728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
Harga belut di Jepang naik 10%
Harga belut Jepang yang dijual di restoran meningkat sampai sekitar 10% disebabkan hasil tangkapan dalam negeri sedikit dan belut murah yang di budidayakan di China dihindari karena masalah keamanan. Harga belut bakar meningkat ketika menjelang hari puncak musim panas yang jatuh pada tanggal 24 Juli 2008, waktu kebiasaan masyarakat Jepang makan belut bakar untuk mencegah keletihan musim panas.

Restoran Kiyokawa, sebuah restoran belut yang telah berumur ratusan tahun di Kawasan Nihonbashi, Tokyo merupakan salah satu restoran yang akhir-akhir ini telah menaikan harga belut yang disajikannya. “Harga beli belut Jepang mulai naik sejak bulan Oktober tahun 2007 dan kami tidak ada pilihan untuk menaikan harga jual” kata pemilik Restoran Yoshi Watanabe, yang telah menaikkan harga belut bakar beserta nasi dari 3.200 yen menjadi 3.500 yen pada bulan April 2008.

Pada jaringan "Convenience Store" am/pm Japan Co., menaikan harga belut bakar sebanyak 11%, harganya menjadi 980 yen setelah mengganti belut China menjadi belut Jepang. Akan tetapi di pihak lain jaringan Supermarket Aeon Co., memutuskan untuk memperoleh belut China lebih banyak dalam rangka memperluas hidangan makanan-belut. Aeon menjual belut bakar China 880 yen per 200 gram, dan mengaku bahwa produknya berkwalitas baik dan bebas dari bahan kimia.

Menurut Fisheries Agency, tahun lalu Jepang telah mensuplai sekitar 103.000 ton belut. Sekitar 20% berasal dari dalam negeri Jepang dan 60% diimpor dari China. Akan tetapi impor belut dari China menurun drastis setelah terjadi kasus keracunan-makanan pada bulan Januari 2008 diusut tercemar dari "Gyoza" beku diimpor dari China. Terjadi peningkatan perhatian kemanan terhadap produk makan yang diimpor dari China setelah terjadi skandal pemalsuan label dari sebuah perusahaan yang diduga menjual belut bakar yang dibudidayakan di China sebagai produk buatan Jepang.

Saran kami dari Jepang untuk menggunakan momentum ini dengan baik agar pembudidaya belut di Indonesia mengembangkan produknya baik secara kwalitas maupun kwantitas untuk memenuhi pasar Jepang.

Sumber : www.beritaiptek.com dari The Japan Times 20 Juli 2008
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Harga belut di Jepang naik 10% - 9756people
Info Petani -
Menyusui anak sapi dengan mesin
Telah dilakukan kunjungan ke peternakan sapi pedaging milik Mr. Keio Soma di 3-17-15 Suizenji, Kumamoto 862-0950 pada tanggal 22 Juli 2008. Dalam kandang seperti terlihat pada gambar disebelah dipelihara 20 ekor anak sapi (pedet). Di peternakan ini pedet diberikan air susu menggunakan mesin secara otomatis. Mesin tersebut disimpan pada bagian luar terlihat seperti almari warna hitam (tengah). Untuk pedet umur tertentu diberikan minum air susu sebanyak 4000 ml setiap hari. Pedet diberikan 500 ml air susu setiap dua jam sekali sehingga dalam sehari pedet minum sebanyak 8 kali.

Dalam mesin tersebut terdapat tempat penyimpanan susu bubuk dan tempat penyimpanan air hangat matang yang terpisah (Gambar ke 4 dari atas). Pada saat pedet mau minum air susu, sapi akan mendekat ke tempat air susu keluar (Gambar ke 3 dari atas). Ketika masuk didepan mesin tempat pengeluaran air susu, dalam waktu singkat sekitar 10 detik secara otomatis mesin mempersiapkan air susu dengan cara mencampur air matang hangat dan 100 gram susu bubuk sehingga volumenya menjadi 500 ml.

Pedet akan minum air susu tersebut tepat 500 ml. Pedet yang sudah minum akan tercatat oleh mesin dengan cara merekam nomor yang terdapat pada leher pedet (Gambar ke 2 dari atas) sehingga dalam waktu kurang dua jam pedet tidak dapat minum lagi air susu. Pedet dapat minum kembali setelah 2 jam kemudian. Karena jatah minum sehari sebanyak 4000 ml maka pedet diberikan kesempatan minum sebanyak 8 kali.

Dari alat ini bisa diketahui pedet mana yang napsu minumnya berkurang karena mesin dapat memonitor pedet mana yang minum air susunya kurang dari 4000 ml. Pedet yang mengalami penurunan napsu minum air susu akan diukur suhu badan, berat badan, dan seterusnya untuk mendiagnosa apakah sapi yang napsu minumnya turun terkena penyakit.

Jadi mesin ini selain digunakan untuk mengontrol jumlah air susu yang diberikan juga sekali gus sebagai alat untuk memonitor kesehatan pedet.


Dari atas ke bawah berturut-turut adalah Gambar ke 1, 2, 3 dan 4 dari atas.

Gambar ke 1 dari atas. Dua puluh ekor sapi yang seumur ditempatkan dalam satu kandang.















Gambar ke 2 dari atas. Setiap sapi terdapat nomor identitas dipasang pada leher agar mudah direkam oleh mesin.















Gambar ke 3 dari atas. Anak sapi yang sedang minum air susu didepan mesin menunduk posisi kepala di sebelah kiri.






















Gambar ke 4 dari atas. Mesin terdapat di luar kandang yang menyediakan air susu secara otomatis ketika pedet datang. Terlihat sebelah kiri terdapat tempat penyimpanan susu bubuk, sebelah kanan penyimpanan air hangat dan di tengah tempat pengadukan air hangat dan susu bubuk. Di balik dinding yang berwarna coklat terdapat keluarnya air susu berada di dalam kandang.
Rating: 5 Reviewer: Info Petani - ItemReviewed: Menyusui anak sapi dengan mesin - 9756people
Info Petani -
728x90 , banner , kackdir , space iklan space banner
 
5 Info Petani © 2012 Design Themes By Blog Davit