728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
Macam-macam Pestisida Nabati
Seperti yang sudah pernah saya ulas dalam web-blog saya yang lalu tentang pestisida Nabati/alami,  disini saya akan menambahkan tentang macam-macam pestisida nabati/alami yang dapat dipilih dan dipakai oleh para petani/pehobis untuk menanggulangi pengendalian hama penyakit tanamannya.   Disini tergantung dengan sumber bahan dasar yang ada di wilayah masing-masing sehingga akan lebih mudah dan biaya pembuatannya pun semakin  murah.
Macam – macam Pestisida Nabati/Alami
1. Pestisida Nabati “Daun Pepaya”
Daun pepaya mengandung bahan aktif  “Papain”,  sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”.
Cara Pembuatannya:
- 1 kg daun pepaya segar di rajang
-  Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air,  2 sendok makan minyak      tanah,  30 gr detergen, diamkan semalam.
- Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.
- Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.
2.  Pestisida Nabati  “Biji Jarak”
Biji Jarak mengandung “Reisin dan Alkaloit” ,  efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap (dalam bentuk larutan ),  Juga efektif untuk mengendalikan nematoda/cacing (dalam bentuk serbuk).
Cara Pembuatannya:
- Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan selama 10 menit dalam air 2 liter, tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 50 gr deterjen lalu diaduk.
- Saring larutan hasil perendaman, tambahkan air kembali 10 liter.
- Siap dipergunakan dengan cara di semprot kan ke tanaman.
3. Pestisida Nabati ” Daun Sirsak “
Daun sirsak mengandung bahan aktif  “Annonain dan Resin “.  Efektif untuk mengendalikan hama ” Trip “
Cara Pembuatan :
- Tumbuk halus 50 – 100 lembar daun sirsak.
- Rendam dalam 5 liter air, + 15 gr detergen, aduk rata dan diamkan semalam.
- Saring dengan kain halus
- Dicairkan kembali 1 liter larutan pestisida dengan 10 – 15 liter air
-  Siap disemprotkan ke tanaman.
4.  Pestisida Nabati ” Daun Sirsak  dan Jeringau “
Rimpang jeringau mengandung ” Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil eugenol, Eugenol “.
Efektif untuk mengendalikan ” hama wereng coklat “.
Cara Pembuatan:
- Tumbuk  halus segenggam daun sirsak , segenggam rimpang jeringau, 20 siung bawang putih.
- Rendam dalam air sebanyak 20 liter, di + 20 gr sabun colek, aduk rata dan di biarkan semalam.
- Saring dengan kain halus.
- Encer kan 1liter pestisida dengan 50 -60 liter air
- siap di semprotkan ke tanaman.
5.  Pestisida Nabati ” Pacar Cina “
Pacar Cina mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoin,  dan tanin.  Efektif untuk mengendalikan ” Hama ulat “.
Cara Pembuatan:
- Tumbuk 50 -100 gr ranting atau kulit batang pacar cina, tambah 1 liter air, tambah 1 gr detergen  kemudian direbus selama 45-75 menit dan diaduk  agar menjadi larutan.
- saring dengan  kain halus.
- siap disemprotkan ke tanaman.
6.  Pestisida Nabati ” Rendaman Daun Tembakau “
Daun tembakau mengandung  nikotin.  Efektif untuk mengendalikan hama penghisap.
Cara Pembuatan :
- Rajang 250 gr ( sekitar 4 daun ) tembakau dan direndam dalam 8 liter air selama semalam.
- Tambahkan 2 sendok detergen, aduk merata kemudian disaring.
-  Siap disemprotkan ke tanaman.
7.  Pestisida Nabati ” Daun Sirih Hutan “
Daun sirih hutan mengandung ” fenol dan kavokol “. Efektif untuk hama penghisap.
Cara Pembuatan:
- Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar, 3 siung bawang merah, 5 batang serai.
- Tambahkan air 8 – 10 liter air, 50 gr deterjen dan diaduk rata.
- Saring dengan kain halus
- Siap disemprotkan ke tanaman.
8.  Pestisida Nabati ” Umbi Gadung “
Umbi gadung mengandung diosgenin, steroid saponin, alkohol dan fenol.  Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.
Cara Pembuatan :
- Tumbuk halus 500 gr umbi gadung dan peras dengan batuan katong kain halus.
- Tambahkan 10 liter air , aduk rata dan siap di semprotkan ke tanaman.
9.  Pestisida Nabati ” Daun Mimba “
Daun mimba mengandung  Azadirachtin, salanin, nimbinen dan meliantriol.  Efektif  mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri, nematoda dll.
Cara pembuatan
a. Dengan ” Biji Mimba “
- Tumbuk halus 200 -300 gr biji mimba
- rendam dalam 10 liter air semalam
- Aduk rata dan saring, siap disemprotkan ketanaman.
b. Dengan ” Daun Mimba “
- Tumbuk halus 1 kg daun mimba kering bisa juga dengan daun segar.
- Rendam dalam 10 liter air semalam, aduk rata , saring dan siap untuk disemprotkan ke tanaman.
c. Untuk mengendalikan ” nematoda puru akar ” pada tanaman tembakau lakukan 15 -30 gr daun mimba kering atau 5 -10 gr biji mimba ditumbuk halus, kemudian diberikan untuk setiap lubang tanaman tembakau.
d. Untuk mengendalikan ” Jamur Fusarium dan Sclerotium “. sebanyak 2 -6 gr biji mimba ditumbuk lalu rendam selama 3 hari dengan air 1 liter.  Lalu disaring dan siap di semprotkan ke tanaman.
10.  Pestisida Nabati ” Srikaya dan Nona Seberang “
Srikaya dan nona seberang mengandung annonain dan resin.  Efektif  untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap.
Cara Pembuatan
- Tumbuk hingga halus 15 -25 gr biji srikaya/nona seberang
- Rendam dalam 1 liter air, 1gr deterjen , aduk rata dan biarkan 1 malam, kemudian saring dan siap disemprotkan ketanaman.
11.  Pestisida Nabati “  Daun Gamal “
Daun gamal mengandung Tanin.  Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Daun gamal bila ditambah dengan minyak tanah dan detergen akan dapat dipakai sebagai insektisida.  Penggunaan nya harus hati2 karena dengan adanya minyak tanah mengakibatkan tanaman terbakar dan bau bila mendekati panen.
12.  Pestisida  Nabati ” Daun Mimba dan Umbi Gadung “.
Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.
Cara Pembuatan
- Tumbuk halus 1kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, ditambah 20 liter air, 10 gr detergen dan aduk rata kemudian diamkan semalam, saring  dan siap untuk di semprotkan ke tanaman.
13.  Pestisida Nabati “Serbuk Bunga Piretrum “
Serbuk bunga piretrum mengandung bahan “Piretrin “. Efektif untuk mengendalikan ulat.
Cara Pembuatan
- Rendan serbuk bunga piretrum sebanyak 25 gr dalam 10 liter air
- tambah 10 gr detergen, aduk rata dan biarkan semalam kemudian disaring dan siap disemprotkan ke tanaman.
Nah selamat mencoba ……  !!!  semoga bermanfaat …….!!!
Sumber :  – Sinar Tani  no: 3281
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Macam-macam Pestisida Nabati - 9756people
Info Petani -
cara pembuatan mikroorganisme lokal
mol atau mikroorganisme lokal dapat digunakan sebagai bioaktivator dalam pembuatan kompos atau dapat langsung si aplikasikan terhadap tanaman
Bahan dan alat:
1.Batang pisang yang sudah busuk 2 genggam.
2.air panas/hangat 5 L.
3.air biasa 5 L.
4.terasi 1/4 kg.
5.gula pasir 1/2 kg.
6.dedak 1 genggam.
7.ember + tutup (kapasitas 15 L).
8.bambu pengaduk.

