728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
PERTANIAN MENGAMBIL PERAN
Pertanian dan petani merupakan kata-kata yang kerap mampir ke dalam telingaku, dari dulu hingga sekarang. Petani yang kerap kali jadi obyek penderita di negeri ini. Negara ini negara agraris, negara maritim, tetapi entah kenapa kehidupan petani dan nelayan sangatlah menyedihkan. Penuh dengan kekurangan dan kemlaratan.
Penghisapan dan eksploitasi terus saja dilakukan, entah sampai kapan?
Padahal dari merekalah negeri ini bisa makan. Kasihan. Dalam sebuah situs saya menemukan tulisan yang sangat menarik untuk dibaca, bagaimana pertanian mengambil peran dalam perkembangan peradaban dunia. Nah, kalo jenengan suka maka berkomenterlah, kalo gak suka maka berkomentarlah.
Selamat membaca.
Perkembangan Pertanian dari Zaman ke Zaman
Zaman Mesopotamia yang merupakan awal perkembangan kebudayaan, merupakan zaman yang turut menentukan sistem pertanian kuno. Perekonomian kota yang pertama berkembang di sana dilandaskan pada teknologi pertanian yang berkiblat pada kuil-kuil, imam, lumbung, dan jutu tulis-juru tulis.
Penciptaan surplus sosial menyebabkan terjadinya lembaga ekonomi berdasar peperangan dan perbudakan. Administrasi untuk surplus yang harus disimpan mendesak kebutuhan sistem akuntansi. Pemecahan masalah ini datang 6.000 tahun yang lalu dengan terciptanya tulisan-tulisan yang merupakan awal kebudayaan. Kebudayaan Mesopotamia bertahan untuk beribu tahun di bawah banyak pemerintahan yang berbeda. Pengaruhnya, walaupun sukar didefinisikan secara tepat, memancar ke Siria dan Mesir dan mungkin juga ke India dan Cina.
Tulang punggung pertanian terdiri dari tanaman-tanaman yang sekarang masih penting untuk persediaan pangan dunia: gandum dan barlai, kurma dan ara, zaitum dan anggur. Kebudayaan kuni dari Mesopotamia - Sumeria, Babilonia, Asiria, Cahldea - mengembangkan pertanian yang bertambah kompleks dan terintegrasi. Reruntuhan menunjukkan sisa teras-teras, taman-taman dan kebun-kebun yang beririgasi. Emapt ribu tahun yang lalu saluran irigasi dari bata dengan sambungan beraspal membantu areal seluas 10.000 mil persegi tetap ditanami untuk memberi pangan 15 juta jiwa. Pada tahun 700 SM sudah dikenal 900 tanaman.
Pengetahuan tentang pertanian kuno di mana pun tidak lebih banyak dari pada di Mesir, di mana pasri yang bertiup dari gurun memelihara data dan catatan dari zaman yang menakjubkan. Walaupun lembah Nil telah mendukung manusia sekurang-kurangnya 20.000 tahun, di duga perkembangan pertaniannya yang mendorong perubahan-perubahan yang terjadi di wilayah mediteran.
Kebudayaan Mesir jaya, yang berpengaruh pada kebudayaan-kebudayaan Barat sekarang, adalah makmur dalam keberlimpahan pertanian yang dimungkinkan oleh kebanjiran Sungai Nil yang menyuburkan tanah kembali. Orang Mesir adalah akhli dalam mengembangkan teknik drainase dan irigasi. Drainase yaitu pembuangan kelebihan air, merupakan tuntutan di daerah seperti lembah Nil; hal ini meminta pengembangan lereng-lereng lahan dan pembuatan sistem pengangkutan serta saluran air yang efisien. Irigasi yaitu pemberian air pada tanaman secara buatan, menyangkut penadahan, pengantaran dan pemberian air. Masalah drainase dan irigasi saling menjalin; pemecahannya oleh orang Mesir dengan membangun serentetan parit untuk menyimpan air dan saluran yang melayani kedua tujuan tersebut. Orang Mesir mengembangkan teknik menaikkan air, yang masih dipakai sekarang. Penemuan yang utama adalah shaduf, yang memungkinkan menaikkan 2.250 liter air setinggi 1.8 m tiap hari kerja pria.
