728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
BUDIDAYA KEDELAI

BUDIDAYA KEDELAI

PENDAHULUAN
Ketergantungan terhadap kedelai impor sangat memprihatinkan, karena seharusnya kita mampu mencukupinya sendiri. Ini karena produktivitas rendah dan semakin meningkatnya kebutuhan kedelai. PT. Natural Nusantara berusaha membantu dalam peningkatan produksi secara kuantitas , kualitas dan kelestarian lingkungan sehingga kita bisa bersaing di era pasar bebas.

SYARAT TUMBUH
Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C - 300C, kelembaban 60% - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.

PENGOLAHAN TANAH
- Tanah dibajak, digaru dan diratakan
- Sisa-sisa gulma dibenamkan
- Buat saluran air dengan jarak sekitar 3-4 m
- Tanah dikeringanginkan tiga minggu baru ditanami
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m² (10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut:
- Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- Alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan.

PENANAMAN
- Rendam benih dalam POC NASA dosis 2 cc / liter selama 0,5 jam dan dicampur Legin (Rhizobium ) untuk tanah yang belum pernah ditanami kedelai
- Buat jarak tanam antar tugalan berukuran 30 x 20 cm, 25 x 25 cm atau 20 x 20 cm
- Buat lubang tugal sedalam 5 cm dan masukkan biji 2-3 per lubang
- Tutup benih dengan tanah gembur dan tanpa dipadatkan
- Waktu tanam yang baik akhir musim hujan

PENJARANGAN & PENYULAMAN
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan benih baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin. Penyulaman sebaiknya sore hari.

PENYIANGAN
Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, ke-2 pada saat tanaman selesai berbunga (sekitar 6 minggu setelah tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan ke-2.

PEMBUBUNAN
Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.

PEMUPUKAN
Contoh jenis dan dosis pupuk sebagai berikut :


Waktu

Dosis Pupuk Makro (per ha)

Urea (kg)

SP-36 (kg)

KCl (kg)

2 Minggu Setelah Tanam

50

40

20

6 Minggu Setelah Tanam

30

20

40

Total

80 kg

60 kg

60 kg

POC NASA diberikan 2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4 - 8 tutup POC NASA/tangki).
Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 m2 (10 - 20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3 - 4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan, akan lebih aman jika disiramkan.

PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
Kedelai menghendaki kondisi tanah yang lembab tetapi tidak becek. Kondisi seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Saat menjelang panen, tanah sebaiknya dalam keadaan kering.

PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT1. Aphis glycine
Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejala: layu, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian: (1) Jangan tanam tanaman inang seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; (2) buang bagian tanaman terserang dan bakar, (3) gunakan musuh alami (predator maupun parasit); (4) semprot Natural BVR atau PESTONA dilakukan pada permukaan daun bagian bawah.

2. Kumbang daun tembukur (Phaedonia inclusa)
Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun. Gejala: larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman. Pengendalian: penyemprotan PESTONA

3. Ulat polong (Ettiela zinchenella)
Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya. Pengendalian : (1) tanam tepat waktu.

4. Kepik polong (Riptortis lincearis)
Gejala: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa.

5. Lalat kacang (Ophiomyia phaseoli)
Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. Pengendalian : Saat benih ditanam, tanah diberi POC NASA, kemudian setelah benih ditanam, tanah ditutup dengan jerami . Satu minggu setelah benih menjadi kecambah dilakukan penyemprotan dengan PESTONA. Penyemprotan diulangi pada waktu kedelai berumur 1 bulan.

6. Kepik hijau (Nezara viridula)
Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan. Gejala: polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit polong berbintik coklat.

7. Ulat grayak (Spodoptera litura)
Gejala : kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari rumpun lain. Pengendalian : (1) dengan cara sanitasi; (2) disemprotkan pada sore/malam hari (saat ulat menyerang tanaman) beberapa Natural VITURA.

8. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas sp.)
Gejala : layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat. Pengendalian : Varietas tahan layu, sanitasi kebun, dan pergiliran tanaman.
Pengendalian : Pemberian Natural GLIO

9. Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii)
Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek. Gejala : daun sedikit demi sedikit layu, menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi. Pengendalian; tanam varietas tahan dan tebarkan Natural GLIO di awal

10. Anthracnose (Colletotrichum glycine )
Gejala: daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil. Pengendalian : (1) perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat; (2) Pencegahan di awal dengan Natural GLIO

11.Penyakit karat (Cendawan Phakospora phachyrizi)
Gejala: daun tampak bercak dan bintik coklat. Pengendalian: (1) cara menanam kedelai yang tahan terhadap penyakit; (2) semprotkan Natural GLIO + gula pasir

12. Busuk batang (Cendawan Phytium Sp)
Gejala : batang menguning kecoklat-coklatan dan basah, kemudian membusuk dan mati. Pengendalian : (1) memperbaiki drainase lahan; (2) Tebarkan Natural GLIO di awal

PANEN DAN PASCA PANEN
- Lakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul.
- Perlu diperhatikan, kedelai sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75 - 100 hari, sedangkan untuk benih umur 100 - 110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata.
- Setelah pemungutan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur.
- Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: BUDIDAYA KEDELAI - 9756people
Info Petani -
HIBURAN PETANI DI BLOG PETANI SUNDA
Banyak orang beranggapan bahwa seni wayang berasal dari Negeri India. Padahal menurut R.Gunawan Djajakusumah dalam bukunya Pengenalan Wayang Golek Purwa di Jawa Barat, hal itu tidak benar. Menurutnya, wayang adalah kebudayaan asli Indonesia (khususnya di Pulau Jawa).

Perkataan wayang berasal dari Wad an Hyang, artinya ¿leluhur¿,tapi ada juga yang berpendapat yaitu dari kata¿bayangan¿. Adapun yang berpendapat bahwa wayang berasal dari negri India mungkin melihat dari asal ceritanya yaitu mengambil dari cerita Ramayana dan Mahabrata (berasal dari Kitab Suci Hindu). Tetapi selanjutnya cerita-cerita itu diubah dan direkayasa disesuaikan dengan kebudayaan di Jawa.

Di Jawa Barat seni wayang dinamakan ¿Wayang Golek¿. Artinya, menjalankan seni wayang dengan menggunakan boneka terbuat dari kayu hampir menyerupai muka dan tubuh sosok manusia gambaran wayang. Ada empat macam figure pada wayang golek, yaitu; figure Rahwana ( goleknya memakai makuta dengan model sekar kluwih dan ukirannya menyerupai ukiran jaman Kerajaan Pajajaran dan Mataram dengan keturunannya yaitu; Suyudana dan Dursasana); figure Arjuna (menggambarkan sosok pejuang sejati yang tampan dan gagah berani ¿ bajunya memakai supit urang ¿ seangkatannya seperti ; Bima dan Gatotkaca); figure Garuda Mungkur (direka muka garuda dengan lidahnya keluar); figure Bineka Sari (seperti pohon cemara disusun ke atas seperti pada wayang Kresna, Baladewa, Arimbi, Rama dan Indra, figure Kuluk, asesoris bajunya memakai gambar garuda atau sumping seperti terdapat pada wayang Batara guru, Karna dan Kumbangkarna. Figur-figur wayang golek tersebut dibuat ada yang menggunakan patokan (ugaran) dan berdasarekan seni bakatnya sendiri (berdasarkan selera masing-masing). Pembuat wayang selama ini terdapat di daerah Bogor (selacau ¿ Batujajar) dan Cibiru ¿ Bandung.

Bagian-bagian seni wayang golek terdiri dari : Dalang (yang memainkan boneka ¿ golek berdasarkan ceritanya); goleknya itu sendiri (jumlahnya ratusan); nayaga ¿group atau orang yang memainkan gamelan, kendang, goong, rebab (alat musk gesek) dan juru kawih serta juru alok). SEmua bagian tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Satudengan lainnya bersinergi sesuai irama dan jalan ceritannya.