cara pembuatan:
1. rendam dan peras batang pisang ke dalam air biasa sehingga sari pati bercampur dengan air, dan sisakan sedikit serat pisang di dalam air.
2. campurkan air panas, terasi, gula pasir, aduk merata tunggu hingga air mendingin.
3. campurkan larutan serat pisang dan air panas (sudah dingin) ke ember, tambahkan dedak, aduk-aduk.
4. tutup ember dengan rapat, biarkan selama 10 hari.
5. setelah 10 hari cek kondisi MOL, jika sudah bau, dan muncul gelembung2 udara, berarti MOL sudah jadi dan dapat dipergunakan.
6. penghilang bau dapat digunakan nanas yang telah dihancurkan sebelumnya.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: cara pembuatan mikroorganisme lokal - 9756people
Info Petani -
BUDIDAYA TANAMAN PISANG
Pisang merupakan komoditas yang sangat populer di masyarakat. Kini, kemantapan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas suplai sangat menentukan kelangsungan usaha perkebunan pisang, terutama bila produksi untuk ekspor. Pengelolaan kebun pisang membutuhkan manajemen yang baik meliputi perencanaan, pemilihan lokasi, penggunaan bibit bermutu, pemiliharaan kebun, penanganan prapanen dan pascapenen, serta kontinuitas pemasaran.
A. Syarat Tumbuh Tanaman Pisang
Pisang dapat dikebunkan didataran rendah hangat bersuhu 21ºC - 32ºC dan beriklim lembab. Walaupun demikian, pisang masih dapat berkembang baik sampai pada ketinggian 1.300m dpl.
Topografi yang dikehendaki tanaman pisang berupa lahan datar dengan kemiringan 8º. Pertumbuhan optimal pisang dicapai didaerah yang bercurah hujan lebih dari 2.000 mm yang merata sepanjang tahun. Didaerah yang mempunyai musim kering lebih dari 4 – 5 bulan, pisang masih bisa tumbuh baik asalkan air tanahnya maksimal 150 cm dibawah permukaan tanah. Keasaman tanah (pH) yang dikehendaki pisang adalah 5,5 – 7,5.