Teknologi pengolahan tanah dapat dilacak lewat perbaikan cangkul. Cangkul asalnya dari suatu tongkat bercabang yang lancip dan digunakan dengan gerakan memotong. Bajak kuno juga hanya merupakan cangkul yang ditarik manusia (belakangan oleh hewan) untuk menggaruk permukaan tanah, dan masih banyak digunakan kini di banyak bagian dunia. Kemudian bajak diperbaiki dengan penemplean besi di bagian yang besinggungan dengan tanah dan dengan konstruksi yang lebih kuat dan efisien. Orang-orang Mesir menggunakan berbagai alat potong pada waktu panen, salah satunya adalah arit yang merupakan alat yang paling baik ketika itu.
Orang Mesir mengembangkan berbagai teknologi yang berhubungan dengan seni masak - industri keramik, pemanggangan, pembuatan anggur dan penyimpanan pangan. Cara-cara penyimpanan termsuk fermentasi, pembuatan acar, pengeringan, pengasapan dan pemberian garam. Banyak tanaman dibudidayakan untuk serat, minyak dan tujuan-tujuan industri lain; papirus untuk kertas, jarak untuk minyak, pinus untuk malam (lilin). Mereka menciptakan jamu-jamuan yang pertama, koleksi tanaman obat, dan industri rempah-rempah, wangi-wangian dan kosmetik.
Sepanjang Sungai Nil diciptakan kebun-kebun formal luas, penuh dengan tanaman-tanaman hias eksotik dan kolam kolam berisi ikan dan teratai. Di kebun buah (orchard), kurma, anggur, ara, lemon dan delima diusahakan. Kebun sayur berisi ketimun, articoke, bawang putih, perai, bawang bombay, slada, menta, endewi, cikori, logak, dan berbagai labu.
Kebudayaan Mesir bertahan selama 35 abad, dan kemudian pelaut-pelaut phoenicia meneruskan warisan teknologi Mesopotamia dan Mesir ke kepulauan Yunani yang sedang muncul.
Yunani. Walaupun orang-orang Yunani hanya sedikit menambah kemahiran praktek, sikap analitik dan keingintahuannya terhadap alam benda memberi pengaruh besar pada kemajuan teknolgoi di masa datang. Ilmu Botani berasal dari pikiran Yunani zaman itu. Dua buah tulisan terkenal, History of plants dan Causes of Plants dari Theopratus murid Aristoteles mempengaruhi Ilmu Botani hingga abad 17. Dia dipandang sebagai Bapak Ilmu Botani. Tulisan tersebut mencakup judul-judul yang beraneka ragam seperti morfologi, klasifikasi, pembiakan dengan biji dan secara vegetatif, geografi tumbuhan, kehutanan, horikultur, parmakologi, hama dan bau serta rasa tanaman. Diperbincangkan sebanyak 500 tanaman liar dan tanaman pertanian. Dia membedakan Angiospermae dan Gymnospermae, Monokotil dan Dikotil, membahas pembentukan lingkaran tahun dan cara-cara mengumpulkan damar (resins) dan ter. Bahkan membahas penyerbukan pohon kurma betina dengan bunga-bunga dari pohon jantan yang tak berbuah. Hal ini merupakan pengetahuan kelamin pada tanam, sesuatu yang lama menghilang dan baru diketahui lagi 2.000 tahun berikutnya.
Cendekiawan Yunani ternyata tak mampu bertahan secara politik. Persaingan dan peperangan antar kota membawa ke kejatuha oleh tentara Macedonia. Ada yang melacak kejatuhan Yunani pada akibat peningkatan populasi pada merosotnya sumber-sumberdaya alam baik oleh peperangan maupun oleh kebusukan dari dalam. Kelihatan bahwa dasar pertanian Yunani tak cukup untuk menyokong kebudayaan yang selalu tumbuh.
Kebudayaan Yunani diserap oleh bangsa baru ke barat. Kekaisaran Romawi, berbeda dengan Yunani, dibangun dari dasar sumberdaya alam yang kokoh kuat. Kebalikan dari bangsa Yunani, bangsa Romawi sangat tertarik pada aspek praktis dari pertanian. Pertanian merupakan bagian penting dari ekonomi dan urusan yang sungguh-sungguh. Sumber penghasilan utama dari Romawi adalah pajak tanah; perundang-undangannya yang paling penting berurusan dengan rencana agraria; kekayaan besar diinvestasikan pada lahan pertanian. Romawi tumbuh ke kejayaan pada landasan teknologi pertanian yang sehat dan berfungsi. Sewaktu mereka menaklukkan, mereka membangun suatu kebudayaan yang asalnya Yunani tetapi pelaksanaannya secara Romawi.
