728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENYULUH PERTANIAN
TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENYULUH PERTANIAN

TUGAS POKOK PENYULUH PERTANIAN
• melakukan kegiatan persiapan penyuluhan pertanian, pelaksanaan penyuluhan pertanian, evaluasi dan pelaporan serta pengembangan penyuluhan pertanian
Fungsi Penyuluh Pertanian:
a. Memfasilitasi Proses Pembelajaran Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha;
b. Mengupayakan Kemudahan Akses Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha Ke Sumber Informasi, Teknologi, Dan Sumber Daya Lainnya Agar Mereka Dapat Mengembangkan Usahanya;
c. Meningkatkan Kemampuan Kepemimpinan, Manajerial, Dan Kewirausahaan Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha;
d. Membantu Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha Dalam Menumbuhkembangkan Organisasinya Menjadi Organisasi
e. Ekonomi Yang Berdaya Saing Tinggi, Produktif, Menerapkan Tata Kelola Berusaha Yang Baik, Dan Berkelanjutan; Membantu Menganalisis Dan Memecahkan Masalah Serta Merespon Peluang Dan Tantangan Yang Dihadapi Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha Dalam Mengelola Usaha;

f. Menumbuhkan Kesadaran Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha Terhadap Kelestarian Fungsi Lingkungan; Dan
g. Melembagakan Nilai -Nilai Budaya Pembangunan Pertanian Yang Maju Dan Modern Bagi Pelaku Utama Secara Berkelanjutan.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENYULUH PERTANIAN - 9756people
Info Petani -
DODOL KENTANG
1. Sumber Bahan Baku

Tanaman Kentang (Solanum ) mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan jenis sayuran lainnya, disebabkan karena kentang selain mengandung karbohidrat juga banyak mengandung vitamin B, C dan sedikit vitamin A. Yang tidak kalah pentingnya bagi bangsa Indonesia adalah kentang termasuk tanaman perdagangan yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi karena banyak di butuhkan oleh restoran maupun hotel bertaraf nasional maupun inter nasional.

Tanaman Kentang (Solanum) bentuk tanaman sesungguhnya adalah menyemak dan bersifat menjalar. Batangnya berbentuk segi empat, panjangnya bisa mencapai 50 – 120 cm dan tidak berkayu (tidak keras bila dipijat). Batang dan daun berwarna hijau kemerah – merahan atau keungua-unguan. Bunganya berwarna kuning keputih-putihan atau ungu, tumbuh diketiak daun teratas dan berkelamin dua. Akar tanaman menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan sangat halus. Akar berwarna keputhi-putihan. Kedalaman daya tembusnya bisa mencapai 45 cm, namun biasanya akar ini banyak yang mengumpul di kedalaman 20 cm.

Selain mempunyai organ tersebut, kentang juga mempunyai organ umbi. Umbi tersebut berasal dari cabang samping yang masuk kedalam tanah. Cabang ini merupakan tempat menyimpan karbohidrat sehingga membengkak dan bisa dimakan dan umbi inilah yang di gunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan dodol kentang.


Bahan baku utama dalam proses pembuatan dodol kentang

2. Pembuatan Dodol Kentang
Pembuatan dodol kentang menggunakan berbagai peralatan seperti kuali besi, sendok besi, tungku, pisau, cetakan, saringan, baskom dan talenan serta rak penjemuran.
Adapun proses pembuatan dodol kentang yaitu kentang yang akan digunakan terlebih dahulu dikupas lalu dicuci dan kemudian kentang tersebut direbus hingga matang. Setelah perebusan dianggap selesai kentang diangkat lalu didinginkan dan kemudian kentang tersebut digiling sampai halus.
Kelapa yang akan digunakan dikupas dan diparut. Kelapa yang telah diparut tambahkan air bersih kemudian diperas untuk mendapatkan santannya. Bahan-bahan pelengkap untuk pembuatan dodol seperti tepung ketan putih, vanili, garam secukupya, gula dicampur bersama – sama dengan kentang yang telah dihaluskan kemudian dimasukkan kedalam santan dan diaduk sehingga bahan adonan tercampur rata.
Campuran bahan adonan dimasak dengan menggunakan api yang tidak terlalu besar. Selama proses pemasakan adonan terus di aduk agar proses pemasakan adonan merata.
Adonan yang sudah mengental diangkat dari tungku dan dituangkan kedalam cetakan dan diratakan lalu didinginkan. Setelah dingin lalu dipotong-potong setelah itu baru dijemur dirak penjemuran. Penjemuran ini dilakukan dengan menggunakan sinar matahari. Lamanya proses penjemuran selama 2 – 3 hari tergantung dari keadaan cuaca.