B. Penyediaan Bibit
Perbanyakan tanaman pisang selalu menggunakan bibit vegetatif. Bahannya dapat berupa anakan yang tumbuh dari bonggol, belahan bonggol, dan tanaman yang berasal dari kultur jaringan.


C. Persiapan Lahan
Lahan untuk berkebun pisang perlu dipersiapkan dengan baik sebelum bibit ditanam. Tanah digemburkan lalu diratakan. Pencangkulanlahan tidak merupakan keharusan apabila tanah sudah gembur. Pada saat pengolahan tanah sekaligus dapat dibuat saluran drainase. Setiap jarak 50 m dibuat parit sedalam 1 m dengan arah keutara – selatan kalau lahannya menghadap ketumur-barat. Parit ini berfungsi untuk menampung kelebihan air hujan sehingga air itu tidak sampai mengenangi tanaman.
Lahan bergulma perlu dicangkul atau ditraktor sedalam 30 – 40 cm. Setelah itu, pada lahan dibuat lubang-lubang tanam berukuran 60 cm X 60 cm X 50 cm atau 40 cm X 40 cm X 40 cm. Lubang itu dibiarkan terbuka selama 2 – 5 minggu agar terangin – angin. Jarak antar lubang tanam dalam barisan adalah 3 m, sedangkan jarak antar barisan 3 – 4 m.
Sebelum lubang tanam ditutup, setiap lubang tanam diisi pupuk buatan sebagai pupuk dasar. Pupuk dasar berupa campuran urea,SP 36 dan KCl.

D. Penanaman
Penanaman bibit yang tepat adalah pada saat menjelang musim hujan agar terhindar dari kekeringan. Apabila lahan dapat diari maka penanaman bibit bisa dilakukan setiap saat. Setiap lubang tanam diisi satu bibit dengan posisi tegak tepat ditengah lubang tanam.
Kepadatan populasi bagi tanaman pisang bervariasi antara 1.000 – 3.000 batang perhektar, tergantung jarak tanam dan kultivar yang ditanam

E. Pengairan
Tanaman pisang membutuhkan pengairan yang cukup sepanjang hidupnya. Kebutuhan air semakin meningkat sejak masa pertumbuhan awal dan mencapai tahap tertinggi setelah jantung mulai keluar. Walaupun banyak membutuhkan air , tanaman pisang tidak menghendaki air yang tergenang terlalu lama hingga dapat merusak perakaran.
Agar sehat dan berfungsi dengan baik, perakaran pisang membutuhkan peredaran udara yang baik didalam tanah. Untuk itu, lahan pisang perlu diberi drainase.