Walaupun orang Romawi hanya memiliki sedikit ide asli, akan tetapi mereka terkenal betul betul memperbaiki yang mereka temukan. Tanda perdagangan yang bertahan lama adalah jalan-jalan dan jalan air. Orang-orang Romawi berpikiran moderan, beradab dan berpusat ke kota, tetapi bisnis dan kecenderungannya terikat pada tanah.
Praktek pertanian Romawi dibukukan secara baik. Tulisan mengenai pertanian yang pertama adalah De agricultura karangan Marcus Porceus Cato (234 - 149 SM), yang menulis aspek-aspek praktis dari pengelolaan tanaman dan ternak, terutama mengenai keuntungan. Asal-usul filosofi desa ditemui dalam kesimpulannya bahwa petani bukan hanya penduduk yang terbaik, tetapi juga tentara terbaik. Seratus tahun berikutnya tulisan Marcus Terentius Varro (116 - 28 SM) yaitu De re rustica libri III, menekankan ketergantungannya negeri sekemakmuran pada pertanian yang sehat. Tulisan-tulisan lain adalah Georgica karangan Vergilius (70 - 19 SM) dan banyak lain. Historia naturalis karangan Plinius (23 - 79 M) memuat kumpulan ilmu maupun hal-hal yang tidak diketahui. Dari tulisan-tulisan ini pertanian Romawi dapat dipelajari.
Dalam tulisan-tulisan pertanian dicatat adanya penyambungan tanaman (grafting dan budding), poenggunaan berjenis-jenis varietas buah dan sayuran, rotasi pupuk hijau, penggunaan pupuk kandang, pengembalian kesuburan tnah, bahkan penyimpanan dingin untuk buah-buahan. Dikenal pula suatu "specularium", rumah kaca dari mika, untuk menanam sayuran pada musim dingin. Di Romawilah mulainya kebun tanaman hias berkembang sampai tingkat tinggi.
Pada masa awal sejarah Romawi lembaga pertanian yang pokok adalah masyarakat desa. Milik perorangan kecil, berkisar dari satu hingga mepat acre dan dikelola secara intensif. Setelah negara Romawi berkembang wilayahnya dan memiliki tenaga kerja perbudakan dari menang perang, muncul unit produksi yang lebih tinggi. Ini didapat dari tanah-tanah negara yang dibagi-bagikan. Hasil sistem perkebuan merangsang pertumbuhan kekayaan perotangan yang hebat yang mendorong penyapan dan korupsi yang menjalar dengan dahsyat. Kenaikan tenaga kerja murah dari budak-budak dan meningkatnya ukuran milik perorangan berakibatkan ketidakseimbangan sosial. Tentara-petani-penduduk kehilangan tempatnya sebagai kekuatan stabilisasi dalam kehidupan Romawi.
Kemudian setelah kejayaan dialami, banyak sistem pertanian tak sehat muncul. "Absente ownership", perbudakan, membawa kerusakan tanah yang menurunkan produktivitas. Di samping itu upeti-upeti dari negara-negara luar mengendurkan semangat berproduksi tinggi. Bangun dan jatuhnya keberuntungan politik kekaisaran Romawi sejajar dengan trend dalam pertanian. Beban untuk mendukung dan mempertahankan negara yang overexpanded meremehkan dasar-dasar pertnaian; pertanian yang kelelahan dan tidak stabil mengurangi daya pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Abad pertengahan. Dengan runtuhnya Romawi dan Negara Barat, kemajuan teknologi beralih ke Timur Tengah. Setelah tahun 700 M, kebudayaan Islam yang menyumbang hasil-hasil kebudayaannya kepada dunia. Kebudayaan Islam muncul dengan menyumbangkan hasil-hasil teknologi dan ilmu pengetahuannya yang jauh lebih rasional dan ilmiah dibandingkan dengan kebudayaan-kebudayaan sebelumnya.