Proses Penjemuran Dodol Kentang dengan menggunakan sinar matahari

Tahap akhir dari proses pembuatan dodol kentang ini adalah pengemasan.
Pengemasan yang digunakan kertas minyak berwarna putih transparan. Lalu bungkusan – bungkusan kecil diatur dan disusun lagi dalam bungkusan plastik dan kemudian baru dipasarkan.
Untuk satu bungkus berisi 25 bungkus kecil sampai 50 bungkus kecil dengan berat 2,5 ons sampai 5 ons dengan harga Rp. 2.300,- sampai Rp. 5.000,-/kotak.
Pemasaran dodol kentang dilakukan oleh pengrajin responden dengan menjualnya ke toko-toko dan pedagang pengumpul serta menjual langsung dengan cara membuat toko/warung didepan rumah pengrajin yang terletak dipinggir jalan lintas kota.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: DODOL KENTANG - 9756people
Info Petani -
ABON ITIK
1. PENDAHULUAN
Itik hasil pemiliharaan petaninjarang sekali dilakukan pengelohan kecuali dibikin daging bakar, direndang atau pun digoereng dan jarang sekali dibikin menjadi abon yang dapat tahan lama.

Sebelum dijadikan abon, daging itik perlu diberi perlakuan tertentu untuk
mengurangi kandungan amonianya dan rasa amis dari daging itik tersebut.


2. BAHAN

1) Daging Itik (10 kg)
2) Bawang merah (1 kg). Sebanyak 750 gram dari bawang ini dijadikan
bawang goreng.
3) Bawang putih (400 gram)
4) Bubuk ketumbar (50 gram)
5) Lengkuas (50 gram
6) Daun salam (15 lembar)
7) Sereh (7 potong)
8) Gula pasir (750 gram)
9) Asam Jawa (50 gram)
10) Santan kental (2000 ml)
3. PERALATAN

1) Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk menyiangi dan memotong-motong daging itik.
2) Penggiling bumbu. Alat ini digunakan untuk menggiling bumbu sampai halus.
3) Wajan. Alat ini digunakan untuk menggoreng abon.
4) Pemarut. Alat ini digunakan untuk memarut kelapa.
5) Peniris sentrifugal. Alat ini digunakan untuk mengeluarkan minyak dari abon panas yang baru digoreng.
6) Alat press. Alat ini digunakan untuk memeras abon panas sehingga minyaknya keluar.


4. CARA PEMBUATAN

1) Penyiangan dan pemotongan. Itik disiangi. Jeroan, insang dan kepala dibuang. Setelah itu, kulit ayam dikelupaskan, dan tulang dibuang. Selanjutnya daging dipotong kecil-kecil (1x1x1 cm), dicuci dan ditiriskan.
2) Perendaman di dalam larutan garam. Potongan daging ikan direndam di
dalam larutan garam 4% (setiap 1 liter air bersih ditambah 40 gram garam),
kemudian disimpan di dalam lemari pendingin selama semalam. Selama
penyimpanan daging diaduk-aduk sesering mungkin. Setelah dingin, daging itik
dicuci dan ditiriskan.

3) Pengukusan. Setelah ditiriskan, daging itik dikukus selama 1 jam.

4) Pres. Setelah itu, dalam keadaan panas, daging itik dipres sampai cairannya
keluar.

5) Penyuiran. Potongan daging Itik disuir-suir, kemudian ditumbuk pelan-pelan sehingga berupa serat-serat halus. Selanjutnya suiran ini diolah seperti mengolah abon itik yang telah diterangkan sebelumnya.

6) Penyiapan bumbu dan santan. Lengkuas dan sereh dipukul-pukul sampai memar. Bawang merah (250 gram), bawang putih dan ketumbar digiling halus, kemudian ditumis. Setelah agak harum, ditambahkan santan kental, lengkuas, asam jawa, gula, daun salam dan sereh. Pemanasan diteruskan sampai mendidih dan volume santan tinggal setengahnya.

