. Sehingga Nata de Cassava menjadi makanan desert memiliki daya tarik yang tinggi.
Pembuatan nata yang diperkaya dengan vitamin dan mineral akan mempertinggi nilai gizi dari produk ini.
Apabila diproduksi dengan serius, Nata de Cassava menjanjikan nilai tambah yang tinggi.
Nata dibentuk oleh bakteri asam asetat yang mengubah cairan yang mengandung gula, sari buah atau ekstak tanaman. Terdapat beberapa spesies bakteri asam asetat yang dapat membentuk selulosa antara lain A. Xylinum. Bakteri ini masuk dalam genus Acetobacter dengan sifat Gram negatif, aerob, berbentuk batang pendek atau kokus.
Nata de Cassava dibuat dengan menggunakan limbah kasava. Adanya gula dalam limbah cair kasava akan dimanfaatkan oleh A. Xylinum sebagai sumber energi dan sumber carbon untuk membentuk senyawa metabolit selulose yang membentuk Nata de Cassava. Senyawa mineral dalam substrat akan membantu meningkatkan aktifitas enzim Kinase dalam metabolisme di dalam sel A. Xylinum untuk menghasilkan selulosa.
Dengan pertimbangan di atas maka pemanfaatan limbah padat/onggok dan limbah cair merupakan upaya pemanfaatan limbah menjadi produk yang memiliki nilai tambah.
Fermentasi Nata de Cassava dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Peralatan yang diperlukan
a. Kompor
b. Panci
c. Gelas ukur 1 l dan 250 ml
d. Pengaduk
e. Pisau
f. Plastik kemasan ½ kg dan 1 kg
g. Saringan air kelapa/ayakan tepung
h. Nampan
i. Tali karet
j. Ember
k. Timbangan Kue
l. Sealer
2. Bahan yang diperlukan
a. Limbah cair 25 liter
b. Asam cuka (asam asetat 25%) / Asam cukla dapur
c. ZA 50 g
d. Sirup
e. Kap gelas 200 ml
f. Sendok plastik
3. Pemeliharaan Biakan murni A. Xylinum
Biakan murni A. Xylinum ditumbuhkan pada suhu kamar selama 2-3 hari dalam media agar miring Hassid Barker Agar (HBA) dengan komposisi sukrosa 10%, (NH4)2SO4 0,6 g/L, K2HPO4 5,0 g/L, ekstak Khamir 2,5 g/L 2% asam asetat glasial, agar Difco 15 g/L.
Biakan yang telah ditumbuhkan siap untuk kerja dan sebagian disimpan untuk stok dalam bentuk kering beku.
4. Persiapan Substrat dari Limbah cair Produksi Tapioka
a. 25 L limbah cair tapioka disaring
b. Ditambahkan gula pasir 2,5% (25 g setiap liter limbah cair tapioka)
c. Diaduk hingga merata
d. Didihkan
e. Ditambahkan asam asetat glasial 25% (cuka makan) sebanyak 20 ml/Liter (2,0 % (V/V).
f. Disaring dengan saringan kelapa / ayakan
g. Filtrat digunakan sebagai substrat
h. Tambahkan ZA sebanyak 2 g untuk setiap 1 liter substrat
i. Diaduk sambil dididihkan selama 15 menit.
5. Penyiapan Starter
a. Substrat didihkan selama 15 menit
b. Dinginkan hingga suhu 40 C
c. 300 ml substrat masukan dalam botol streril ukuran botol 500 ml
d. Inokulasikan 2 ose Bakteri A. Xylinum
e. Substrat digojog menggunakan shaker dengan kecepatan 140 rpm. Atau manual diguncang setiap 2-4 jam.
f. Diinkubasikan pada suhu kamar selama 2 hari.