Pertunjukan wayang biasanya dilakukan pada saat adanya kenduri baik kawinan maupun hajatan sunatan, Agustusan atau karena hal tertentu (bisanya ini dinamakan ruwatan). Waktunya bisa semalam suntuk atau hanya beberapa jama saja. Isi ceritanya ada yang menganut prinsip galur (diambil secara utuh berdasarkan cerita Ramayana dan Mahabrata) dan ada yang menggunakan prinsip sempalan (mengambil bagian-bagian tertentu yang biasanya menarik penonton seperti; peperangan, dan dialog humor).

Pertujukan wayang yang menggunakan prinsip galur waktunya semalam suntuk sedangkan yang sempalan biasanya hanya satu sampai dua jam saja. Apalagi apabila pertunjukannya melalui media televise yang jamtayangnya sangat terbatas mungkin hanya 45 menit saja. Dalam kondisi masyarakat yang aktifitas socialnya tinggi dan menuntut waktu serba cepat, maka pertunjukan yang singkat tapi padat ceritanya dan dialog humornya menarik akan sangat diminati dibandingkan yang menggunakan jalan cerita prinsip galur ¿ dengan lama hingga waktu subuh. Bagi masyarakat dari golongan generasi tua dan fanatic terhadapprinsip galur wayang ia akan menyenangi jalan cerita aslinya walaupun ia dengar dan lihat berulang-ulang. Tapi, bagi generasi muda yang haus hiburan serba instant, maka cerita-cerita sempalan adalah paling disukai.

Berapa jumlah tokoh wayang yang juga sekaligus jumlah boneka wayangnya ? Jawabnya, bahwa menurut R.Gunawan Djajakusumah terdapat 623 tokoh wayang dan tidak semuanya terpangpang dalam satu pertunjukan.

Menurut pengamatan kami (redaksi) dalam satu pertunjukan biasanya menghadirkan antara 20 sampai 30 boneka wayang dan yang sering muncul kebanyakan figure-figur yang akrab di masyarakat seperti; arjuna, pandawa lima khsusnya ¿siCepot¿, gatotkaca, bima, rahwana, anggota pasukan Kurawa.
Jumlah dalang yang tercatat hingga tahun 2002 ini diperkirakan jumlahnya tidak melebih seratusan dan yang digemari masyarakat adalah seperti; Asep Sunarya, Ade Sunarya, Dede Amung. Dalang-dalang ini memiliki kamampuan teknis memainkan wayang yang tinggi, mampu melantunkan jalan ceritanya, sentilan humornya menarik dan komunikatif dengan penonton.
Hiburan  dalam bahasa sunda :
bagi pecinta wayang golek  kami sediakan daftar mp3 yang dapat di unduh gratis, diantaranya :
Bobodoran Wayang golek 
Judul : 
Cepot Adu Masalah :

http://www.ziddu.com/download/12285361/CepotAduMasalah-1.mp3.html


http://www.ziddu.com/download/12285359/CepotAduMasalah-2.mp3.html
http://www.ziddu.com/download/12285360/CepotAduMasalah-3.mp3.html




Bobodoran Wayang golek 
Judul : 
Cepot Tatarucingan :
http://www.ziddu.com/download/12286071/CepotTatarucinganA-1.mp3.html 
http://www.ziddu.com/download/12286076/CepotTatarucinganA-2.mp3.html 
http://www.ziddu.com/download/12286075/CepotTatarucinganA-3.mp3.html
 http://www.ziddu.com/download/12286073/CepotTatarucinganA-4.mp3.html 
http://www.ziddu.com/download/12286067/CepotTatarucinganA-5.mp3.html







Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: HIBURAN PETANI DI BLOG PETANI SUNDA - 9756people
Info Petani -
Pemanfaatan Limbah Ikan Untuk Pupuk Organik
Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah perairan yang sangat luas dan hanya 1/5 saja merupakan daratan. Dengan kondisi yang lebih banyak perairannya tinggi maka akan muncul potensi yang besar dalam bidang perikanan. Potensi yang besar itu belum dapat dioptimalkan dengan maksimal sehingga belum menjadi komoditas yang dapat diandalkan oleh pemerintah dan masyarakat sebagai sumber ekonomi yang menjanjikan.

Sektor perikanan belum menjadi ekomis penting bagi sumber ekonomi Indonesia lebih dikarenakan penanganan potensi yang kurang tepat baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Penanganan ikan yang kurang tepat akan menjadikan ikan menjadi barang sampah yang sudah tidak dapat digunakan lagi. Ini terjadi karena ikan merupakan salah satu jenis produk perikanan yang mudah mengalami kerusakan (most perishable food). Dari data yang dapat dikumpulkan, setiap musim masih terdapat antara 25 – 30% hasil tangkapan Ikan Laut yang akhirnya harus menjadi ikan sisa atau ikan buangan yang disebabkan karena berbagai hal antara lain Keterbatasan pengetahuan dan sarana para nelayan di dalam cara pengolahan ikan. Misalnya, hasil tangkapan tersebut masih terbatas sebagai produk untuk dipasarkan langsung (ikan segar), atau diolah menjadi ikan asin, pindang, terasi serta hasil-hasil olahannya. Selan itu juga tertangkapnya jenis-jenis ikan lain yang kurang berharga ataupun sama sekali belum mempunyai nilai di pasaran, yang akibatnya ikan tersebut harus dibuang kembali.
Untuk memaksimalkan potensi perikanan dan banyaknya ikan yang terbuang sia-sia tanpa ada nilai ekonimisnya maka perlu dilakukan suatu terobosan baru dalam memanfaatkan setiap bagaian dalam bidang perikanan salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah ikan atau mungkin ikan-ikan yang tidak ekomomis penting dan ikan yang terbuang sia-sia. Pemanfaatan ini, salah satunya adalah menjadikan pupuk organik.
Untuk itulah, ikan sisa atau ikan-ikan yang terbuang itu ternyata masih dapat dimanfaatkan, yaitu sebagai bahan baku pupuk organik lengkap, yakni pupuk dimana kandungan unsur-unsur makronya terbatas (tidak mencukupi untuk kebutuhan tanaman) dan harus dilengkapi dengan penambahan unsur lainnya sehingga kandungan N (nitrogen)-P (fosfor)-K (kalium)-nya sesuai yang dibutuhkan. Sebagai mana kita ketahui, untuk dapat tumbuh dan berkembang, tanaman perlu nutrisi secara lengkap dan bentuk unsur hara makro yang terdiri dari makro primer seperti N-P-K, serta makro sekunder seperti Ca (kalsium), Mg (magnesium), dan S (belerang). Sedangkan unsur hara mikro terdiri dari Fe (besi), Zn (seng), Cu (tembaga), Mn (mangan), Cl (khlor), Bo (borium), Mo (molubdenum)dsb.
Kelompok unsur tersebut sangat membutuhkan dalam jumlah dan susunan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara baik serta hasil sesuai yang diharapkan. Namun, tanah ternyata tidak dapat menyediakan jumlah unsur-unsur tersebut sesuai kebutuhan. Karenanya, agar tanaman tumbuh dan berkembang secara subur, petani harus menambahkan sumber tersebut dalam bentuk pupuk.
Pupuk organik lengkap yang dibuat dari bahan ikan ini bukan barang baru di bidang pertanian, khususnya pertanian buahan-buahan. Ini karena nilai organiknya, baik organik-N, organik-P, dan organik-K yang terkandung didalam tubuh ikan mempunyai kelebihan kalau dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Juga bahwa di dalam ikan masih terkandung unsur-unsur lainnya, khususnya unsur mikro.
Bahan baku ikan untuk memproduksi pupuk organik sangat mempengaruhi kandungan lemaknya. Dengan kandungan lemak yang tinggi, kemungkinan besar bahwa prosesnya berbeda dengan kandungan lemaknya. Dengan kandungan lemak yang tinggi, kemungkinan besar bahwa prosesnya akan lambat atau tidak sempurna. Berbeda dengan kandungan lemak yang sedikit, maka hasil pupuknya akan termasuk yang terbaik.
Kandungan lemak berpengaruh didalam proses pembuatan pupuk organik, karena prosesnya berjalan dalam dua tahap, yaitu proses fisik melalui penggilingan bahan-bahan yang dipergunakan, dan proses biologis yaitu lanjutan proses yang dikenal dengan fermentasi non-alkoholik atau proses ensiling.
Pupuk organik lengkap yang terbuat dari bahan baku ikan memiliki kualitas sebagai pupuk yang lebih dibandingkan dengan pupuk organik lain, apalagi kalau dibandingkan dengan pupuk kompos, pupuk kandang, ataupun pupuk hijau. di Indonesia saat ini telah banyak beredar pupuk organik yang terbuat dari ikan dengan aneka merk, baik produksi dalam negeri maupun impor. Sayangnya, yang masih memenuhi persyaratan masih terbatas. FAO telah menetapkan kriteria dasar untuk pupuk jenis ini, yakni: kandungan unsur makro harus mempunyai nilai minimal N (12%), P (8%), dan K (6%) disamping kandungan unsur mikro seperti Ca, Fe, Mg, Cu, Zn, Mn, dan sebagainya.
Masih banyak hal yang perlu dikaji lagi mengenai pemanfaatan limbah perikanan untuk produksi pupuk organik. Ini karena masih banyak hal yang menjadikan kendala dalam pembuatan pupuk organik. Kandungan protein dan lemak yang tinggi akan menghambat pertumbuhan dari tanaman pangan tersebut. Perlu adanya terobosan baru untuk mengurangi kandungan lemak dan protein tersebut sebelum diterapkan menjadi pupuk organik atau terdapat tanaman pangan yang cocok dengan pupuk organik dari limbah ikan ini. Tapi melihat peluang ini, pengembangan mengenai pupuk organik ini membuka jalan untuk mengurangi penggunaan pupuk buatan sehingga ke depan akan lebih bisa menjaga kesuburan tanah dengan mineral-mineral tanah yang dapat memenuhi kebutuhan tanaman pangan. Apalagi di dukung dengan kebijakan pemerintah yang akan menjadikan Pertanian sebagai salah satu tonggak penopan ekonomi negara.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Pemanfaatan Limbah Ikan Untuk Pupuk Organik - 9756people
Info Petani -
Kambing Etawa Investasi Yang Nyata
Beternak kambing sudah seharusnya dibawa ke ranah industri yang benar. Karena beternak kambing sudah tidak hanya sebagai ternak sampingan saja, tetapi terdapat banyak potensi di dalamnya, seperti penjualan susu kambing, penjualan anakakan kambing, penjualan pupuk kambing, penjualan kambing di saat idul adha, dan penjualan paket wisata.