F. Pemupukan
Untuk setiap 30 ton buah pisang unsur hara yang diambil didalam tanah adalah 50 kg N, 15 Kg P2O5 , 10 kg CaO, dan 25 kg MgO. Untuk mengembalikan sejumlah hara yang hilang itu, dosisi pemupukan setelah pisang dipanen harus lebih banyak daripada unsur hara yang telah terambil.
Pemupukan tanaman pisang dilakukan sebanyak 3 – 6 kali sejak bibit pisang ditanam hingga menjelang berbunga. Pada saat penanaman, kebanyakan petani memberikan pupuk dasar NPK 15 : 15 : 15 sebanyak 50 gr per lubang tanam. Sebulan setelah tanam, pisang dipupuk ulang dengan campuran 250 gr urea , 100 gr SP 36, dan 150 gr KCl per tanaman. Pemupukan diulang setiap tiga bulan sekali.

G. Pemberantasan Gulma
Sewaktu tanaman pisang muda, pisang harus bebas dari gangguan gulma. Pisang tidak dapat tumbuh dengan baik kalau dibiarkan bersaing dengan gulma. Dua minggu setelah tanaman pisang ditanam, gulma yang ada perlu disiangi secara manual.
Sebaiknya, penyiangan tanaman pisang dilakukan secara mekanis dengan penyiangan gulma dengan menggunakan cangkul. Tanaman pisang yang masih muda, perakarannya hanya sebatas lebar kanopinya saja. Daerah bebas gulma terbatas dibawah payung kanopinya.
Setelah umur 7 bulan, pisang tak membutuhkan penyiangan. Kanopi tanaman satu dengan kanopi tanaman lain telah menyatu sehingga sinar matahari tak menembus sampai ke tanah. Populasi gulma pun akan tertekan dengan sendirinya.
H. Pembersihan Tanaman.
Perlakuan pembersihan tanaman meliputi pembersihan daun kering, penjarangan anakan, dan pembuangan sisa tanaman bekas panen. Hal ini berlangsung 45 hari sekali.
Pada setiap rumput pada satu induk pisang hanya disisakan dua anakan terbesar yang tumbuh, sedangkan anakan lainnya ibuang.

I. Pembunggan
Bunga pisang muncul ditengah – tengah konopi tanaman. Pada saat keluar dari batang, bunga pisang belum mekar, biasanya disebut jantung. Pisang cavendish mulai berbunga setelah 9 bulan ditanam dilapangan atau setelah menghasilkan 36 lembar daun. Daun terakhir berupa daun bendera, lalu menyusul bunganya.
Setelah jantung mekar, terbentuklah sisiran buah pertama, kedua dan selanjutnya hingga akhirnya terbentuk tandan.

