728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
Agricultural Output
Agricultural Output in 2005 (Municipality Estimates)

Kagoshima was the 2nd largest agricultural producing prefecture, due to an increase in livestock production. Outline of Survey Results.

1.Agricultural output by prefectures.

Despite there being an increase in agricultural output of livestock production in 2005, because the value of vegetables and fruits decreased due to lowering prices, there was a change in the high ranking prefectures of agricultural production compared with last year.

Though Hokkaido remained 1st, Kagoshima prefecture (related highly to livestock production) came in 2nd (4th last year), then in order, Ibaraki (3rd last year), Chiba ( 2nd last year), and Aichi ( 5th last year).

The amount of agricultural output in the top 5 prefectures shared 30 % of the national total.

2.Looking at the largest agricultural production by prefecture in its major categories, Niigata produced 190.3 billion yen (9.4 % of national total) in rice, Chiba produced 165.3 billion yen (8.2 %) in vegetables, Aomori produced 72.2 billion yen (10.0 %) in fruits, Aichi produced 73.1 billion yen (18.0 %) in flowers, Hokkaido produced 70.3 billion yen (23.2 %) in industrial crops. The largest livestock output was in Hokkaido, amounting to 501.8 billion yen (18.6 %).

Sources:
A weekly update of news from the Japanese
Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries
International Policy Planning Division, Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries 1-2-1 Kasumigaseki, Chiyoda-ku, Tokyo, 100-8950


The English documents are published on the following URL: http://www.maff.go.jp/esokuhou/index.html
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Agricultural Output - 9756people
Info Petani -
Kebijakan Industri Pertanian Republik Rakyat China
Sementara diadakannya pembangunan industri berskala besar, produksi industri pertanian juga dikembangkan secara menyeluruh. Sejak tahun 1952 sampai tahun 1978, industri pertanian RRC menyediakan akumulasi yang sangat besar sejumlah 800 milyar yuan Renminbi untuk industrilisasi ekonomi rakyat, industri pertanian serta pembangunan irigasi di tanah pertanian yang terkait dan sarana teknologi industri pertamain semuanya mendapat perkembangan yang besar. Sejak tahun 1978, RRC melancarkan penyesuaian keseluruhan terhadap kebijakan pedesaan, dan menyusun serangkaian kebijakan pedoman untuk meningkatkan perkembangan industri pertanian.

Kebijakan yang paling utama ialah pelaksanaan Sistem tanggungjawab kontrak keluarga yang dikaitkan dengan hasil produksi, dengan prasyarat alat-alat produksi, misalnya tanah dimiliki oleh kolektif, keluarga petani mengkontrak tanah untuk pengelolaan, pengkontrak mengikuti peraturan kontrak, kecuali membayar pajak kepada negara dan membayar suatu persentase tertentu kepada kolektif, semua produksi dan pendapatan lainnya dimiliki oleh pengkontrak sendiri. Pola perkembangan industri pertanian tersebut membangkitkan antusiasi produk petani yang luas, wajah pedesaan mengalamai perubahan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Kontrak keluarga bukan hanya mendorong perkembangan keseluruhan usaha pertumbuhan, juga mendorong bangkitnya dan perkembangan usaha budidaya keluarga dan perusahaan pedesaan dan kecamatan. Sementara itu, sejumlah besar tenaga kerja yang tersisa dibebaskan dari tanah, masing-masing menuju kota, dan menyediakan sumber tenaga kerja yang memadai untuk pembangunan perkembangan kota.

China melalui upaya sendiri, dengan menggunakan tanah garapan yang hanya menduduki 7% dari total luasnya seluruh dunia, menghidupi populasi sebanyak 22% total jumlah penduduk seluruh dunia. pada tahun 1997, volume produksi bahan pangan Tiongkok mencapai 492 juta ton, katun 4,3 juta ton, berbagai jenis bahan minyak 21,5 juta ton, daging 53,54 juta ton, dan hasil perairan 35,61 juta ton, semua angka mutlaknya menduduki tempat terdepan dunia. di antara berbagai bagian industri pertanian, produksi bahan pangan memelihara kecenderungan pertumbuhan yang stabil, pertumbuhan ekonomi selalu berkembang pesar, lebih-lebih industri hutan, penggembalaan dan perikanan berkembang dengan sangat cepat, dengan demikian, terjaminlah kebutuhan perkembangan ekonomi negara dan peningkatan terus-menerusnya taraf kehidupan rakyat.