Terdapat banyak sekali potensi yang terdapat didalam usaha peternakan ini. Setidaknya ada 3 target tujuan yang bisa di tempuh, tujuan jangka pendek/harian yakni berupa susu kambing, tujuan jangka menengah/bulanan pupuk kambing, dan tujuan jangka panjang/tahunan yaitu berupa daging dan bibit kambing. Jika diseriusi maka tidak mustahil keuntungan besar akan ada di depan mata. Dengan waktu yang singkat dan sekmentasi pasar yang jelas, maka semuanya akan bisa tercapai.

Berikut ini saya tampilkan gambaran dan ilustrasi mengenai usaha peternakan kambing peranakan etawa. Harapannya akan ada investor yang serius untuk bersedia bergabung mengembangkan usaha ini. Seluruh perhitungan dan potensial laba yang saya paparkan adalah merupakan hasil dari pengalaman saya selama ini dalam beternak. Saya siap mengawali impian ini menjadi kenyataan dan keuntungan.


Sekian, semoga bermanfaat.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Kambing Etawa Investasi Yang Nyata - 9756people
Info Petani -
Ubi Cilembu Potensi Pangan Lokal yang Populer di Pasar Internasional
Ubi jalar dikenal dengan nama ketela rambat, huwi boled (Sunda), tela rambat (Jawa), sweetpotato (Inggris), dan shoyo (Jepang) merupakan sumber karbohidrat yang cukup penting dalam sistem ketahanan pangan kita. Selain karbohidrat sebagai kandungan utamanya, ubi jalar juga mengandung vitamin, mineral, fitokimia (antioksidan) dan serat (pektin, selulosa, hemiselulosa).
Ada beberapa varietas ubi jalar yang ada di Indonesia yaitu Daya, Borobudur, Prambanan, Mendut, Kalasan, Muara Takus, Cangkuang, Sewu. Sedangkan varietas-varietas yang baru dilepas tahun 2001 antara lain: Cilembu yang berasal dari Sumedang. Masing-masing varietas memiliki rasa khas yang berbeda-beda.
Ubi Cilembu merupakan salah satu produk pertanian unggulan bagi Pemerintah Kabupaten Sumedang. Daerah penghasil ubi cilembu adalah Cilembu, Cadas, Pangeran, Sumedang. Ubi cilembu berkulit gading, berurat, dan panjang, sedangkan getahnya akan meleleh seperti madu ketika dipanggang. Ubi ini sangat manis dan pulen, berbeda dengan ubi kebanyakan. Rasa manis dari ubi Cilembu akan lebih terasa apabila ubi dibakar dalam open, terutama apabila ubi mentah telah disimpan lebih dari satu minggu. Rasa manis ini merupakan sumber energi bagi orang yang mengkonsumsinya, sehingga cocok apabila disantap sebagai hidangan untuk sahur maupun buka puasa.
Silahkan anda mampir ke daerah sekitar kecamatan Tanjungsari, atau daerah sepanjang Jatinangor dan Cadas Pangeran. Disana banyak terdapat penjual yang menjajakan ubi cilembu di sisi kanan kiri jalan raya.
Pengolahan:
Pada umumnya produk ubi Cilembu diperdagangkan dalam bentuk ubi bakar / oven. Ubi yang siap diproses adalah ubi yang telah disimpan 5-7 hari setelah dipanen. Ciri ubi yang telah siap diolah/di-oven adalah ketika ubi terasa lebih lemas (tidak kaku) ketika dibengkok-bengkokkan, berat menyusut serta kulit sudah sedikit keriput.
Pengolahan Ubi Cilembu yang umum dilakukan adalah dengan cara di-oven selama kurang-lebih 30-90 menit (tergantung ukuran ubi) hingga ubi menjadi lunak dan mengeluarkan sejenis cairan lengket gula madu yang manis rasanya. Spesifikasi ada cairan madu tersebut hanya didapati pada ubi Cilembu. Inilah yang menjadi keistimewaan ubi cilembu dibanding ubi lainnya. Karena itu, umbi Cilembu disebut juga dengan umbi si madu. Setelah di-oven Ubi akan tahan hingga 2-3 hari pada suhu normal, dan jika ingin lebih awet bisa dimasukkan kedalam lemari pendingin dan dihangatkan kembali bila ingin dikonsumsi.
Selain dibakar / oven ubi cilembu juga sudah diolah dan diperdagangkan dalam bentuk kripik, tape, dodol, keremes, selai, saus, tepung, aneka kue, mie, dan sirup.
Komoditas Ekspor.
Ubi Cilembu mempunya nilai ekonomi tinggi bahkan potensial sebagai penghasil devisa melalui ekspor. Ubi Cilembu telah mampu menembus pasar regional maupun internasional. Ubi jalar Cilembu asal Sumedang sejak lama telah menembus pasar ekspor di Singapura, Malaysia, Korea, dan Jepang. Di Jepang, ubi jalar telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan tradisional dan juga diolah menjadi ethanol, bahan baku kosmetik dan minuman khas Jepang shake. “ Kalangan industri Jepang menilai ubi Cilembu, sangat bagus untuk dijadikan bahan baku kosmetik dan minuman”.
Penyimpanan:
Ubi Madu Cilembu adalah komoditi yang mudah sekaligus sulit dalam penanganannya. Penyimpanan Ubi Madu Cilembu haruslah dilakukan secara baik agar tidak rusak maupun busuk. Umumnya dalam kondisi mentah Ubi Madu Cilembu bisa bertahan selama 3-4 minggu, namun ini akan sulit tanpa perawatan yang tepat.
Cara penyimpanan yang baik adalah dengan menyimpannya pada ruangan terbuka dan tidak lembab lalu diberi alas kardus atau karung agar ubi tidak langsung menyentuh lantai yang dapat mengakibatkan ubi terkena hawa dingin dan menjadi lembab.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Ubi Cilembu Potensi Pangan Lokal yang Populer di Pasar Internasional - 9756people
Info Petani -
AL-QUR'AN DAN PERTANIAN
Alhamdulillah dewasa ini, banyak ilmuwan muslim atau pun para pelajar yang mendapati sains yang bersesuaian dengan Al-Qur’an. Namun yang disayangkan sebagian mereka dan juga sebagian kaum muslimin yang menjadikan Al-Qur’an sebagai acuan sains. Padahal Al-Qur’an bukan kitab sains.
Tidak terkecuali dalam bidang pertanian. Mereka yang menyatakan bahwa banyak tumbuhan dan buah-buahan yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an , bahkan sebagiannya dijadikan sebagai sarana bersumpah Alloh. Diketahui bahwa tumbuhan dan buah-buahan itu menyimpan berbagai keajaiban, baik keajaiban penciptaan maupun keajaiban manfaatnya. Para ahli mengungkap misteri yang melingkupi semua itu, yang sekaligus membuktikan bahwa Al-Qur’an  tidak pernah menyebutkan informasi apapun secara serampangan dan tanpa makna. Mereka menyebutkan keajaiban ilmiah dalam desain penanaman anggur, keajaiban biji-bijian dalam dalam Al-Qur’an, keajaiban ilmiah ladang pertanian dalam Al-Qur’an, sistem pertanian model janan Al-Qur’an,  Al-Qur’an dan tumbuhan bersaksi atas keadilan sahabat dan sebagainya. Alhamdulillah…
Akan tetapi, ketahuilah bahwa Al-Qur’an bukan lah buku sains, bukan pula kumpulan ensiklopedia ilmu pengetahuan alam. Meskipun memang dalam al-Qur’an membicarakan alam semesta, menerangkan tentang mahluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuhan.
Akan tetapi hakikat Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk manusia, Alloh Azza wa jalla berfirman:
“Bulan Ramadhan, yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (AlBaqoroh :185)
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: AL-QUR'AN DAN PERTANIAN - 9756people
Info Petani -
Komoditas Unggulan Kabupaten Sumedang

