728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
Kebutuhan Ethanol untuk Bahan Bakar Meningkat
Produksi ethanol dunia makin lama semakin meningkat sesuai tuntutan kebutuhan manusia yang semakin besar. Dahulu ethanol dipergunakan untuk minuman keras dan bahan industri saja. Dewasa ini ethanol telah banyak terserap untuk bahan bakar.

Pada tahun 2002 baru sebanyak 62% ethanol dipergunakan sebagai bahan bakar. Dua tahun kemudian kebutuhan ethanol untuk bahan bakar meningkat menjadi 73%. Pada tahun yang sama kebutuhan ethanol untuk minuman dan industri masing-masing hanya 18% dan 9%. Produksi ethanol sedunia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Tahun 2002 baru 33.900 Ml (Megaliter), tahun 2004 meningkat menjadi 41.100 Ml dan pada tahun 2005 telah menjadi 44.940 Ml.

Negara penghasil ethanol terbesar Amerika Serikat yaitu 16.214 Ml per tahun dimana bahan dasarnya dari jagung dan tebu. Brazil juga menghasilkan ethanol dengan jumlah tidak jauh berbeda yaitu 16.067 Ml dengan bahan dasar tebu. China memproduksi ethanol dari maizena dan molasses sebanyak 3.800 Ml. Dengan bahan dasar molasses India memproduksi ethanol sebanyak 1.700 Ml. Negara lain yang memproduksi ethanol kurang dari 1000 Ml yaitu Perancis (910 Ml dari daging sapi, gandum dan anggur), Jerman (350 Ml dari daging sapi dan molasses), Thailand (330 Ml dari molasses). Australia dan Jepang memproduksi ethanol masing-masing sebanyak 125 Ml dan 113 Ml.

Pemerintah Jepang tahun 2008 akan mulai mensubsidi percobaan penggunaan bioethanol untuk 20.000 kendaraan di pulau Miyako.

Jepang akan mendirikan pabrik ethanol dengan bahan tebu berkapasitas 700 kl setahun. Juga akan disiapkan 18 tempat penjualan bahan bakar yang dimodifikasi dengan gasohol (campuran gasoline dan ethanol). Gasohol akan dijual lebih murah dari pada gasoline yang biasa dipergunakan.

Jepang telah menyetujui penggunaan bahan bakar gasoline yang dicampur dengan <3% ethanol (E3). Dengan menggunakan E3 mesin kendaraan tidak perlu dimodifikasi, sedangkan konsumsi bahan bakarnya per km lebih hemat. Pada tahun 2012 Jepang akan mempergunakan bahan bakar dengan campuran ethanol 10% (E10).

Jepang akan mengembangkan bisnis bahan bakar ethanol baik bioethanol maupun ETBE (Ethyl-tertio-buthyl-ether). Bisnis bahan bakar ethanol dapat mendorong terjadinya usaha produksi bahan bakar nasional yang berasal dari sumber alam dalam negeri, dengan mengembangkan teknologi yang sesuai dengan negeri hutan. Jepang juga akan menciptakan metoda baru pembuatan ethanol dari biomass kayu.

Menyongsong era baru energi terbarukan pertamina memperkenalkan BioPertamax. Bahan bakar ini merupakan campuran 5% ethanol dan 95% bensin Pertamax. Sebagai energi terbarukan bahan bakar ini dapat digunakan pada semua jenis kendaraan non-diesel tanpa adanya modifikasi mesin dan dapat menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.

Keunggulan bahan bakar tersebut adalah a) ramah lingkungan, b) emisi gas buang lebih baik, c) pembakaran lebih sempurna, d) tidak perlu modifikasi mesin, e) mesin menjadi lebih tahan lama, f) merupakan bahan bakar terbarukan, g) bersifat detergensi yang dapat membersihkan ruang bakar.

Kita tentunya harus siap untuk mengantisipasi perkembangan teknologi ini dengan cara mengembangkan tanaman yang dapat menghasilkan ethanol ini seperti tebu, singkong, jagung, gandum, anggur dsb. Untuk memenuhi tuntutan kelestarian alam ini, sangat tepat kalau pertamina melihat jauh kedepan berusaha melakukan penghematan bahan bakar fosil dengan cara menginvestasi jangka panjangnya pada produksi bahan baku ethanol tersebut.

Bagaimanapun kondisinya dan kapanpun zamannya, produk pertanian tetap menjadi andalan kemaslahatan manusia sedunia.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Kebutuhan Ethanol untuk Bahan Bakar Meningkat - 9756people
Info Petani -
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
5 Info Petani © 2012 Design Themes By Blog Davit