6. Fermentasi
a. Substrat didihkan selama 15 menit
b. Tuangkan substrat dalam nampan yang steril dengan kedalaman 1,5 cm
c. Tambahkan starter sebanyak 10% (V/V)
d. Diaduk hingga mesra / rata
e. Ditutup dengan kertas koran / kain kasa
f. Ditutup dengan menggunakan kain bersih untuk menghindari kontaminasi
g. Diinkubasi / diperam tanpa diguncang pada suhu kamar selama 7 – 8 hari
7. Pengolahanan Nata de Cassava
a. Nata de Cassava dipanen, dipotong-potong seperti kubus dengan sisi 1 – 1,5 cm.
b. Dicuci dengan air bersih
c. Direndam dalam air bersih selama 30 – 60 menit.
d. Dibilas 3 – 4 kali hingga bau hilang
e. Direbus selama 10 menit
f. Rebus selama 15 menit dengan air bergula (500 g gula pasir dalam 5 liter air ditambah vanili atau flavour agent lain)
g. Nata de Cassava didiinginkan
8. Pengemasan
Tujuan pengemasan adalah :
a. Mengawetkan produk sehingga tahan lama dan tidak mudah rusak
b. Memberikan sentuhan nilai estetika sehingga mumpunyai daya tarik
c. Meningkatkan nilai tambah secara ekonomi terhadap produk
d. Memudahkan penyimpanan dan distribusi produk
Tahapan Pengemasan
a. Masukan Nata de Cassava ketika suhu 40 C dalam kemasan plastik secara aseptik
b. Usahakan tidak ada udara tersisa dalam kemasan untuk menghindari tumbuhnya mikroba kontaminan
c. Kemasan ditutup menggunakan sealer
d. Produk dimasukan dalam air dingin hingga menjadi dingin
e. Segera ditiriskan
f. Simpan dalam penyimpanan berpendingin
Sumber : Agro Inovasi, Sinar Tani Edisi 18-24 Mei 2011 no 3406 Tahun XLI
Nata de Cassava bisa dijadikan makanan desert (pencuci mulut) karena selain rasanya enak juga mengandung serat tinggi yang dapat membantu pencernaan. Nata de Cassava dengan kandungan kalori yang rendah sehingga dapat menjadi pilihan dijadikan makanan diet.
Penampilan makanan ini sangat menarik dengan nilai estetika tinggi berwarna putih agak bening, tekstur kenyal, dan aroma segar. Sehingga Nata de Cassava menjadi makanan desert memiliki daya tarik yang tinggi.
Pembuatan nata yang diperkaya dengan vitamin dan mineral akan mempertinggi nilai gizi dari produk ini.
Apabila diproduksi dengan serius, Nata de Cassava menjanjikan nilai tambah yang tinggi.
Nata dibentuk oleh bakteri asam asetat yang mengubah cairan yang mengandung gula, sari buah atau ekstak tanaman. Terdapat beberapa spesies bakteri asam asetat yang dapat membentuk selulosa antara lain A. Xylinum. Bakteri ini masuk dalam genus Acetobacter dengan sifat Gram negatif, aerob, berbentuk batang pendek atau kokus.
Nata de Cassava dibuat dengan menggunakan limbah kasava. Adanya gula dalam limbah cair kasava akan dimanfaatkan oleh A. Xylinum sebagai sumber energi dan sumber carbon untuk membentuk senyawa metabolit selulose yang membentuk Nata de Cassava. Senyawa mineral dalam substrat akan membantu meningkatkan aktifitas enzim Kinase dalam metabolisme di dalam sel A. Xylinum untuk menghasilkan selulosa.
Dengan pertimbangan di atas maka pemanfaatan limbah padat/onggok dan limbah cair merupakan upaya pemanfaatan limbah menjadi produk yang memiliki nilai tambah.