Dalam menghadapi diberlakukannya era pasar bebas pada tahun 2010, Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Sumedang mulai melakukan berbagai persiapan. Langkah yang paling strategis, yakni melakukan registrasi terhadap empat jenis tanaman hortikultura unggulan khas Sumedang agar memiliki hak paten. Hal itu diungkapkan H.Karnadi SP,MM Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang.

Adapun empat jenis buah-buahan khas Sumedang  yang diregistrasi, menurut H.Karnadi, yakni sawo ST berasal dari Kecamatan Situraja, salak Bangkok  dari Kecamatan Paseh, mangga gincu dari Jatigede dan jeruk Cikoneng dari Kecamatan Ganeas. Setelah ke empat jenis buah-buahan itu diajukan untuk diregistrasi ke Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, nantikan akan ditindaklanjuti oleh Depertemen Pertanian Pusat agar memperoleh label.

“Dengan demikian, jika komoditi unggulan ini beredar di pasaran, maka buah-buahan khas Sumedang sudah bisa diakui pasar dan tidak bisa lagi diakui oleh daerah lain. Karena buah-buahan itu sudah dipatenkan” kata H.Karnadi.
Selama ini, empat jenis buah-buahan tersebut sebenarnya sudah diberi SK oleh pemerintah pusat sebagai komoditas unggulan Kabupaten Sumedang. Namun hal itu tidaklah cukup, karena pihaknya juga harus melakukan registrasi produk. Maksudnya, supaya nantinya bisa turun label terhadap produk unggulan tersebut.

Karnadi SP MM menjelaskan, setelah itu secara ekonomi harga jual dan ketenarannya pun dapat berkembang lebih jauh lagi. ”Jadi, kalau produk komoditi unggulan ini sudah teregistrasi dan memiliki label, maka konsumen tak akan segan-segan untuk mengkonsumsinya” tuturnya.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Komoditas Unggulan Kabupaten Sumedang - 9756people
Info Petani -
KESUBURAN TANAH
Kesuburan tanah tidak terlepas dari keseimbangan biologi, fisika dan kimia; ketiga unsur tersebut saling berkaitan dan sangat menentukan tingkat kesuburan lahan pertanian. Tanpa disadari selama ini sebagian besar pelaku tani di Indonesia hanya mementingkan kesuburan yang bersifat kimia saja, yaitu dengan memberikan pupuk anorganik seperti : urea, TSP/SP36, KCL dan NPK secara terus menerus dengan dosis yang berlebihan.
Pemupukan akan efektif jika pupuk yang ditebarkan dapat menambah atau melengkapi unsur hara yang telah tersedia di dalam tanah. Karena hanya bersifat menambah atau melengkapi unsur hara, maka sebelum digunakan harus diketahui gambaran keadaan tanahnya, khususnya kemampuan awal untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Dalam mendukung kehidupan tanaman, tanah memiliki empat fungsi utama yaitu :
1. Memberi unsur hara dan sebagai media perakaran
2. Menyediakan air dan sebagai tempat penampung (reservoir) air
3. Menyediakan udara untuk respirasi (pernafasan) akar
4. Sebagai media tumbuhan tanaman
Tanah tersusun dari empat komponen dasar, yakni bahan mineral yang berasal dari pelapukan batu-batuan, bahan organik yang berasal dari pembusukan sisa makhluk hidup, air dan udara. Berdasarkan unsur penyusunannya, tanah dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tanah mineral dan tanah organik.
A. SIFAT FISIK TANAH
1. PROFIL TANAH
Jika tanah digali sampai kedalaman tertentu, dari penampang vertikalnya dapat dilihat gradasi warna yang membentuk lapisan-lapisan (horison) atau biasa disebut profil tanah. Di tanah hutan yang sudah matang terdapat tiga horison penting yaitu horison A, B dan C
Horison A atau Top Soil adalah lapisan tanah paling atas yang paling sering dan paling mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini sebagian besar bahan organik terkumpul dan mengalami pembusukan.
Horison B disebut juga dengan zona penumpukan (illuvation zone). Horison ini memiliki bahan organik yang lebih sedikit tetapi lebih banyak mengandung unsur yang tercuci daripada horizon A.
Horison C adalah zona yang terdiri dari batuan terlapuk yang merupakan bagian dari batuan induk.
Kegiatan pertanian umumnya berada pada horison A dan B.
2. WARNA TANAH
Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin gelap warna tanah semakin tinggi kandungan bahan organiknya. Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan bahan organiknya rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe). Di daerah yang mempunyai sistem drainase (serapan air) buruk, warnah tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat di dalam tanah berbentuk Fe2+.
3. TEKSTUR TANAH
Komponen mineral dalam tanah terdiri dari campuran partikel-partikel yang secara individu berbeda ukurannya. Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam tanah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu; Pasir, berukuran 50 mikron – 2 mm; Debu, berukuran 2 – 50 mikron dan Liat, berukuran dibawah 2 mikron.
Tanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, tanah jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan airnya sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering.
Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk diberikan lewat tanah. Pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung atau liat. Tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukannya juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus karena akan segera hilang terbawa air atau menguap.
B. SIFAT KIMIA TANAH
Sifat kimia tanah berhubungan erat dengan kegiatan pemupukan. Dengan mengetahui sifat kimia tanah akan didapat gambaran jenis dan jumlah pupuk yang dibutuhkan. Pengetahuan tentang sifat kimia tanah juga dapat membantu memberikan gambaran reaksi pupuk setelah ditebarkan ke tanah.
Salah satu sifat kimia tanah adalah keasaman atau pH (potensial of hidrogen), pH adalah nilai pada skala 0-14, yang menggambarkan jumlah relatif ion H+ terhadap ion OH- didalam larutan tanah. Larutan tanah disebut bereaksi asam jika nilai pH berada pada kisaran 0-6, artinya larutan tanah mengandung ion H+ lebih besar daripada ion OH-, sebaliknya jika jumlah ion H+ dalam larutan tanah lebih kecil dari pada ion OH- larutan tanah disebut bereaksi basa (alkali) atau miliki pH 8-14. Tanah bersifat asam karena berkurangnya kation Kalsium, Magnesium, Kalium dan Natrium. Unsur-unsur tersebut terbawa oleh aliran air kelapisan tanah yang lebih bawah atau hilang diserap oleh tanaman.
Di Indonesia pH tanah umumnya berkisar 3-9 tetapi untuk daerah rawa seeperti tanah gambut ditemukan pH dibawah 3 karena banyak mengandung asam sulfat sedangakan di daerah kering atau daerah dekat pantai pH tanah dapat mencapai di atas 9 karena banyak mengandung garam natrium.
Ada 3 alasan utama nilai pH tanah sangat penting untuk diketahui :
1. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman, pada umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH tanah netral 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air.
2. pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. pada tanah asam banyak ditemukan unsur alumanium yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada tanah asam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro seperti Fe, Zn, Mn dan Cu dalam jumlah yang terlalu besar, akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman.
3. pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah. Pada pH 5.5 – 7 bakteri jamur pengurai organik dapat berkembang dengan baik
Tindakan pemupukan tidak akan efektif apabila pH tanah diluar batas optimal. Pupuk yang telah ditebarkan tidak akan mampu diserap tanaman dalam jumlah yang diharapkan, karenanya pH tanah sangat penting untuk diketahui jika efisiensi pemupukan ingin dicapai. Pemilihan jenis pupuk tanpa mempertimbangkan pH tanah juga dapat memperburuk pH tanah.
Derajat keasaman (pH) tanah sangat rendah dapat ditingkatkan dengan menebarkan kapur pertanian, sedangkan pH tanah yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan penambahan sulfur. Dapat disimpulkan, secara umum pH yang ideal bagi pertumbuhan tanaman adalah mendekati 6.5-7. Namun kenyataannya setiap jenis tanaman memiliki kesesuaian pH yang berbeda.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: KESUBURAN TANAH - 9756people
Info Petani -
PERTANIAN BERKELANJUTAN
Pertanian Berkelanjutan Suatu Konsep Pemikiran Masa Depan. Apa itu pertanian berkelanjutan? Pertanian berkelanjutan adalah pertanian yang berlanjut untuk saat ini, saat yang akan datang dan selamanya. Artinya pertanian tetap ada dan bermanfaat bagi semuanya dan tidak menimbulkan bencana bagi semuanya.
Jadi dengan kata lain pertanian yang bisa dilaksanakan saat ini, saat yang akan datang dan menjadi warisan yang berharga bagi anak cucu kita.
Menurut Gips, suatu sistem pertanian itu bisa disebut berkelanjutan jika memiliki sifat-sifat sbb:

  • Mampertahankan fungsi ekologis, artinya tidak merusak ekologi pertanian itu sendiri
  • Berlanjut secara ekonomis artinya mampu memberikan nilai yang layak bagi pelaksana pertanian itu dan tidak ada pihak yang diekploitasi. Masing-masing pihak mendapatkan hak sesuai dengan partisipasinya
  • Adil berarti setiap pelaku pelaksanan pertanian mendapatkan hak-haknya tanpa dibatasi dan dibelunggu dan tidak melanggar hal yang lain
  • Manusiawi artinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dimana harkat dan martabat manusia dijunjung tinggi termasuk budaya yang telah ada
  • Luwes yang berarri mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, dengan demikian pertanian berkelanjutan tidak statis tetapi dinamis bisa mengakomodir keinginan konsumen maupun produsen.

Mengapa harus berkelanjutan?Apa bisa berlanjut ? merupakan pertanyaan mendasar dan apakah itu mungkin? Jawabannya adalah mungkin asalka semua yang berkait dengan pertanian itu sadar dan melaksanakan prinsip-prinsip pertanian yang berkelanjutan. Salah satu alasan mengapa harus berlanjut adalah pengalaman selama ini dimana input tinggi telah menyebabkan degradasi lahan secara nyata. Sebagai contoh penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan resurgensi, resistensi dan munculnya hama penyakit sekunder.

Penggunaan pupuk yang berlebihan malah menyebabkan pertemubuhan vegetatif yang tak diinginkan dan di daerah hilir menyebabkan eutrifikasi (suburnya perairan akibat akumulai hara oleh aliran air). Lahan sebagai penopang utama telah rusak, maka akan sangat mahal biaya yang harus dikeluarkan dan dimasa yang akan datang anak cucu hanya ditinggali barang sisa kurang bermutu. Pada hal harapakn kita semua generasi yang akan datang harus lebih baik daripada generasi saat ini.


Langkah apa yang bisa dilaksanakan?
Langkah yang bisa ditempuh adalah pertama meningkatkan kesadaran pertanian berkelanjutan. Kedua setiap pihak yang berkait dengan pertanian melaksanakan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan. Ketiga dukungan konsumen yang tidak mengkonsumsi produk pertanian yang tidak ramah lingkungan.

Langkah operasional yang bisa dilaksanakan adalah : melaksanakan pengolahan tanam minimal, sebanyak mungkin menggunakan pupuk organik, melaksanakan pengendalian hama penyakit dengan bahan yang ramah lingkungan.

Memang hal ini masih menjadi hal yang utopis, tapi sesuai dengan nasehat ulama besar AA Gym agar mulai dari yang terkecil,mulai sekarang juga dan mulai dari diri sendiri. Itu memerlukan waktu yang panjang. Marilah kia wujudkan pertanian berkelanjutan sesuai dengan tupokasi lembaga masing-masing. Muara dari semua upaya itu adalah meningkatkan kesejahteraan kita semua tanpa kecuali. Semoga.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: PERTANIAN BERKELANJUTAN - 9756people
Info Petani -
JERUK CIKONENG (ST)
Surel Cetak PDF
JERUK CIKONENG (Citrus maxima (Burm.) Merr. kultivar ‘Cikoneng’)
Jeruk Besar Cikoneng ST (Sumedang Tandang) merupakan klon/varietas unggul jeruk besar yang berasal dari Kabupaten Sumedang.
 Buah Jeruk Cikoneng mempunyai rasa yang khas dan manis. Buah Jeruk ini selain dimakan segar sebagai buah meja, kadang-kadang juga dibuat rujak atau diambil ekstraknya untuk dibuat jus. Bunganya yang harum dapat untuk bahan parfum. JERUK CIKONENG
(Citrus maxima (Burm.) Merr. kultivar ‘Cikoneng’)
Nama lain         : Jeruk Besar
Suku                : Rutaceae
Latar Belakang
Asal-usul Jeruk ini belum dapat dipastikan. Ada yang menganggap berasal dari kawasan Malaysia. Jenis ini telah tersebar sampai di Indo China, Cina bagian selatan, Jepang dan kearah barat sampai di India dan Amerika tropika.
Di Indonesia dikenal ada 3 kultivar Jeruk Besar yang sangat popular, yaitu kultivar Jeruk Bali, Jeruk Madiun dan Jeruk Cikoneng. Buah Jeruk Cikoneng mempunyai rasa yang khas dan manis. Buah Jeruk ini selain dimakan segar sebagai buah meja, kadang-kadang juga dibuat rujak atau diambil ekstraknya untuk dibuat jus. Bunganya yang harum dapat untuk bahan parfum. Daun, bunga, buah dan bijinya dapat pula dimanfaatkan untuk mengobati sakit batuk, demam dan sakit perut.
Daerah Kabupaten Sumedang merupakan sentra penghasil utama Jeruk Cikoneng. Namun akhir-akhir ini Jeruk Cikoneng sudah mulai jarang dapat ditemukan. Oleh karena itu untuk meningkatkan pengembangan dan pelestarian Jeruk Cikoneng maka pemerintah daerah Kabupaten Sumedang memilih Jeruk ini  sebagai flora identitas daerahnya. Dengan dipilihnya Jeruk Cikoneng diharapkan pula adanya peningkatan/penambahan penghasilan petani jeruk dan pendapatan daerah.
Pertelaan
Pohon mencapai tinggi 15 m, percabangan menyebar, berduri atau tanpa duri. Daun bundar telur sampai jorong, terdapat bercak-bercak kelenjar minyak, tangkai daun bersayap melebar, sayap berbentuk jantung terbalik. Perbungaan di ketiak, dengan satu atau beberapa bunga yang mengelompok; bunga besar, berbulu, mahkota putih krem, benang sari 20 – 35. Buah buni, agak bulat, kuning kehijauan dengan bercak-bercak kelenjar yang padat, berkulit tebal, bagian vesikula merah jingga, rasa manis. Biji ada beberapa, besar dan kekuningan.
Ekologi
Tumbuh di daerah dataran rendah tropika, rata-rata suhu antara 25◦ dan 30◦ C dan musim kering berakhir untuk 3 sampai 5 bulan serta curah hujan tahunan 1500 – 1800 mm. Toleran terhadap berbagai tipe tanah mulai dari tanah pasir kasar sampai tanah liat berat. Tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian 400 m di atas permukaan laut.
Pembudidayaan
Jeruk Cikoneng biasanya ditanam di pekarangan dan di kebun-kebun. Cara perbanyakan yang umumnya dilakukan adalah dengan mencangkok sedangkan perbanyakan dari biji jarang dilakukan. Selain itu juga dapat dilakukan dengan pertunasan.
Musim berbuah
Musim berbuahnya bulan April sampai Juni.
 