Sumber : MM. Sri Setiyati Harjadi, 1984, dan dari berbagai sumber lain.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: PERTANIAN MENGAMBIL PERAN - 9756people
Info Petani -
BISNIS ALTERNATIF
Bagaimana kabar Anda hari ini ? Semoga sehat dan sukses selalu

Pada kesempatan kali ini kami akan menyampaikan peluang bisnis di dunia online.
Sebenarnya semua yang kita lakukan selalu meniru orang lain, meskipun tidak sama persis, asal tidak lebih buruk meniru ide, gagasan orang lain itu tidak apa apa. Meniru kemudian dibuang kekurangannya dan ditambah sehingga bisa lebih baik itulah meniru yang positip.

Syariah bisnis menawarkan kesempatan kepada Anda bagaimana mendapatkan penghasilan yang halal dan barokah. Halal disini dilihat dari cara mendapatkannya. Anda membeli, kami menjual. Terjadi akad disini. Sah!!!

Barokah dillihat dari kemanfaatannya bagi Anda, keluarga dan lingkungan sekitar. Bisnis sederhana yang dijalankan di depan komputer, dimulai dengan modal kecil untuk menjalankannya, hanya dengan bekerja 2 jam sehari di depan komputer, tidak perlu lama-lama, tanpa perlu meninggalkan anak dan istri tercinta, dan bisnis berjalan secara otomatis!

Berpenghasilan besar sehingga kebutuhan keluarga tercukupi dan dapat beramal kepada sesama, bermanfaat bagi alam semesta. Kelonggaran waktu yang diberikan dalam bisnis syariah ini memberi kesempatan kepada Anda untuk meningkatkan kualitas hidup Anda, baik untuk dunia maupun akherat. Belajar agama dari produk-produk yang ada dalam syariah bisnis akan menambah wawasan ke-Islam-an Anda. Waktu untuk keluarga semakin banyak, sehingga pendidikan terhadap anak yang Anda lakukan sendiri dapat ditingkatkan. Hubungan dengan suami/istri semakin harmonis karena semakin banyak waktu bersama.

Sisi menarik bisnis ini terletak pada program reseller kami, sebagai member syariahBisnis.com, Anda juga memiliki kesempatan untuk mengikutinya. Dengan menggunakan kode URL khusus yang kami sediakan, rekomendasikan syariahbisnis.com ke orang lain. Jika mereka tertarik untuk membeli, maka anda berhak memiliki 50% komisi dari penjualan. Program ini bisa memberikan penghasilan instan untuk anda.