J. Pembungkusan Tandan Buah
Calon buah yang terbentuk rata – rata 9 – 11 sisir pertandan. Sisanya, jantung yang masih kuncup dipotong. Dua sisir buah terbawah dibuang, sisanya hanya 1 buah pada sisir terbawah untuk kontrol. Selanjutnya, tandan pisang dibungkus kantung plastik polietilen atau karung. Kantung kertas semen juga dapat digunakan untuk membungkus tandan buah pisang. Kelemahannya, kantung kertas semen dapat koyak terkena hujan atau angin.
Pembungkusan tandan buah bertujuan untuk melindungi dari gigitan serangga, menghindari terbentuknya sarang laba – laba dan burung dicelah – celah tandan buah pisang serta untuk mengurangi terjadinya luka karena gangguan burung atau kelelawar atau hewan pengganggu lainnya.
Untuk memastikan agar buah pisang tidak sampai terserang hama atau penyakit maka sebelum dibungkus sebaiknya disemprot dulu dengan pestisida. Setelah dibungkus, tandan diberi pita yang berguna untuk menentukan waktu panen yang tepat sehingga umur dan ukuran buahnya seragam.
Pada saat pembungkusan buah, sekaligus dapat juga dilakukan penopangan batang pisang dengan tongkat bambu dua batang. Tongkat itu berfungsi sebagai penahan agar batang pisang tidak patah akibat tidak kuat menahan beratnya buah dan juga untuk menahan agar pohon tidak tumbang terkena tiupan angin keras.
K. Panen
Secara visual, pisang dapat dipanen kalau bentuk buahnya tampak bulat berisi dan sudut penampangnya rata. Irisan penampang buah muda pipih dan bersudut.
Waktu panen yang dapat dilakukan pada buah pisang adalah dengan memperhitungkan umur buah. Umur buah dihitung sejak jantung mulai keluar. Oleh karena itu, pada setiap tandan digantungkan label catatan atau pita berwarna untuk menentukan tanggal panen. Untuk pisang mas dipanen pada umur 7 – 9 minggu. Waktu yang paling tepat dipanen adalah umur 7 – 7,5 minggu setelah berjantung. Pisang cavendish membutuhkan waktu 10 -12 minggu untuk dipanen. Pada waktu itu pisang belum tumbuh maksimal, tetapi sudah tua.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: BUDIDAYA TANAMAN PISANG - 9756people
Info Petani -
PEMBENIHAN IKAN GURAMI
1. Pendahuluan
Ikan Gurami adalah ikan peliharaan yang berasal dari rawa. Badannya pipih memanjang, warna kecoklatan dan bintik hitam pada dasar sirip dada. Sirip perut yang panjang berfungsi sebagai alat peraba. Sekarang ini ikan gurami mempunyai nilai ekonomis yang baik, sehingga permintaan pasar terhadap ikan gurami terus meningkat dan harganya pun cukup mahal. Oleh karena itu apabila kita dapat mebudidayakan sendiri, maka hasilnya akan lebih menguntungkan. Untuk keberhasilan pembudidayaan ikan gurami, pembenihan adalah merupakan faktor penentu sehingga tidak kesulitan dalam penyediaan benih.

II. Penentuan Induk

A. Penentuan Induk Yang Baik.
Untuk memperoleh benih gurami yang baik dibutuhkan induk – induk ikan yang baik dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Induk gurami mulai dapat dipijahkan pada umur 3 tahun dengan berat badan minimal 1,5 Kg dan yang terbaik pada umur 4 – 5 tahun dengan barat badan ± 2 Kg.
2. Bentuk tubuhnya baik, beisi, sisiknya mulus dan tidak cacat.
3. Pada induk betina warnanya harus bersih yang menunjukkan sifat baik n berbiaknya akan memuaskan. Sedangkan untuk induk jantan harus berdahi lengkung, tegak dan berwarna kehitam – hitaman.
B. Perbedaan Induk Jantan dan
Betina
1. Induk Gurami Jantan
a. Terdapat tonjolan diatas
kepala.
b. Dasar sirip dada agak
keputih-putihan.
c. Tutup insang ((operculum)
kekuning-kuningan
d. Ujung sirip ekor relatif rata.

2. Induk Gurami Betina
a.Kepala tidak mempunyai tonjolan.
b. Dasar sirip dada agak hitam.
c. Tutup insang ((operculum)
putih agak kecoklatan.
d. Ujung sirip ekor melengkung.
C. Ciri-ciri Induk Untuk Dipijahkan
1. Induk Jantan
a.Keduarusuk bagia perut membentuk sudut tumpul.
b.Sisiknya sedikit agak terbuka.
c. Pada sirip tampak urat-urat rambut berwarna kemerah-merahan

2. Induk Betina
a. Bagian perut menunjukkan warna terang
b. Sisik agak terbuka
c. Pada sirip menampakkan urat-urat rambut berwarna kemera-merahan

III. Persiapan Kolam
Dalam pembenihan ikan gurami, persiapan pengadaan kolam pemijahan harus memenuhi syarat antara lain :
a. Air pada kolam harus jernih dan tenang, kedalaman airnya 0,75 – 1,00 meter.
b. Buatkan kerangka sarang berbentuk kerucut dengan diameter ± 30 cm, dipasang agak berjauhan pada kedalaman ± 20 cm dibawah permukaan air.
c. Untuk tiap induk disiapkan sebuah kerangka sarang
d. Sediakan secukupnya ijuk atau sabut kelapa yang sudah bersih dan diletakkan dekat kerangka sarang sebagai bahan pembuat sarang oleh ikan.
e. Padat penebaran dilakukan untuk satu ekor induk dengan luas kolam 7 – 10 M².
f. Satu ekor induk jantan dapat dipijahkan dengan empat ekor induk betina didalam satu kolam.