7. Pemasakan abon. Suiran cucut dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam santan mendidih. Sementara itu, api dikecilkan sekedar menjaga santan tetap mendidih. Pemanasan yang disertai pengadukan dilakukan sampai suiran daging itik menjadi setengah kering. Hasil yang diperoleh disebut dengan
abon lembab itik. Abon lembab itik diangkat, kemudian digoreng di dalam minyak panas (suhu 1700 C) sampai garing (bila diremas berkemersik)



8) Penirisan. Abon panas yang baru diangkat dari minyak harus segera ditiriskan. Penirisan dianjurkan dengan menggunakan alat peniris sentrifugal, alat pres ulir, atau pres hidrolik. Setelah ditiriskan dengan alat peniris sentrifugal, atau alat pres, abon dipisah-pisahkan.

9) Pencampuran dengan bawang goreng. Abon itik yang telah ditiriskan dicampur dengan bawang goreng. Hasil yang diperoleh disebut dengan abon itik.

10) Pengemasan. Abon itik dikemas di dalam kemasan yang tertutup rapat.
Kantong plastik merupakan salah satu kemasan yang cukup baik
digunakan untuk mengemas abon.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: ABON ITIK - 9756people
Info Petani -
TOMAT RASA KURMA (TORAKUR)
Buah Tomat bisa diolah menjadi produk olahan pangan, yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan mempunyai cita rasa, persis rasa kurma atau sering disebut produk olahan manisan tomat.

Tomat merupakan komoditi hortikultura yang tersedia melimpah karena dibudidayakan di hampir di seluruh wilayah Indonesia ini, dan semua lapisan masyarakat pasti menggunakan tomat untuk membuat bahan masakan maupun minuman jus buah. Buah tomat digemari dan dikonsumsi oleh banyak orang Indonesia.
Kebiasaan petani tomat kebanyakan menjualnya sebagai buah segar, begitu juga para pedagang sehingga kalau tidak laku atau harganya jatuh, buahnya banyak menjadi busuk dan diabuang begitu saja, sebagai sampah.

Secara basional produksi tomat besar sekali, sehingga produk olahan manisan tomat ini juga bisa dijadikan peluang usaha, bagi masyarakat pedesaan, dalam upaya menambah pendapatannya karena proses pembuatannya yang sangat mudah dengan bahan baku yang murah dan mudah didapat.Bahan - bahan yang digunakan dalam proses pembuatan torakur adalah sebagai berikut :

☻1 Kg Tomat masak segar dengan diameter 3 – 4 cm, lebih bagus kalau dipetik langsung dari pohon.

☻Gula putih 200 Gram.

☻Air kapur secukupnya (dengan campuran air 1 liter + 1 sendok makan kapur).


Adapun teknik pembuatan torakur ada beberapa tahap yaitu :

☻Buah tomat dicuci bersih dan setelah itu ditusuki dengan tusuk gigi, dibeberapa tempat. Selanjutnya buah tomat ditekan – tekan / dipijit – pijit guna mengeluarkan air dan biji di dalam buah tomat sehingga tuntas, tinggalah daging buahnya saja.

☻Tomat selanjutnya direndam dalam air kapur sampai tenggelam selama 2 jam. Angkat buah tomat kemudian dicuci lagi sampai bersih, lalu tiriskan sampai tidak ada air yang menempel pada buah tomat.

☻Masukkan buah tomat dan gula putih dalam wajan. Masak dengan api sedang supaya hasil manisan warnanya lebih bagus (tidak gosong), diaduk – aduk setiap saat dan pemasakan ini dilakukan selama kurang lebih 1 jam, jadilah manisan.

☻Manisan tomat dijemur diterik matahari selama lebih kurang 1 hari penyinaran, sehingga buah tomat bentuk dan rasanya seperti buah kurma, baru kemudian dikemas dan dapat dipasarkan ke konsumen atau di simpat ditempat yang kering dan tidak lembab atau juga dapat disimpan didalam lemari pendingin.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: TOMAT RASA KURMA (TORAKUR) - 9756people
Info Petani -
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
5 Info Petani © 2012 Design Themes By Blog Davit