728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
Pemanfaatan Keong Mas
Pemanfaatan Silase dan Tepung Daging Keong Mas Untuk Pakan Ternak

Silase daging keong mas
· Daging segar keong mas dikeluarkan dari dalam cangkang dengan menggunakan alat congkel. Daging digiling dengan mesin giling lalu ditiriskan untuk mengurangi kadar airnya kemudian dicampur dengan bahan fermentasi yaitu ongok dengan perbandingan 4:1. setelah dicampur merata dimasukkan ke dalam wadah hampa udara yaitu dapat menggunakan drum plastik/kantong plastik dan dipadatkan hingga mencapai proses anaerob. Pada bagian atas wadah yang telah disambung dengan selang panjang yang ujungnya dimasukkan ke dalam botol yang berisi air sehingga udara luar tidak dapat masuk ke dalam wadah pembentukan silase. Gas yang ter-bentuk selama fermentasi akan keluar melalui selang. Posisi botol yang berisi air harus lebih rendah dibanding dengan wadah proses silase. Proses fermentasi akan
ber-langsung sempurna dalam waktu 12 hari.
· Silase daging keong mas dapat digunakan 10% dalam ransum ruminansia dan 20% dalam ransum ayam buras.
Tepung daging keong mas
· Daging keong mas segar yang dikeluarkan dari cangkang dengan menggunakan alat congkel, kemudian dikeringkan melalui penjemuran dengan sinar matahari
selama 3 hari atau dikeringkan dengan meng-gunakan alat pengering sampai kadar air + 14%. Setelah daging keong mas kering kemudian digiling dengan menggunakan mesin penggiling tepung yang hasilnya tepung daging keong mas yang telah siap menjadi bahan penyusun ransum
· Tepung daging keong mas dapat digunakan sebanyak 22% dalam ransum ikan mas periode starter dan 14% dalam periode grower.
Sumber: BPTP Sumatera Utara
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Pemanfaatan Keong Mas - 9756people
Info Petani -
Waspada Keong Mas
Apakah Keong Mas Itu?
Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) diperkenalkan ke Asia pada tahun 1980an dari
Amerika Selatan sebagai makanan potensial bagi manusia. Namun, kemudian keong mas menjadi hama utama padi yang menyebar ke Filipina, Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Mengapa Keong Mas Harus Dikendalikan?
Keong mas memakan tanaman padi muda serta dapat menghancurkan tanaman pada saat
pertumbuhan awal.
Saat-saat Penting untuk Mengendalikan Keong Mas
Saat-saat penting untuk mengendalikan keong mas adalah pada 10 hari pertama untuk padi tanam pindah dan sebelum tanaman berumur 21 hari pada tabela (tanam benih secara langsung). Setelah itu, tingkat pertumbuhan tanaman biasanya lebih tinggi daripada
tingkat kerusakan akibat keong.
Bagaimana Mengendalikan Keong Mas?
• Semut merah memakan telur keong, sedangkan bebek (dan kadang-kadang tikus) memakan keong muda. Bebek ditempatkan di sawah selama persiapan lahan tahap akhir atau setelah tanaman tumbuh cukup besar (misalnya 30-35 hari setelah tanam); keong dapat dipanen, dimasak untuk dimakan oleh manusia.
• Pungut keong dan hancurkan telurnya. Hal ini paling baik dilakukan di pagi dan sore hari ketika
keong berada pada keadaan aktif. Tempatkan tongkat bambu untuk menarik keong dewasa
meletakkan telurnya.
• Tempatkan dedaunan dan pelepah pisang untuk menarik perhatian keong agar pemungutan keong lebih mudah dilakukan.
• Keong bersifat aktif pada air yang menggenang/ diam dan karenanya, perataan tanah dan
pengeringan sawah yang baik dapat menekan kerusakan. Buat saluran-saluran kecil (misalnya,
lebar 15-25 cm dan dalam 5 cm) untuk memudahkan pengeringan dan bertindak sebagai
titik fokus untuk mengumpulkan keong atau membunuh keong secara manual. Apabila
pengendalian air baik, pengeringan dan pengaliran air ke sawah dilakukan hingga stadia anakan
(misalnya, 15 hari pertama untuk tanam pindah dan 21 hari pertama untuk tabela).
• Tempatkan tanaman beracun (misalnya daun eceng (Monochoria vaginalis), daun tembakau,
dan daun Kalamansi) pada bidang-bidang sawah atau di saluran-saluran kecil.
• Tempatkan penyaring dari kawat atau anyaman bambu pada saluran keluar dan masuk irigasi
utama untuk mencegah masuknya keong dari lahan lain. Manfaat dari tindakan ini agak
terbatas karena kebanyakan keong mengubur dirinya sendiri dan “hibernasi” di sawah ketika
tanah mengering.
• Tanam bibit-bibit yang sehat dengan anakan yang sehat. Terkadang, tanam pindah dapat
ditunda (misalnya bibit berumur 25-30 versus 12-15 hari), atau tanam bibit ganda per rumpun.
• Pengendalian dengan pestisida berbahan aktif niclos amida dan deris mungkin dibutuhkan
bila praktek-praktek lainnya gagal. Cek produkproduk yang tersedia secara lokal yang
memiliki kadar racun rendah terhadap manusia dan lingkungan. Pertimbangkan
untuk menggunakan produk-produk untuk tempat-tempat rendah dan kanal-kanal kecil,
bukan ke seluruh bidang sawah. Selalu pastikan penggunaan yang aman.
Sumber: IRRI Rice Knowledge Bank
Disadur oleh: J. Bawolye / MSyam
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Waspada Keong Mas - 9756people
Info Petani -
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
5 Info Petani © 2012 Design Themes By Blog Davit