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: JERUK CIKONENG (ST) - 9756people
Info Petani -
BUDIDAYA BUAH NAGA (Dragon Fruit)
 
Apa itu buah Naga?
Sebagian kalangan menyebutnya buah ini dengan nama Buah Dewa. Hingga saat ini di butuhkan akan buah Naga Indonesia cukup besar dan bukan hanya pasar lokal saja yang ingin mencicipi kedahsyatan buah yang stu ini. Peluang Ekspor juga tidak kalah besarnya, Namun kebutuhan yang besar tersebut belum mampu di penuhi oleh produksi dalam negri asalny (Taiwan) Apalagi kondisi dalam negri Indonesia cukup sulit memenuhi peluang Pasar ini, Karena hal-hal yang berhubungan dengan iklim investasi yang cenderung lesu. Tetapi melihat segi potensi Wialyah lahan pertanian yang luas dan subur,Sangat besar kemungkinannya untuk mengembangkan tanaman jenis ini.
Tingginya permintaan buah naga ini di sebabkan oleh promosi yang menyebutnya sebagai buah meja (Sangat Menarik dan Menggiurkan bila di sajikan di meja makan) Berkhasiat mujarab untuk berbagai penyakit dan bermanfaat sebagai bahan baku di bidang industri pengolahan Makanan, Minuman, Kosmetik serta produk kesehatan. Berpedoman kepada kondisi petani yang sebagian besar kurang mampu berinvestasi di bidang ini (Mahalnya bibit dan perlengkapan yang harus di sediakan). Merupakan salah satu motivasi bagi pemilik modal untuk bekerja sama dengan kelompok Tani dalam pembudidayaan Komoditas ini. Keadan lain yang mendukung adalh tersedianya lahan yang potensial dan tenaga ahli dalam pembudidayaan jenis Tanaman ini.
CIRI BUAH NAGA
Buah naga (Dragon Fruit atau Hylocereus Undatus) masih termasuk komoditi langka di indonesia. Buah yang beasal dari Taiwan ini memiliki bentuk yang sangat unik dan cukup memikat untuk di lihat. Bentuk fisiknya mirip dengan buah nanas hanya saja buah ini memiliki sulur /jumbai di sekujur kulitnya dan buah ini berwarna merah jambu (Pink) dengan daging buah berbagai jenis antara lain berwarna Putih, Kuning dan Merah dengan biji kecil berwarna hitam yang sangat lembut dan lunak. Rasa buah tergantung jenis warna daging buah itu, Bila warna merah cenderung manis dan legit dengan perpaduan rasa yang sangat khas. Warna putih rasanya manisdan segar sedangkan kuning perpaduan antara ke dua warna di atas. Bentuk tanaman hampir mirip dengan pohon kaktus berupa sulur-sulur yang memanjang seperti lidah naga yang menjulur. Berat rata-rata + 600 s.d 800 Gram.

KHASIAT BUAH NAGA
  • Penyeimbang kadar gula darah.
  • Membersihkan darah.
  • Menguatkan ginajal.
  • Menyehatkan lever.
  • Perawatan kecantikan.
  • Menguatkan daya kerja otak.
  • Meningkatkan ketajaman Mata.
  • Mengurangi keluhan panas dalam dan sariawan.
  • Mensatbilkan Tekanan Darah.
  • Mengurangi Keluhan Keputihan.
  • Mengurangi Kolesterol dan mencegah Kanker usus.
  • Mencegah Sembelit dan Memperlancar Feses.

Sejarah Buah Naga
Buah Naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah yang membawa berkah. karena biasanya buah naga diletakkan diantara patung naga di altar.
Oleh karena itu orang Vietnam menyebut buah naga atau dalam bahasa Vietnam disebut dengan nama Thang Loy di Thailand diberi nama Keaw Mang Kheon, dalam istiiah Inggris diberi nama DRAGON FRUIT clan di Indonesia dikenal dengan nama BUM NAGA Sebenarnya tanaman ini bukan tanaman asil daratan Asia, tetapi merupakan tanaman ask Meksiko clan Amerika Selatan bagian utara ( Colombia ). Pada awainya buah naga ini dibawa kekawasan Indocina ( Vietnam ) oleh seorang Perancis sekitar tahun 1870. dari Guyama Amerika Selatan sebagai hiasan sebab sosoknya yang unik dan bunganya yang cantik dan berwarna putih. Baru sekitar tahun 1980 setelah dibawa ke Okinawa Jepang tanaman ini mendunia karena sangat menguntungkan. Pada tahun 1977 buah ini dibawa ke Indonesia clan berhasil disemaikan kemudian dibudidayakan. Buah naga kaya akan vitamin dan mineral dengan kandungan serat cukup banyak sehingga cocok untuk diet.