Volume total ekonomi penduduk China telah mencapai skala yang sangat besar, pada tahun 1997, GDP Tiongkok telah mencapai 7 trilyun 477 milyar 200 juta yuan Renminbi, atau 903 milyar dolar Amerika, dan menjadi salah satu di antara 10 terdepan urutan daftar berbagai negara seluruh dunia. Akan tetapi, karena jumlah populasi Tiongkok sangat besar, dan dasarnya agak rendah, taraf volume total ekonomi rakyat perkapita tetap sangat rendah, China tetap adalah satu negara berkembang yang berpendapatan relatif rendah.

Dalam kaitan ketahanan pangan, dapat dikaji reformasi kebijakan pertanian RRC yang dimulai tahun 1994 yang disebut Economic and Technological Development Zone (ETDZ). Sasaran ETDZ adalah meningkatkan:
a) efisiensi proses produksi pertanian,
b) mengenalkan sistem produksi massal untuk alternaif beras seperti hortikultura dan akuakultura,
c) menguasai dan meningkatkan performa teknologi yang sudah ada di masyarakat petani, dan
d) mengembangkan teknologi baru terutama dalam bidang pembibitan, pupuk, dan pestisida ramah lingkungan.

Apa yang dilakukan China kelihatan sederhana, tapi pemerinah Beijing melakukannya secara bertahap dengan urutan prioritas yang jelas dan dilaksanakan secara konsisten. Hasilnya, kurang dari satu dekade, RRC berhasil mandiri dan swasembada pangan. Bahkan, produk-produk pertanian China kini mulai diekspor dan mendapat pasaran luas di negara-negara berkembang.

Berdasarkan tinjauan ekonomi dari 117 negara, China berada pada peringkat ke 49 dari seluruh ekonomi dunia, menurut Laporan Kompetitif Global 2005-2006, yang dikeluarkan oleh WEF. Pada tahun 2004, ekonomi China berada pada peringkat ke 46, dan tahun 2003, berada pada peringkat ke 33.

Inflasi tidak ada masalah di RRC pada tahun 2001, tapi, karena mungkin menjadi terlalu panas pada tahun 2004, inflasi yang didapat secara signifikan dan peringkat RRC pada indikator ini berpindah dari lima pada tahun 2001, ke 58 pada tahun 2005.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Kebijakan Industri Pertanian Republik Rakyat China - 9756people
Info Petani -
Gambaran Skilas Ekonomi Jepang
Ekonomi pasar bebas dan industri Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan Tiongkok dilihat dari segi paritas daya beli internasional. Ekonominya sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan dengan perdagangan internasional, tapi produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan pelayanan.

Kerjasama di antara pemerintahan dan perindustrian, etika kerja yang sehat, penguasaan teknologi, penekanan terhadap pendidikan dan alokasi yang kecil untuk pertahanan (1% dari PDB) merupakan antara faktor-faktor yang memungkinkan Jepang berkembang pesat sehingga menjadi salah satu negara yang setanding dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa dari segi penguasaan ekonomi.

Ciri-ciri khas ekonomi Jepang di antaranya adalah kerja sama yang erat di antara perusahaan yang bergerak di bidang pengilangan, perbekalan, pengedaran, dan bank (kelompok kerja sama ini disebut keiretsu); negosiasi upah antara perusahaan swasta dengan serikat buruh (shunto); hubungan baik dengan birokrasi pemerintahan, dan jaminan karir sepanjang hayat (shushin koyo) untuk hampir sepertiga tenaga kerja di kota, dan jaminan kontrak kerja bagi buruh. Perusahaan kecil dan sederhana, wanita, dan pekerja asing biasanya tidak mempunyai fasilitas seperti itu. Bagaimanapun, kebanyakan ciri tersebut semakin terkikis, dan keadaan ekonomi kini sedang berhadapan dengan stagnasi.

Perindustrian merupakan sektor ekonomi yang paling utama buat Jepang yang amat bergantung pada impor bahan mentah dan minyak. Pertanian yang merupakan sektor ekonomi yang kecil mempunyai subsidi yang tinggi dan merupakan satu sektor yang dilindungi.

Ini dapat dilihat dengan jelas pada pertanian yang melibatkan beras. Beras yang diimpor dikenakan pajak sebanyak 490% dan pemerintahan hanya membolehkan kuota sebanyak 3% jumlah beras yang ada di pasaran beras. Selain melindungi pasaran beras, Jepang juga mengadakan usaha untuk menciptakan buah-buahan dan sayur-sayuran yang berkualitas tinggi dan enak namun mahal. Biasanya Jepang mampu menampung keperluan beras rakyatnya sendiri (kecuali beras yang dipakai untuk membuat makanan ringan dan makanan olahan), namun negara ini perlu mengimpor kira-kira 50% kebutuhan serealia dan makanan ternak.