IV. Pemijahan
Setelah persiapan kolam dan sarang selesai dilakukan maka langkah pemijahan daapat dilakukan sebagai berikut :
1. Induk ikan gurami jantan dan induk ikan gurami betina yang telah matang telur dimasukkan kedalam kolam pemijahan. Biasanya induk jantan akan segera membuatkan sarang dari bahan pembuat sarang yang telah dipersiapkan sampai selesai.
2. Minggu pertama induk jantan akan kawin dengan induk betina pertama dan ini dapat dilihat dengan tertutupnya mulut sarang oleh bahan pembuat sarang, berarti telur berada didalam sarang. Biasanya induk betinya selalu berjaga-jaga disekitar sarang.
3. Kemudian induk jantan membuat sarang lagi untuk induk betina yang kedua. Setelah selesai lalu memijah lagi dengan induk tersebut, dimana mulut sarangnya ditutup lagi dan seterusnya samapi semua induk betina yang berada pada kolam tersebut.
4. Untuk membuktikan adanya telur didalam sarang dapat ditusukkan lidi ketengah sarang, kalau keluar butiran seperti butiran minyak berarti sarang tersebut telah berisi telur – telur ikan.

V. Penetasan Telur
Telur ikan gurami yang terdapat dalam sarang biasanya telah menetas sepuluh hari setelah lubang sarang tertutup. Penetasan telur ikan yang terdapat dalam sarang ada 3 cara yakni :
1. Penetasan didalam kolam pemijahan
a.Kebersihan air harus tetap terjaga, karena akan mempengaruhi kondisi telur yang akan menetas.
b. Telur yang ada dalam sarang dibiarkan di kolam pemijahan.
c. Pada hari ke 11 atau 12 setelah sarang tertutup, anak ikan gurami bersama sarang diambil untuk dijual atau dipilihara pada tempat yang lain.
d. Apabila anak ikan tersebut dipilihara pada tempat pedederan, harus diberi pelindung satu tangkai daun kelapa untuk satu sarang.

2. Penetasan dalam wadah terapung
dikolam.
a. Wadah yang digunakan adalah ember atau kotak kayu yang diletakkan terapung di kolam dan bagian dasarnya diberi lobang sebesar 10 cm dan dilapisi dengan kawat kasa.
b. Anak ikan gurami yang berumur lima hari dipindahkan kewadah yang akan digunakan. Untuk satu sarang dapat menggunakan tiga wadah.
c. Gunakan pelampung agar wadah tetap pada tempatnya dan diikatkan pada sebatang patok.
d. Air dalam wadah harus diganti dua kali sehari dengan cara mengangkat wadah sampai dasarnya dan diturunkan kembali seperti posisi semula.
e. Setelah umur dua minggu anak ikan diberi makanan tambahan seperti dedak halus atau kuning telur dan diberikan dua kali sehari.
f. Seminggu kemudian sebaiknya anak ikan tersebut dipilihara dikolam pendederan.
3. Penetasan dalam paso atau ember
a. Siapkan 2 – 3 buah paso atau ember untuk tiap sarang ikan gurami.
b. Usahakan paso atau ember yang berisi 10 liter air, dan diisi hanya ¾ bagian.
c. Sarang yang baru diisi telur dipindahkan kedalam 2 – 3 paso atau ember dan ditempatkan pada tempat yang mendapat sinar matahari pagi (jam 7.30 – 8.00).
d. Air dalam paso atau ember harus di9ganti 2 kali sehari.
e. Setelah anak ikan berumur 2 minggu sebaiknya dipilihara di kolam pendederan.
(Sumber Tulisan : LIPTAN Balai Informasi Pertanian Jambi)
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: PEMBENIHAN IKAN GURAMI - 9756people
Info Petani -
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
5 Info Petani © 2012 Design Themes By Blog Davit