Info Petani -
Wakil Menteri Pertanian dari Vietnam Nguyen Sinh Hung mengemukakan kepada negara-negara anggota ASEAN dan mitra-mitranya, Jepang, Cina dan Korea Selatan (RoK), untuk mendorong dan kerjasama untuk mempersempit kesenjangan dalam pembangunan pertanian.
Himbauan Hung ini dikemukakan pada saat pertemuan Menteri Pertanian dan Kehutanan yang ke delapan negara-negara ASEAN dan Menteri Pertanian dari Cina, Jepang dan RoK (AMAF +3), yang berlangsung di Hanoi Vietnam pada 24 Oktober.
Pertanian, pedesaan dan petani adalah faktor yang menentukan terjadinya pembangunan stabilitas politik dan pembangunan sosio-ekonomi negara-negara anggota ASEAN, kata Hung.
Beliau seterusnya berkata bahwa, krisis makanan dan keuangan, timbulnya bencana alam dan epidemi telah berdampak besar secara global, maka peranan pertanian telah menjadi semakin lebih penting sehingga negara-negara ASEAN +3 perlu untuk mengadopsi langkah-langkah kebijakan dan membuat investasi yang tepat untuk tercapainya target kesejahteraan sektor pertanian di Asia.
Mereka yang hadir dalam pertemuan AMAF +3 menyampaikan dukungan mereka untuk mempererat kerjasama antara negara-negara anggota dalam mengusahakan ketahanan pangan, pertanian dan kehutanan, dan mendorong lebih lanjut dalam koordinasi penanggulangan kemiskinan dan mempromosikan kegiatan pembangunan manusia.
Para Menteri peserta pertemuan sepakat untuk mempercepat pelaksanaan program Cadangan Beras Darurat Asia Timur (EAERR) dan memperpanjang proyek berjalan sampai 28 Februari 2010.
Pada 23 Oktober, para delegasi pada pertemuan yang ke 30 Menteri Pertanian dan Kehutanan (AMAF) se Asia Tenggara telah menyetujui kerangka program ASEAN terpadu ketahanan pangan dan merencanakan tindakan menangani isu-isu ketahanan pangan, yang dijadwalkan akan disampaikan dalam ASEAN Summit ke 14 pada bulan Desember tahun 2008 ini.
Pertemuan AMAF ke 31 dan AMAF +3 ke 9 akan diadakan di Brunei pada tahun depan.
dan sekian itulah artikel Pada AMAF+3 Meeting Vietnam berusaha persempit kesenjangan daerah pertanian terimakasih ^_^
Himbauan Hung ini dikemukakan pada saat pertemuan Menteri Pertanian dan Kehutanan yang ke delapan negara-negara ASEAN dan Menteri Pertanian dari Cina, Jepang dan RoK (AMAF +3), yang berlangsung di Hanoi Vietnam pada 24 Oktober.
Pertanian, pedesaan dan petani adalah faktor yang menentukan terjadinya pembangunan stabilitas politik dan pembangunan sosio-ekonomi negara-negara anggota ASEAN, kata Hung.
Beliau seterusnya berkata bahwa, krisis makanan dan keuangan, timbulnya bencana alam dan epidemi telah berdampak besar secara global, maka peranan pertanian telah menjadi semakin lebih penting sehingga negara-negara ASEAN +3 perlu untuk mengadopsi langkah-langkah kebijakan dan membuat investasi yang tepat untuk tercapainya target kesejahteraan sektor pertanian di Asia.
Mereka yang hadir dalam pertemuan AMAF +3 menyampaikan dukungan mereka untuk mempererat kerjasama antara negara-negara anggota dalam mengusahakan ketahanan pangan, pertanian dan kehutanan, dan mendorong lebih lanjut dalam koordinasi penanggulangan kemiskinan dan mempromosikan kegiatan pembangunan manusia.
Para Menteri peserta pertemuan sepakat untuk mempercepat pelaksanaan program Cadangan Beras Darurat Asia Timur (EAERR) dan memperpanjang proyek berjalan sampai 28 Februari 2010.
Pada 23 Oktober, para delegasi pada pertemuan yang ke 30 Menteri Pertanian dan Kehutanan (AMAF) se Asia Tenggara telah menyetujui kerangka program ASEAN terpadu ketahanan pangan dan merencanakan tindakan menangani isu-isu ketahanan pangan, yang dijadwalkan akan disampaikan dalam ASEAN Summit ke 14 pada bulan Desember tahun 2008 ini.
Pertemuan AMAF ke 31 dan AMAF +3 ke 9 akan diadakan di Brunei pada tahun depan.
Tweet
Follow @kackdir