Kunci sukses pada bisnis online ini terletak pada :

1. luasnya jaringan pemasaran
2. kualitas syariahBisnis.com yang baik
3. kemampuan mempertahankan konsistensi dalam menjalankan bisnis
4. harga produk yang bersaing
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: BISNIS ALTERNATIF - 9756people
Info Petani -
MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK
Adanya hewan-hewan yang hidup bersama tanaman yang kita budidayakan pada populasi tingkat tertentu dapat “mengganggu” tanaman yang kita budidayakan. Hewan-hewan tersebut kita biasa menyebutnya hama tanaman. Dalam pertanian organik, hama tidak serta merta kita berantas sampai tuntas tas, melainkan kita kendalikan populasinya. Pertanian organik harus memenuhi kaidah keseimbangan alam. Maka untuk pengendaliannya kita gunakan tanaman yang mengandung racun bagi hama tanaman. Gadung dan tembakau dapat kita gunakan karena bahan-bahan ini mudah didapat. Penggunaan pestisida organik ini juga dapat menekan biaya produksi karena dapat diproduksi sendiri. Di bawah ini adalah salah satu cara pembuatan pestisida organik. Silahkan mencoba.

Bahan dan Alat:

2 kg gadung.
1 kg tembakau.
2 ons terasi.
¼ kg jaringao (dringo).
4 liter air.
1 sendok makan minyak kelapa.
Parutan kelapa.
Saringan kelapa (kain tipis).
Ember plastik.
Nampan plastik.
Cara Pembuatan:

Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung).
Gadung dikupas kulitnya dan diparut.
Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panas
Jaringao ditumbuk kemudian direndam dengan ½ liter air panas
Tembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudian dilakukan penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasil perasan ramuan tersebut menjadi 5 liter larutan.
Dosis:

1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air.
2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.
Kegunaan:

Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit.
Dapat menolak hama dan penyakit.
Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.
Sasaran:

Wereng batang coklat, Lembing batu, Ulat grayak, ulat hama putih palsu.

Catatan: Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harus memperhatikan batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelah polulasi hama berada atau di atas ambang kendali. Penggunaan di bawah batas ambang dan berlebihan dikhawatirkan akan mematikan musuh alami hama yang bersangkutan.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK - 9756people
Info Petani -
KEBANGKITAN NASIONAL-KEBANGKITAN THL TBPP INDONESIA
101 Tahun yang lalu terlahir embrio yang menjadi titik tolak kebangkitan nasional. Dan hari ini lepas dari peristiwa jatuhnya pesawat Hercules C 130 yang jatuh di Magetan Jawa Timur, 20 mei 2009 di peringati hari Kebangkitan Nasional yang ke 101 tahun. Namun kayaknya hampir sebagian ingatan masyarakat Indonesia tersita oleh peristiwa peristiwa yang menjadi keseharian yang membutuhkan ruang besar di file file ingatannya. 101 Tahun kebangkitan nasional lirih sekali gema nya berbeda dengan tahun lalu ketika peringatan 100 tahun nya Kebangkitan Nasional. Mei setahun yang lalu seluruh tokoh Indonesia apapun yang di lakukan di kaitkan dengan 100 tahun kebangkitan Nasional, bahkan popular sekali iklan-iklan di TV hampir di setiap menit oleh seorang tokoh tentang “hidup adalah perbuatan” masih ingat?

Tidak boleh hanya setahun yang lalu, 11 tahun yang lalu, bahkan di pengembaraan ingatan sejarah , lahirnya semangat nasionalisme 1908 oleh lahirnya Boedi Oetomo, tokoh tokohnya tentu saja lebih dahulu mempunyai kesadaran dan menyerap energi dari leluhur-leluhurnya. Bangsa Indonesia ini bangsa yang luar biasa unggul, telah melahirkan kerajaan Sriwijaya, kerajaan Majapahit yang kekuasaan darat dan lautnya meliputi beberapa benua. Bahkan nantinya semoga segera ada yang menguakkan siapa sebenarnya bangsa Indonesia ini, bagaimana peradaban manusia yang menghuni Nusantara ini adalah sebenar-benarnya bangsa yang luar biasa unggul.

