Atas dukungan Komisi IV DPR-RI selama tiga tahun anggaran 2007, 2008 dan 2009 maka Departemen Pertanian dapat melakukan kontrak dengan Tenaga Harian Lepas (THL). Diantaranya THL Tenaga Bantu Penyuluhan Pertanian, THL Perkebunan, THL Hewan dan Paramedis, THL Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT). Tetapi pada Raker Menteri Pertanian dengan Komisi IV DPR-RI tanggal 28 September 2009 yang lalu, disepakati untuk tidak memperpanjang kontrak THL Angkatan 2007. Anggaran THL Angkatan 2007 ini direalokasikan untuk kegiatan Penggerak Membangun Desa (PMD).
Ada ”blessing in disques” atau ”hikmah terselubung”. Secara alami terjadi pergantian Menteri Pertanian dan anggota DPR RI. Maka Menteri Pertanian 2009-2014 ini membentuk Tim penanganan THL Deptan. Hasil kajiannya adalah THL sangat efektif dan bermanfaat dalam melaksanakan penyuluhan pertanian. Karena salah satu target Menteri Pertanian 2009-2014 adalah swasembada berkelanjutan dan peningkatan produksi maka disimpulkan peran dari THL angkatan 2007 masih diperlukan di lapangan untuk menjaga momentum swasembada padi dan jagung serta untuk meningkatkan produksi komoditas utama lainnya. Katakanlah ”Prestasi berbuah berkah”.
Melihat manfaat ini maka Menteri Pertanian memohon persetujuan Komisi IV DPR RI kiranya dapat memperpanjang THL angkatan 2007. Ternyata Komisi IV menyetujui kebijakan program perpanjangan tenaga harian lepas Angkatan 2007, sambil memberi kesempatan kepada Departemen Pertanian RI untuk menetapkan kebijakan tentang THL di masa datang.
Kabar gembira untuk THL tetapi melekat dengan kabar gembira ini tampil pula tantangan. Diantaranya :
Pertama, bahwa perpanjangan ini berdasarkan pertimbangan untuk menjaga momentum swasembada padi dan jagung, tetapi juga untuk komoditi lainnya, kedelai, gula dan daging. Menteri Pertanian telah menetapkan sasaran produksi padi nasional tahun 2014 sebesar 75,7 juta ton, produksi jagung sebesar 29,0 juta ton, produksi kedelai sebesar 2,7 juta ton, produksi gula sebesar 3,6 juta ton, daging sapi sebesar 546 ribu ton dan produksi susu segar sebesar 1, 3 juta ton.
Ingat, target target ini harus dicapai karena pemerintah sudah mencanangkan bahwa padi dan jagung harus swasembada berkelanjutan, kedelai swasembada tahun 2014, gula swasembada 2014 dan daging sapi berkecukupan tahun 2014.
Sementara tantangannya tidak main-main. Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, ketersediaan infrastruktur, sarana, prasarana, lahan dan air masih terbatas, status dan luas kepemilikan lahan untuk 9,55 juta KK < 0,5 Ha, lemahnya sistem perbenihan dan perbibitan nasional, keterbatasan akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usahatani, lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani dan penyuluh, rendahnya nilai tukar petani. Tetapi ”the show must go on” Swasembada harus tercapai. Kedua, terminologi yang digunakan adalah perpanjangan THL Angkatan 2007. Artinya bukan pengangkatan. Tetapi Komisi IV masih menambahkan ”sambil memberi kesempatan kepada Departemen Pertanian RI untuk menetapkan kebijakan tentang THL”.(sinartanionline)
Info Petani -