Budidaya Buah Naga
1. Persyaratan Tumbuh Tanam
Ditanam di dataran rendah, pada ketinggian 20 – 500 m diatas permukaan iaut
Kondisi tanah yang gembur, porous, banyak mengandung bahan organik clan banyak mengandung unsur hara, pH tanah 5 – 7
Air cukup tersedia, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan membusuk bila kelebihan air Membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh, untuk mempercepat proses pembungaan
2. Persiapan Lahan
Persiapkan tiang penopang untuk tegakan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Dapat menggunakan tiang dari kayu atau beton dengan ukuran 10 cm x 10 cm dengan tinggi 2 meter, yang ditancapikan ke tanah sedalam 50 cm. Ujung bagian atas dari tiang penyangga diberi besi yang berbentulk lingkaran untulk penopang dari cabang tanaman
Sebulan sebeium tanam, terlebi dahulu dibuatkan Wbang tanan dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2 m x 2,5 m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga
Setiap tiang/pohon penyangga itu dibuat 3 – 4 Lubang tanarn dengan jarak sekitar 30 cm dari tian penyangga.
Lubang tanam tersebut kemudian diberi pupuk kandang yang masak sebanyak 5 – 10 kg dicampur dengan tanah
3. Persiapan bibit dan penanaman
Buah naga dapat diperbanyak dengan cara :
Stek dan Biji
Umumnya ditanam dengan stek dibutuhkan bahan batang tanaman dengan panjang 25 – 30 cm yang ditanam dalam polybag dengan media tanam berupa campuran tanah, pasir clan pupuk kandang  dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Setelah bibit berumur ? 3 bulan bibit siap dipindah/ditanam di lahan.
4. Pemeliharaan
Pengairan
Pada tahap awal perturnbuhan pengairan dilakukan 1 – 2 hari sekali. pemberian air berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan
Pemupukan
Pernupukan tanaman diberikan pupuk kandang, dengan interval pemberian 3 bulan sekali, sebanyak   5 – 10 Kg.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Sementara belum ditemukan adanya serangan hama clan penyakit yang potensial. Pembersilhan lahan atau pengendalian gulma dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman
Pemangkasan
atang utama ( primer ) dipangkas, setelah tinggi mencapai tiang penyangga ( sekitar 2 m ), clan ditumbuhkan 2 cabang sekunder, kemudian dari masing-masing cabang sekunder dipangkas lagi clan ditumbuhkan 2cabang tersier yang berfungsi sebagai cabang produksi.
5. Panen
Setelah tanaman umur 1,5 – 2 tahun, mulai berbunga dan berbuah. Pemanenan pada tanaman buah naga dilakukan pada buah yang memiliki ciri – ciri warna kulit merah
mengkilap, jumbai / sisik berubah warna dari hijau menjadi kernerahan. Pemanenan dilakulkan dengan menggunakan gunting, buah dapat dipanen saat buah mencapai umur 50 hari terhitung sejak bunga mekar
Dalam 2 tahun pertama. setiap tiang penyangga mampu menghasilkan buah 8 s / d 10 buah naga dengan bobot sekitar antara 400 – 650 gram
Musim panen terbesar buah naga terjadi pada bulan September hingga Maret
Umur produktif tanaman buah naga ini berkisar antara 15 – 20 tahun
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: BUDIDAYA BUAH NAGA (Dragon Fruit) - 9756people
Info Petani -
cara bikin pestisida organik dari urien sapi
pest nabati Salam pertanian! Petani selama ini tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Saya yakin banyak petani yang enggan menggunakan pestisida organik. Selain tidak praktis tapi juga daya kerjanya yang sangat lamban jika dibanding dengan pestisida kimia. Tapi kenapa para pakar pertanian termasuk pemerintah selalu menganjurkan petani agar menggunakan pestisida organik. Dianjurkannya menggunakan pestisida organik tersebut dikarenakan beberapa kelemahan-kelemahan yang ada pada pestisida kimia. Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara lain:
  1. Hama menjadi kebal (resisten)
  2. Peledakan hama sekunder (resurjensi)
  3. Timbulnya hama baru
  4. Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
  5. Terbunuhnya musuh alami
  6. Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia
  7. Kecelakaan bagi pengguna
  8. Timbulnya gangguan kesehatan bagi manusia
Kira-kira sudah berapa lama petani menggunakan pestisida kimia ini? Jadi bisa dibayangkan sendiri akibatnya bagi tanah pertanian di Indonesia. Pestisida Organik memiliki beberapa fungsi, antara lain:
  1. Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat
  2. Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot.
  3. Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa
  4. Menghambat reproduksi serangga betina
  5. Racun syaraf
  6. Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga
  7. Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga
  8. Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri (patogen)
  9. Menghambat pergantian kulit serangga
  10. Mengganggu komunikasi serangga
  11. Memblokir kemampuan makan serangga

Bahan dan Cara Umum Pengolahan Pestisida Organik

  • Bahan mentah berbentuk tepung (nimbi, kunyit, dll)
  • Ekstrak tanaman/resin dengan mengambil cairan metabolit sekunder dari bagian tanaman tertentu
  • Bagian tanaman dibakar untuk diambil abunya dan dipakai sebagai insektisida (serai, tembelekan/Lantana camara)
Contoh beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida Organik :
MIMBA (Azadirachta indica)

Bahan Pestisida Organik ini mengandung senyawa aktif azadirachtin, meliantriol, dan salanin. Berbentuk tepung dari daun atau cairan minyak dari biji/buah. Efektif mencegah makan (antifeedant) bagi serangga dan mencegah serangga mendekati tanaman (repellent) dan bersifat sistemik. Mimba dapat membuat serangga mandul, karena dapat mengganggu produksi hormone dan pertumbuhan serangga.
Mimba mempunyai spectrum yang luas, efektif untuk mengendalikan serangga bertubuh lunak (200 spesies) antara lainL belalang, thrips, ulat, kupu-kupu putih, dll. Disamping itu dapat juga untuk mengendalikan jamur (fungisida) pada tahap preventif, menyebabkan spora jamur gagal berkecambah. Jamur yang dikendalikan antara lain penyebab: embun tepung, penyakit busuk, cacar daun/kudis, karat daun dan bercak daun. Dan mencegah bakteri pada embun tepung (powdery mildew). Ekstrak mimba sebaiknya disemprotkan pada tahap awal dari perkembangan serangga, disemprotkan pada dun, disiramkan pada akar agar bisa diserap tanaman dan untuk mengendalikan serangga di dalam tanah.
AKAR TUBA (Deris eliptica)

Senyawa yang telah ditemukan antara lain adalah retenon. Retenon dapat diekstrak menggunakan eter/aseton menghasilkan 2 – 4 % resin rotenone, dibuat menjadi konsentrat air. Rotenon bekerja sebagai racun sel yang sangat kuat (insektisida) dan sebagai antifeedant yang menyebabkan serangga berhenti makan. Kematian serangga terjadi beberapa jam sampai beberapa hari setelah terkenal rotenone. Rotenon dapat dicampur dengan piretrin/belerang. Rotenon adalah racun kontak (tidak sistemik) berpspektrum luas dan sebagai racun perut. Rotenon dapat digunakan sebagai moluskisida (untuk moluska), insektisida (untuk serangga) dan akarisida (tungau).
TEMBAKAU

Tembakau sebagai Pestisida Organik karena senyawa yang dikandung adalah nikotin. Ternyata nikotin ini tidak hanya racun untuk manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk racun serangga Daun tembakau kering mengandung 2 – 8 % nikotin. Nikotin merupakan racun syaraf yang bereaksi cepat. Nikotin berperan sebagai racun kontak bagi serangga seperti: ulat perusak daun, aphids, triphs, dan pengendali jamur (fungisida).
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: cara bikin pestisida organik dari urien sapi - 9756people
Info Petani -
Blanko Keanggotaan dan Kepengurusan THL TBPP
 Kepada Yth: Ketua FK THL TBPP Provinsi/Kabupaten/Kota
Se-Indonesia


Berikut ini kami sampaikan Blanko Keanggotaan dan Kepengurusan THL TBPP untuk segera diunduh (download) dan disosialisasikan kepada seluruh THL TBPP ditempat saudara. Blanko Keanggotaan dan Kepengurusan THL TBPP digunakan sebagai data dasar pembuatan kartu anggota, mohon blanko yang kami lampirkan segera diisi dan alamat pengembalian akan kami tentukan kemudian. Perlu diketahui bahwa pembuatan kartu anggota belum bisa kami realisasikan karena kas FK THL-TBPP Nasional belum memungkinkan. Oleh karena itu kami mohon iuran segera dilunasi supaya kami bisa melakukan semua kegiatan yang diamanatkan pada kami bukan hanya pembuatan kartu anggota.
Terima kasih


Blanko Keanggotaan Dan Kepengurusan                                                            
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Blanko Keanggotaan dan Kepengurusan THL TBPP - 9756people
Info Petani -
Alamat Fakultas Kedokteran Hewan di Indonesia

Faculty of Veterinary Medicine in Indonesia:


Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor

JI. Agatis, Kampus IPB, Darmaga Bogor Telp: 0251 - 8629469, 8629470, 8629471, 8629474 Fax: 0251 - 8629459, 8629460 E-mail: fkh@ipb.ac.id


Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada

JI. Olahraga, Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp : 0274 - 7480307; Fax: 0274 - 560861; E-mail: fkh@ugm.ac.id


Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Kampus C, Unair Mulyorejo, Surabaya 60155 Telp : 031 - 5993016, 031 5992785 Fax: 031 - 5993015


Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala

NAD - Banda Aceh 23111 Telp :0651-7552517,0651-7551536 Fax: 0651 - 54208


Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

JI. Kampus Bukit Jimbaran, Denpasar - Bali 80364 Telp : 0361 - 701808


Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya

JI. M.T Haryono no: 169, Malang. Jawa Timur 65145 Telp/fax: 0341 - 573642 E-mail: pskh_ub@brawijaya.ac.id


Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

JI. Dukuh Kupang XXV/54, Dukuh Kupang,Dukuh Pakis, SURABAYA 60225 Phone : 031 5689740,031 5615254, 031 5617306, 031 5619708, Fax: 031 5679791 Email : ujinasuwks@pdhi-online.org

Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Alamat Fakultas Kedokteran Hewan di Indonesia - 9756people
Info Petani -
Determining Japanese Market Today for Indonesian Coffee (2)
2.1. Instant coffee
Japan's consumption of instant coffee is estimated at 39,620 mt in 2007, in which domestic production accounts for some 86% share of the total. Last year Japan imported 7,089 mt of instant coffee, holding a 18% share of total consumption. Approximately 84% of instant coffee is consumed for home use. The remaining shares are divided into industrial use and food service.