Jepang mempunyai salah satu industri perikanan yang terbesar di dunia yang mencakup hampir 15% penangkapan ikan seluruh dunia, mendorong pada dugaan bahwa perikanan Jepang sedang mengakibatkan jumlah ikan di laut yang berkurang secara drastis, khususnya ikan tuna.

Secara keseluruhan, selama tiga dekade, pertumbuhan ekonomi sebenarnya amat mengagumkan: rata-rata 10% pada dekade 1960-an, rata-rata 5% pada 1970-an, dan rata-rata 4% pada 1980-an. Pertumbuhan ini namun mulai melesu pada dekade 1990-an, terutamanya disebabkan dampak sampingan perburuhan secara berlebihan selepas tahun 1980-an dan dasar-dasar ekonomi pengurangan inflasi yang bertujuan membebaskan diri dari kelebihan spekulasi pasaran saham dan harga penjualan tanah. Usaha-usaha pemerintah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi kurang berhasil dan terus terjepit pada tahun 2000-2001. Pada tahun 2000 GDP Jepang 3,15 trilyun USD, GDP Real growth rate 1,3%, GDP per capita 49,900 USD. Sedangkan GDP berasal dari sektor pertanian 2%, industri 35% dan Jasa 63% (1999).

Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal pertama 2008 tumbuh 3,3 persen. Persentase ini muncul lebih cepat dari perkiraan para ekonom, yang disurvei Bloomberg, yang mematok angka 2,5 persen. Keberhasilan Jepang ini disebabkan oleh kegiatan ekspor dan juga bermunculannya pasar-pasar potensial yang baru. Ini membuat atmosfer ekonomi Jepang tertolong dalam menghadapi perlambatan ekonomi AS yang dikhawatirkan akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi banyak negara.

PM Junichiro Koizumi mengesahkan atau meluluskan (tetapi adakalanya gagal) undang-undang perburuhan asing dan swastanisasi secara besar-besaran yang dipercaya dapat membantu merangsang kembali ekonomi Jepang. Sejauh ini undang-undang tersebut kelihatan menunjukkan hasil dalam berbagai aspek seperti perburuhan asing, namun sejauh ini belum dapat membantu ekonomi Jepang untuk tumbuh kembali. Perdana Menteri Koizumi berhasil meluluskan rancangan swastanisasi besar termasuk swastanisasi semua kantor pos Jepang.

Kepadatan penduduk yang tinggi dan usia mayoritas penduduk yang semakin tua mengakibatkan penurunan jumlah penduduk. Hal ini mengakibatkan peningkatan biaya pemeliharaan kesehatan yang harus ditanggung pemerintah. Di masa depan, industri robot diperkirakan menjadi kekuatan ekonomi yang amat penting. Sejumlah 410.000 dari 720.000 buah robot yang beroperasi di seluruh dunia berada di Jepang.

Sektor pertanian
Hasil utama pertanian Negara Jepang adalah bahan pangan. Walaupun hanya 16% dari luas daratan di Jepang yang dipergunakan untuk pertanian, namun hasilnya termasuk memuaskan. Besarnya hasil pertanian didukung oleh kesuburan lahan pertaniannya karena tanahnya mengandung abu vulkanis. Di samping itu, penggarapan lahan pertanian dilakukan secara intensif dengan didukung teknologi maju. Hasil pertanian berupa padi, kentang, jagung, gandum, kacang, kedelai, dan teh. Hasil peternakan berupa babi, ayam, telur, sapi dan susu. Sayur-sayuran berupa lobak, kubis, ketimun, tomat, wortel, bayam, dan selada. Sedangkan buah-buahan yang banyak ditanam adalah jeruk dan apel.

Sektor perikanan
Jepang menempati urutan ke-2 di dunia di belakang RRC dalam tonase penangkapan ikan (tahun 1989: 11,9 juta ton), turun pelan-pelan dari 11,1 juta ton pada tahun 1980. Setelah terjadi krisis energi tahun 1973, perikanan laut dalam di Jepang menurun. Pada tahun 1980-an, jumlah tangkapan ikan per tahun rata-rata 2 juta ton. Perikanan lepas pantai 50 % dari penangkapan ikan total negeri itu pada akhir 1980-an meski beberapa kali mengalami kenaikan dan penurunan.
Perikanan pesisir dilakukan dengan perahu kecil, jala, atau teknik campuran terhitung sekitar sepertiga produksi total industri perikanan Jepang, Sementara itu perikanan pesisir laut dengan kapal ukuran menengah terhitung sekitar lebih dari separuh produksi total. Di antara spesies ikan yang ditangkap misalnya: sarden, tuna, kepiting, udang, salmon, dan makerel.
Jepang mempertahankan armada perikanan terbesar di dunia dan terhitung sekitar 15% penangkapan global, memunculkan sejumlah pernyataan bahwa perikanan Jepang sedang menimbulkan pengurangan stok ikan seperti tuna. Jepang juga menebarkan kontroversi dengan mendukung perburuan ikan paus.