Jadi entah yang ke berapa, 100 tahun, 101 tahun ,102 tahun sampai berapapun seharusnya selalu kita peringati dan gemakan Kebangkitan Nasional untuk senantiasa melahirkan kembali kesadaran kesadaran baru tentang Kebangkitan Nasional. 101 tahun lalu , bahkan ribuan tahun yang lalu apapun yang sudah di ukir tentang keunggulan peradaban tinggi oleh para leluhur bangsa Nusantara bisa kita serap energinya dan kita lahirkan terus menerus keunggulan-keunggulan bangsa Nusantara ini.


KEBANGKITAN THL TBPP INDONESIA

TERIMA KASIH & STOP

karena dirasakan sudah cukup banyak SMS yang menyuarakan curahan hati THL-TBPP mengenai akhir kontrak, maka mulai edisi ini Sinar Tani tidak memuat lagi. Mari kita manfaatkan SMS Cangkul ini untuk berbagi pengalaman sesama penyuluh. Terima kasih untuk SMS selama ini

Terlambat kesadaranku, padahal belom sekalipun saya “ngirim” untuk SMS Cangkul Sinar Tani masa durasinya sudah berakhir.

101 tahun yang lalu di era Budi Oetomo belum ada HP, belom ada SMS tapi mampu melahirkan kesadaran semangat Kebangkitan Nasional.

Ratusan Tahun yang lalu, belum ada kapal kapal canggih, belom ada listrik, telephone namun melahirkan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit yang mengembarai benua –benua.

Ribuan tahun yang lalu belum ada semen, belum ada crane, lift, dump truk tapi melahirkan bangunan peradaban borobudur, prambanan dan lain lainnya.

Berapa lembar lagi harus di tuliskan sejarah prestasi peradaban masa lalu bangsa penghuni Nusantara yang kelak melahirkan Indonesia ini.

Dan aku, kami, kita yang lahir bersama sama sebagai THL-TBPP Indonesia, yang mengemban peranan penyuluh pertanian yang seharusnya senantiasa menyampaikan “terang” kepada petani, pada titik hari ini di Kebangkitan Nasional belum juga mampu melahirkan persatuan persatuan di antara kami/kita agar segera “lahir “ kebersamaan dan persaudaraan untuk bukan hanya THL-TBPP tapi untuk petani. Mungkin sepele, tapi itulah “GR” yang menyemangati agar keberadaan THL TBPP sebagai “Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian” bisa sedikit “membantu” Indonesia.

Berbeda dengan 101 tahun yang lalu bagaimana Boedi Oetomo lahir atau ratusan tahun lalu ketika Sriwijaya dan Majapahit tegak berdaulat. Aku, kami, kita sudah akrab dengan handphone dan bisa ber SMS ria, sudah karib dengan Komputer dan Internet dan canggih membangun Blog-blog yang jumlahnya puluhan.

Di kesunyian harapan semoga segera lahir persatuan dan rasa persaudaraan untuk kebersamaan di antara kami THL TBPP agar segera lahir “Kebangkitan Pertanian”!!!

Ataukah setelah kita pelajari dan menguasai paling tidak piranti teknologi komunikasi tidak bisa kita selenggarakan komunikasi THL TBPP Nasional???

(Mengutip ungkapan alm Harwanto Dahlan), kalau yang itu terjadi di antara THL TBPP Indonesia yang sedang kita alami bukan “Kebangkitan Nasional” melainkan “Kebangetan Nasional”

Temen Temen THL TBPP Indonesia apakah akan masih seperti ini? Kebangetan benerrrrrrrrr!!! Bener-bener Kebangetan!!!

(@arif-tangerang)
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: KEBANGKITAN NASIONAL-KEBANGKITAN THL TBPP INDONESIA - 9756people
Info Petani -
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
5 Info Petani © 2012 Design Themes By Blog Davit