Table 7. Japan's instant coffee market (product basis)
Major exporting countries for Japan are shown in the following figure 6. Brazil is the largest exporter, accounting for 46% share of the total imports from 2003 to 2007, followed by Colombia (16%), Ecuador (11 %), Germany (9%), and Philippines (8%). These five countries supply some 90% of import quantity.

Figure 6. Japan's instant coffee import by country; 2003-2007

2.2. Coffee extracts and essence
Coffee extracts or essence is extracted and soluble solids from coffee beans. Those are used by food service or grocery manufacturers to produce coffee-based soft drinks, cakes and confectioneries. Coffee extracts and essence are split into two categories, either sugar-added or sugar-free, and by the category, product size varies significantly. Thus, we estimate the quantity by converting to green bean basis as per the following table.

Table 8. Japan's coffee extracts and essence import, export and consumption, excluding domestic production as part of regular coffee (green bean equivalent)

From the above, Japan's consumption of coffee extracts and essence is estimated at 10,331 mt as green bean equivalent in 2007, excluding domestic production. Supplying countries for Japan are fairly limited. Brazil occupied 95% share of sugar-added extracts and essence imports, and Japan's imports of sugar-free extracts and essence are dominated by Brazil, Malaysia, Columbia, Holland and Indonesia. Coffee extracts and essence are imported principally to fulfill shortage of domestic production.

Figure 7. Japan's coffee extracts and essence import by country; 2003-2007

Regarding sugar-added extracts and essence, there is not any import from Indonesia.

2.3. Chain of Distribution
Some 72% share of the imported green beans is distributed to roasters for production of regular coffee. Distribution of roasted regular coffee is split into three destinations: 1) food manufacturers for various applications, 2) food service sector, such as hotels, coffee shops and restaurants, and 3) retail trades for home use. A 26% share of coffee green beans is distributed to manufacturers for production of instant coffee. The remaining 2% share is a distribution as coffee extracts and essence to various food manufacturers. After manufacturers, various final products are distributed to consumers through retail stores or food service operators. The distribution system is complicated and is outlined in the following diagram.

Figure 8. Distribution channel of coffee (green bean basis)

In the regular coffee market, three major roasters supply more than half of demand for food service and home use. Those roasters own farms in major coffee producing countries and import coffee green beans directly form those owned farms. Smaller roasters purchase green beans from importers. Talking about instant coffee market, because instant coffee manufacturing needs large capital expenditure, manufacturers with full operation from processing green beans to the final products are limited to three manufactures, i.e. Nestle, AGF, Takasago Coffee. Other instant coffee manufacturers import instant coffee in bulk for repacking. Products are distributed to retail stores via distributors and wholesalers.

Either way, import share of processed coffee products is small though all green beans are imported. Japan is a country principally importing coffee green beans and producing various coffee products in Japan, and the market is fairly dominated by large roasters as well as instant coffee manufacturers.

2.4. Consumption
The Japanese coffee market has posted an increasing trend of consumption for past years. Such a growth is seen especially in regular coffee market. It is attributed to continuous development of new products as well as consumers' increasing preference for better tastes. In addition, one of the reasons behind steady growth is the changing coffee shop market. We are seeing that many coffee shop chain operators, such as Starbucks or Doutor, are expanding store network and offering gourmet coffee.

In terms of green been basis, Japan is now consuming coffee of some 440,000mt per year. Although it is matured, the market is sill growing with more potential room for future expansion. In fact, although Japan is the fourth largest importing country in quantity basis, Japan's per-capita consumption remains at a low level. According to International Coffee Organization, Japanese coffee consumption in 2006 was 3.4 kg per-capita, being roughly half of European countries. In this respect, there are potentially more rooms for expansion of coffee consumption in Japan.

Figure 9. Per-capita coffee consumption of major countries, 2006

As earlier described in the regular coffee section, a 41 % share of roasted regular coffee is distributed to food manufacturers, in which some 60% quantity is used for production of coffee drinks. Thus coffee drink consumption influences Japan's overall coffee market. In fact, coffee beverages occupy top position in Japan's soft drink market, accounting for 16% of the total production. In Japan, coffee is consumed as popular soft drink besides consumption at home, restaurants, coffee shops, etc.

Figure 10. Japan's soft drink production by product group; 2006
Despite sluggish sales of canned coffee, total coffee drink consumption has continued to increase for a long term. Also consumption of regular coffee and instant coffee has showed a continuous growth for the same period. Although Japanese market is maturing, coffee consumption is growing and is expected to grow further.

Figure 11. Japan's drink consumption index changes
Increasing coffee consumption is also indicated in Japan's household expenditure. The following graph shows that the Japanese coffee consumption per household has increased in the past years, while average purchasing price at retail trade decreased.

Figure 12. Household expenditure for coffee, 2000-2007
2.5. EPA tariff
Japan and Indonesia signed an Economic Pat1nershipAgreement (EPA) on 20th August 2007 that aims to eliminate tariffs on about 92% of the trade between the two countries, and Japan-Indonesia Economic Partnership Agreement (JIEPA) went into effect on July 1, 2008.
As far as coffee imports go, the new tariffs of JIEPA took effect on July I, 2008 as per the following table.

Table 9. JIEPA tariff

Source: Japan Customs (Japan's Tariff Schedule as of April 1 2008).
Notes: GSP=General System of Tariff Preferences; JIEPA= Japan-Indonesia Economic Partnership Agreement. Until the EPA is ratified by both countries, GSP tariff, otherwise WTO tariff, is applicable to Indonesia.
"R": be subject to negotiations provided for in the terms and conditions set out in the note indicated in the each Party's Schedule.
"X": to be excluded from any commitment of reduction or elimination of customs duties and commitment of negotiation.

2.6. Conclusion
• Japan imports coffee in various forms: green bean, regular coffee, instant coffee, and extracts and essence. Total import quantity is estimated at 425,778mt in green bean equivalent for 2007. Japan is the world's fourth largest coffee importer after USA, German and Italy. Coffee is widely consumed in Japan.
• Over 90% of coffee import is coffee green bean. Japan is a country principally importing green bean and producing various coffee products in Japan. Indonesia is the third largest supplier of coffee green bean for Japan.
• Imports of regular coffee and instant coffee are relatively smaller as the market is dominated by domestic roasters or instant coffee Table manufacturers~ Domestic production accounts for 98% of regular coffee consumption and 86% of instant coffee consumption.
• 41 % of roasted regular coffee is distributed to food manufacturers, in which 60% of the quantity is consumed for production of coffee-based drinks. Coffee drinks hold the largest share (16%) in Japan's soft drink market. In Japan, coffee is often consumed as soft drink besides consumption at home, restaurants, coffee shops.
• Although Japan is the world's fourth largest importer, per-capita consumption (3.4 kg) is small, being roughly half of European countries. There are potentially more rooms for expansion of consumption in Japan.
• Indonesia has well established its position in Japan's coffee market. It is the third largest coffee bean exporter for Japan, supplying Robusta mainly for industrial use such as canned coffee and instant coffee.

2.7. Recommendation
Japan's coffee market is more potential to grow because of its smaller per-capita consumption as well as the increasing coffee-based soft drinks. Considering that Indonesian coffee is imported mainly for industrial use in Japan, consistent quality and stable supply shall be essential for expansion. In this regard, Ministry of Agriculture should put more emphasis on quality assurance program, including agrochemical usage, as Japan's positive list system often rejects coffee green bean imports from South America.

Table 10. Japan's green coffee bean import

Source: Pudjiatmoko. 2009. Determining Japanese Market Today for Indonesian Selected Agricultural Products. pp. 15-24. Agricultural Attaché. Embassy of the Republic of Indonesia. Tokyo.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Determining Japanese Market Today for Indonesian Coffee (2) - 9756people
Info Petani -
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
5 Info Petani © 2012 Design Themes By Blog Davit