Sektor industri
Industri ekspor utama Jepang adalah otomotif, elektronik konsumen (lihat industri elektronik konsumen Jepang), komputer, semikonduktor, besi, dan baja.
Industri penting lain dalam ekonomi Jepang adalah petrokimia, farmasi, bioindustri, galangan kapal, dirgantara, tekstil, dan makanan yang diproses. Industri manufaktur Jepang banyak bergantung pada impor bahan mentah dan BBM.

Sektor pertambangan
Pertambangan adalah industri yang sedang menurun di Jepang sejak tahun 1980-an. Produksi batu bara dalam negeri anjlok dari puncaknya 55 juta ton pada 1960 ke hampir lebih dari 16 juta ton pada 1985, sedangkan impor batu bara naik hingga sekitar 91 juta ton pada 1987. Perusahaan pertambangan batu bara dalam negeri harus bersaing dengan batu bara murah hasil impor dan biaya produksi batu bara dalam negeri yang tinggi. Puncaknya adalah defisit cadangan batu bara pada tahun 1980-an. Pada tahun 1980-an, hampir sekitar 1 juta ton cadangan batu bara Jepang sebagian besar digunakan untuk batu arang. Sebagian besar batu bara yang dikonsumsi Jepang merupakan bahan bakar bagi pembangkit listrik.

Sektor jasa
Sejumlah tiga perempat dari total penghasilan ekonomi Jepang berasal dari sektor jasa. Industri utama sektor jasa di Jepang berupa bank, asuransi, real estat, transportasi, dan telekomunikasi. Mitsubishi UFJ, Mizuho, NTT, TEPCO, Nomura, Mitsubishi Estate, Tokio Marine, Japan Railway, Seven & I, ANA telah menjadi perusahaan besar dunia. Enam keiretsu utama terdiri dari grup Mitsubishi, Sumitomo, Fuyo, Mitsui, Dai-Ichi Kangyo, dan Sanwa. Sejumlah 326 perusahaan yang berada dalam daftar Forbes Global 2000 (16,3%) berada di Jepang.

Sumber utama: http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang#Sektor_pertanian
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Gambaran Skilas Ekonomi Jepang - 9756people
Info Petani -
Tiga Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk Implementasi IJEPA
Perjanjian Kerjasama Ekonomi Indonesia Jepang atau Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) mulai berlaku efektif mulai Selasa 1 Juli 2008 yang ditandai dengan pelaksanaan pertemuan Joint Committee (JC) pertama kedua negara pada hari yang sama di Tokyo, Jepang. Dengan diberlakukannya IJ-EPA ini, maka 80% dari pos tarif bea masuk (BM) produk ekspor Indonesia ke pasar Jepang segera diturunkan menjadi 0%, termasuk tekstil dan produk tekstil (TPT), produk pertanian seperti buah-buahan tropis (a.l nanas dan pisang), udang dan produk kayu.

Berdasarkan perjanjian, 3 tahun mendatang 90% dari pos tarif ekspor Indonesia ke Jepang akan turun menjadi 0%. Untuk memperoleh preferensi tarif tersebut, semua produk yang akan diekspor ke Jepang, diperlukan lampiran Surat Keterangan Asal (SKA) form IJEPA yang dapat diperoleh di 85 kantor penerbit SKA di seluruh Indonesia.

Tiga Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang mengatur tarif bea masuk (BM) sebagai implementasi atas kesepakatan Indonesia-Jepang mengenai kemitraan Ekonomi (IJEPA) yang mulai berlaku sejak 1 Juli 2008 adalah sebagai berikut:

1. PMK Nomor 94/PMK.011/2008 tentang Modalitas Penurunan Tarif BM dalam rangka IJEPA.

2. PMK Nomor 95/PMK.011/2008 tentang penetapan tarif BM dalam rangka
IJEPA.

3. PMK Nomor 96/PMK.011/2008 tentang Penetapan Tarif BM dalam rangka
User Spesicif Duty Free Scheme (USDFS) dalam kerangka IJEPA.

Ingin tahu lebih banyak tentang IJEPA silahkan kunjungi:

http://www.depdag.go.id/index.php?option=link_khusus&task=detil&id=51

Sumber : IQP
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Tiga Peraturan Menteri Keuangan (PMK) untuk Implementasi IJEPA - 9756people
Info Petani -
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
5 Info Petani © 2012 Design Themes By Blog Davit