Fermentasi Nata de Cassava dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Peralatan yang diperlukan
a. Kompor
b. Panci
c. Gelas ukur 1 l dan 250 ml
d. Pengaduk
e. Pisau
f. Plastik kemasan ½ kg dan 1 kg
g. Saringan air kelapa/ayakan tepung
h. Nampan
i. Tali karet
j. Ember
k. Timbangan Kue
l. Sealer
2. Bahan yang diperlukan
a. Limbah cair 25 liter
b. Asam cuka (asam asetat 25%) / Asam cukla dapur
c. ZA 50 g
d. Sirup
e. Kap gelas 200 ml
f. Sendok plastik
3. Pemeliharaan Biakan murni A. Xylinum
Biakan murni A. Xylinum ditumbuhkan pada suhu kamar selama 2-3 hari dalam media agar miring Hassid Barker Agar (HBA) dengan komposisi sukrosa 10%, (NH4)2SO4 0,6 g/L, K2HPO4 5,0 g/L, ekstak Khamir 2,5 g/L 2% asam asetat glasial, agar Difco 15 g/L.
Biakan yang telah ditumbuhkan siap untuk kerja dan sebagian disimpan untuk stok dalam bentuk kering beku.
4. Persiapan Substrat dari Limbah cair Produksi Tapioka
a. 25 L limbah cair tapioka disaring
b. Ditambahkan gula pasir 2,5% (25 g setiap liter limbah cair tapioka)
c. Diaduk hingga merata
d. Didihkan
e. Ditambahkan asam asetat glasial 25% (cuka makan) sebanyak 20 ml/Liter (2,0 % (V/V).
f. Disaring dengan saringan kelapa / ayakan
g. Filtrat digunakan sebagai substrat
h. Tambahkan ZA sebanyak 2 g untuk setiap 1 liter substrat
i. Diaduk sambil dididihkan selama 15 menit.
5. Penyiapan Starter
a. Substrat didihkan selama 15 menit
b. Dinginkan hingga suhu 40 C
c. 300 ml substrat masukan dalam botol streril ukuran botol 500 ml
d. Inokulasikan 2 ose Bakteri A. Xylinum
e. Substrat digojog menggunakan shaker dengan kecepatan 140 rpm. Atau manual diguncang setiap 2-4 jam.
f. Diinkubasikan pada suhu kamar selama 2 hari.
6. Fermentasi
a. Substrat didihkan selama 15 menit
b. Tuangkan substrat dalam nampan yang steril dengan kedalaman 1,5 cm
c. Tambahkan starter sebanyak 10% (V/V)
d. Diaduk hingga mesra / rata
e. Ditutup dengan kertas koran / kain kasa
f. Ditutup dengan menggunakan kain bersih untuk menghindari kontaminasi
g. Diinkubasi / diperam tanpa diguncang pada suhu kamar selama 7 – 8 hari
7. Pengolahanan Nata de Cassava
a. Nata de Cassava dipanen, dipotong-potong seperti kubus dengan sisi 1 – 1,5 cm.
b. Dicuci dengan air bersih
c. Direndam dalam air bersih selama 30 – 60 menit.
d. Dibilas 3 – 4 kali hingga bau hilang
e. Direbus selama 10 menit
f. Rebus selama 15 menit dengan air bergula (500 g gula pasir dalam 5 liter air ditambah vanili atau flavour agent lain)
g. Nata de Cassava didiinginkan
8. Pengemasan
Tujuan pengemasan adalah :
a. Mengawetkan produk sehingga tahan lama dan tidak mudah rusak
b. Memberikan sentuhan nilai estetika sehingga mumpunyai daya tarik
c. Meningkatkan nilai tambah secara ekonomi terhadap produk
d. Memudahkan penyimpanan dan distribusi produk
Tahapan Pengemasan
a. Masukan Nata de Cassava ketika suhu 40 C dalam kemasan plastik secara aseptik
b. Usahakan tidak ada udara tersisa dalam kemasan untuk menghindari tumbuhnya mikroba kontaminan
c. Kemasan ditutup menggunakan sealer
d. Produk dimasukan dalam air dingin hingga menjadi dingin
e. Segera ditiriskan
f. Simpan dalam penyimpanan berpendingin
Sumber : Agro Inovasi, Sinar Tani Edisi 18-24 Mei 2011 no 3406 Tahun XLI
Info Petani -